Indonesia Lawyers Club
VIDEO ILC: Budiman Sudjatmiko Vs Dahnil Anzar Simanjuntak, Debat Seru Saling Bantah Narasi Ketakutan
Belum selesai menyampaikan argumennya, Budiman Sudjatmiko memotong ungkapan Dahnil Anzar Simanjuntak. "Coba faktanya jelasi," ujar Budiman Sudjatmiko
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
VIDEO ILC: Budiman Sudjatmiko Vs Dahnil Anzar Simanjuntak, Debat Seru Saling Bantah Narasi Ketakutan
Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah acara diskusi di stasiun televisi swasta TVOne setiap hari Selasa mulai pukul 20.00 WIB.
Topik-topik hangat yang jadi buah bibir di masyarakat Indonesia selalu dibahas di forum ILC.
Tak hanya soal politik, tapi juga bidang lain seperti sosial, hukum, kesehatan dan bidang-bidang lainnya.
Kupasan menjadi tajam karena menghadirkan narasumber berkompeten dan profesional.
Pada edisi 9 April 2019, ILC mengangkat topik "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?".
Sejumlah narasumber dihadirkan diantaranya Pengamat Politik Effendi Gazali, Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi, Pengamat Politik Rahmad Satria dan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN).
Kemudian Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Dahnil Anzar Simanjuntak, Ustaz Haikal Hassan, Ferdinand Hutahaean dan narasumber lainnya.
Baca: VIDEO ILC TVOne Debat Sengit Ustaz Haikal Hassan Vs Razman Arif, Karni Ilyas Berupaya Menenangkan
Baca: ILC TVOne Tadi Malam, Sampai Teriak! Debat Panas Tensi Tinggi Ferdinand Hutahaean Vs Razman Arif
Dahnil Anzar Simanjuntak terlibat debat seru dengan Budiman Sudjatmiko.
Hal ini terjadi ketika Presiden ILC Karni Ilyas memberikan kesempatan kepada Dahnil Anzar Simanjuntak untuk membantah pemaparan Budiman Sudjatmiko.
Dalam kesempatannya, Dahnil Anzar Simanjuntak menganggap narasi yang dilontarkan oleh Budiman Sudjatmiko adalah narasi menakut-nakuti.
"Saya pikir narasi mas Budiman itu adalah narasi menakut-nakuti, jadi penuh dengan kalau dia sebut tadi misalnya Pak Jokowi penuh dengan program segala macam. 4,5 tahun ini banyak program yang gak jalan dan tidak bekerja dengan baik. Itu pertama," ungkap Dahnil.
Belum selesai menyampaikan argumennya, Budiman Sudjatmiko memotong ungkapan Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Coba faktanya jelasi," ujar Budiman Sudjatmiko sembari mengubah posisi duduk bersandar menjadi tegak di kursi.
Dahnil Anzar Simanjuntak melanjutkan argumennya bahwa menakuti-nakuti adalah hal luar biasa.
Baca: Tantang Pemirsa di ILC TVOne, Effendi Gazali : Percaya Lembaga Survei Membiayai Sendiri Surveinya?
Baca: LIVE ILC TVOne Sedang Berlangsung, Karni Ilyas Jelaskan Terkait Pertemuannya dengan Jokowi & Prabowo
"Bayangkan ketika berpidato seorang presiden, calon presiden .........," terang Dahnil yang belum selesai berbicara kembali dipotong oleh Budiman Sudjatmiko.
"Coba tunjukkan mana yang menakut-nakuti," timpal Budiman Sudjatmiko.
Dahnil Anzar Simanjuntak kembali melanjutkan argumennya. Seharusnya, penyataan yang dilontarkan adalah tidak menuduh.
"Misalnya, jangan dukung 02 sana karena ada organisasi itu. Itu kelas pernyataan orang-orang yang ndak jelas. Seorang Presiden bisa nuduh di sana ada organisasi itu, organisasi apa?," kata dia.
Ia menuding narasi ketakutan justru dikembangkan oleh kubu 01 dan Pak Presiden sendiri.
