Pilpres 2019
Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019 Diumumkan, Update Hasil Quick Count Live KompasTV Jam 15.00
Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019 Diumumkan, Update Hasil Quick Count Live KompasTV Jam 15.00
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019 akan segera diumumkan Lembaga Survei jam 15.00 WIB.
Sejauh ini, pihak Lembaga Survei sudah mengumpulkan Hasil Quick Count yang didapat dari surveyor di lapangan.
Saksikan update Hasil Quick Count melalui link Live Streaming Kompas TV berikut:
Pengumuman Hasil Quick Count atau Hitung Cepat Pemilu 2019 jam 15.00 WIB karena Mahkamah Konstitusi menolak gugatan uji materi aturan publikasi hasil survei dan hitung cepat (quick count) pada Pemilu 2019.
Mahkamah Konstitusi menilai, aturan quick count baru bisa dipublikasikan dua jam setelah pemilu di wilayah Indonesia barat selesai itu tidak menghilangkan hak masyarakat.
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menyampaikan pesan untuk pemenang Pilpres 2019 agar tidak ujub dan euforia.
Menurutnya, siapapun nanti yang menjadi pemenang sudah ditakdirkan dan memang sudah garisnya.
"Yang dapat tidak usah jadi ujub, tidak usah euforia, da belum tentu panjang umur juga. Jangan-jangan lagi gembira meninggal," kata Aa Gym saat menjadi narasumber di ILC TVOne, Selasa (16/4/2019) malam.
"Yang tidak ditakdirkan kalau niatnya baik caranya baik, sudah jadi amal. Semuanya jadi amal," katanya.
Aa Gym menyampaikan, yang paling penting dari Pilpres, adalah bangsa ini menjadi lebih baik ke depannya.
"Jadi kalau apapun yang terjadi itu menjadi sebuah pembelajaran, sebuah renungan bersama semua elemen supaya kejadian apapun membuat kita lebih baik," katanya.
Aa Gym mengatakan, yang paling penting sekarang semua harus siap dengan perbedan.
Dari kecil itu harus ditanamkan. Karena yang jadi masalah sebetulnya bukan perbedaannya, tapi tidak siap dan tidak bijak terhadap perbedaan.
"Kita sendiri produk perbedaan, Ibu Bapak beda jadi kita. Allah SWT juga mengawali penciptaan manusia dengan perbedaan, Adam dan Hawa. Bukan Adam dan Asep. Benarkan?," katanya.
"Juga Pak Karni keren begini karena sepatunya berbeda. Coba kalau kiri dua-duanya semua, menderita Pak Karni dan kurang wibawa," lanjut Aa Gym.
"Jadi kalau liat perbedaan itu jangan bawa ke emosi, jangan dibawa ke baper. Tenang saja dulu ya," jelasnya.
Jangan setiap beda langsung tersinggung, sakit hati dianggap lawan.
Dan kelihatannya dari kecil ini, di negeri kita lebih bagus lagi ditanamkan bijak terhadap perbedaan.
Aa Gym menyampaikan, yang kedua, jangan suka berlebihan. Kalau suka, tidak boleh berlebihan.
"Demikian pula sebel. Itu anjuran Rasulullah SAW. Kalau kamu menyukai seseorang jangan berlebihan. Karena siapa tahu diubah suatu saat jadi berbalik," katanya.
"Kalau sebel jangan berlebihan. Karena suatu saat bisa cinta," paparnya.
Aa Gym mengatakan, hal ini nyata pernah terjadi.
Ada seseorang yang begitu sebel kepada lelaki ini sampai meludah.
"Sekarang punya anak tiga. Dia cinta akhirnya," kata Aa Gym tanpa menyebut nama orangnya.
Dalam perpolitikan apalagi itu.
"Sudahlah rileks ya. Benar kita punya semangat tapi jangan berlebihan. Karena yang berlebihan itu membawa kemudorotan. Kita harus yakin yang menentukan Allah SWT," paparnya.
Oleh karena itu kata Aa Gym, Pilpres ini hanya ikhtiar bagi kita. Jangan sampai emosional.
Kita kalau berketuhanan yang maha esa dan punya iman harus yakin bahwa apa yang kita lakukan itu harusnya jadi amal soleh saja.
Maka jangan sampai Pilpres ini jadi amal salah, jangan sampai jadi dosa, jangan sampai jadi maksiat.
"Harusnya Pilpres ini jadi amal Soleh. Nantikan yang menentukan mah Allah dan itu udah beres. Kalau saya mah sudah yakin Pak," katanya.
Aa Gym kemudian melontarkan pertanyaan ke Mahfud MD yang dudukdi sebelahnya.
"Sudah tahu belum Presiden yang akan datang?," kata Aa Gym ke Mahfud MD.
"Allah yang tahu," jawab Mahfud MD.
"Nah udah Allah yang tahu. Udah begitu paling betul begitu jawabannya. Makanya tidak usah pakai licik, tidak usah pakai intimidasi, dari pihak manapun tidak usah pakai yang enggak-enggak," tegas Aa Gym.
"Bagi kita ini tuh ladang amal saja. Solat yang bagus, berangkat lebih awal, sedekah yang baik. Dan happy saja kesana. Tidak usah takut, kan yang menentukan Allah," jelasnya.
Misalkan nanti kalau terjadi sesuatu, sesudahnya, ya dijalankan saja dengan adil tuidak usah dengan emosional dan hal lain yang menciderain kebersamaan kita.
"Apapun nanti, siapapun yang ditakdirkan, memang sudah garisnya itu. Yang dapat tidak usah jadi ujub, tidak usah euforia, da belum tentu panjang umur juga. Jangan-jangan lagi gembira meninggal," kata Aa Gym.
"Yang tidak ditakdirkan kalau niatnya baik caranya baik, sudah jadi amal. Semuanya jadi amal," katanya.
Aa Gym mengatakan dirinya ingin sekali bahwa Pilpres ini dijalani tidak dengan ketegangan, tidak dengan sesuatu yang menyeramkan.
"Karena ini rumah kita. Siapa lagi yang akan membuat rumah kita ini menjadi indah dan menyenangkan selain kita-kita juga," paparnya.
"Jadi saya berharap, mudah-mudahan Pilpres ini semakin mematangkan dan mendewasakan kita semua seperti kata Mas Danhil, terutama para tokoh. Karena kita ini diuji di depan masyarakat," paparnya.
Jadi keteladanan apa. Jangan sampai kita mencurigai masyarakat yang akan bertengkar, padahal kitanya nggak ngasi contoh yang baik.
"Semoga Allah yang mengetahui segala-galanya menetapkan yang terbaik bagi negeri ini. Dan kita terima takdir ini, dengan semangat kita bangun bersama-sama negeri ini. (*)