"Misalnya, nanti kalau Prabowo berkuasa bisa seperti Suriah. Narasi-narasi perpecahan seperti ini jangan diteruskan. Indonesia itu genetikanya toleran. Gak ada genetika Indonesia itu saling membenci," pinta Dahnil.
Baca: Percaya Hasil Visum, Sutarmidji Tanya Penyebar Informasi Bombastis Penganiayaan Audrey Pontianak
Baca: VIDEO Audrey Pontianak - Ricis dan Tim Tiba di Rumah Sakit ProMedika Kunjungi Audrey
Baca: Audrey Pontianak - Menteri Muhadjir Ungkap Fakta Tak Seperti di Medsos
Budiman kembali membantah tudingan Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Dahnil yang saya bicarakan tadi adalah sebuah fakta dan itu bukan inklusif bangsa Indonesia," bantah Budiman Sudjatmiko.
Dahnil langsung menimpali dengan menunjukkan sejumlah hal yang dinilainya sebagai sebuah fakta.
"Pak Jokowi memproduksi narasi perpecahan itu juga sebuah fakta. Pak Jokowi tidak bisa mencapai tingkat pertumbuhan 7 persen itu fakta. Pak Jokowi tidak bisa menghadiri ketenagakerjaan yang baik itu fakta gitu lho," papar dia.
"Tunjukkan kalau Pak Jokowi berbicara narasi perpecahan?" pinta Budiman Sudjatmiko.
Berikut cuplikan debat seru Dahnil Anzar Simanjuntak dengan Budiman Sudjatmiko :
Debat Sengit Razman Arif Vs Ustaz Haikal Hassan
Anggota Presidium Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan terlibat debat sengit dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Razman Arif saat ILC bertema "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?", Selasa (09/04/2019) malam WIB.
Awalnya, Ustaz Haikal Hassan memberikan bantahan terhadap pernyataan dari Razman Arif Nasution.
"Mudah-mudahan jauh dari sifat kesombongan. Gak ada pak sifat-sifat sombong seperti itu, Yakin menang itu harus," terang Ustaz Haikal Hassan.
Haikal Hassan menimpali bahwa dirinya tidak pernah ikut campur masalah politik sebelum-sebelumnya.
"Bapak boleh lihat jejak rekam 5 tahun, 10 tahun ke belakang. Belum pernah saya dukung Presiden, belum pernah," timpal dia.
"Baru kali ini kenapa? Kenapa bisa begini? 2.808 titik yang akhirnya membaut saya kemudian mendukung Pak Prabowo," tegas Haikal Hassan.
Lantaran merasa tidak jelas, Razman Arif kemudian menanyakan tentang 2.808 titik yang dimaksud Ustaz Haikal Hassan.
"2 ribu titik yang bapak maksudkan itu yang mana ya pak," tanya Razman.
Ustaz Haikal Hassan langsung menjelaskan kepada Razman apa yang dimaksud olehnya.
"2.808 titik itu saya berbicara, rakyat itu capek dibohongi oleh Pak Jokowi. Gitu pak," terang dia.
Razman Arif pun langsung bertanya kembali terkait pernyataan itu.
"Apanya yang dibohongi itu. Kalau bapak sebagai ulama menyampaikan sesuatu yang dibohongi itu tidak mudah. Saya tidak ustaz tapi saya mengerti agama. Bapakkan kategorinya kan selalu 212. Tolong sampaikan pak, apa yang dibohongi Pak Jokowi di bangsa ini," pinta Razman Arif.
"Kemarin debat tidak ada kebakaran hutan, faktanya kebakaran," contoh Ustaz Haikal Hassan.
"Kebakaran itu kan yang terjadi setelah menyampaikan itu," jawab Razman Arif.
Karena keduanya berdebat sengit, Karni Ilyas sempat menenangkan agar tidak jauh keluar dari konteks yang dibicarakan.
Berikut cuplikan video debat sengit Anggota Presidium Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin saat ILC bertema "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?", Selasa (09/04/2019) malam WIB :
Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram (IG) Tribun Pontianak :