Putra Aji Adhari, Pelajar MTS yang Berhasil Meretas Situs NASA dan KPU, Bisa Lihat Data DPT

"Di situ bisa lihat database KPU di seluruh Indonesia. Jadi bisa lihat nama dan NIK di DPT

(KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI)
Putra Aji Adhari, Bocah 15 Tahun Yang Berhasil Retas Situs NASA 

Putra Aji Adhari, Pelajar MTS yang Berhasil Meretas Situs NASA dan KPU, Bisa Lihat Data DPT

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TANGERANG - National Aeronautics and Space Administration (NASA) pernah jadi 'korban" keahlian dari seorang peretas asal Indonesia. 

Tak hanya NASA, Putra Aji Adhari (15), remaja pernah meretas situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Putra Aji Adhiri tentu meretas kedua situs itu bukan dengan niat jahat, tapi justru ingin mengaplikasikan ilmunya sekaligus melakukan saran perbaikan kepada sang pemilik situs.

Remaja yang duduk di kelas 2 MTS Manbaul Khair, Ciledug, Tangerang itu menjelaskan, tingkat kesulitan meretas situs badan penyelenggara pemilu tersebut berlevel sedang dan tak jauh beda dengan situs-situs pemerintah lainnya.

"Yang pertama itu (ditemukan celah meretas) masih tahun ini, tetapi enggak ingat bulannya," kata Putra kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya, Tangerang, Minggu (7/4/2019).

Baca: Terinspirasi Bill Gates, Bocah 15 Tahun Ini Mudah Saja Retas Situs NASA Hingga Pemerintah

Saat pertama kali menemukan celah di server KPU, ia melihat tabel berisi nama seluruh daerah-daerah di Indonesia.

Setelah membuka salah satu dari tabel tersebut, ia bisa melihat seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdaftar di tiap wilayah.

"Di situ bisa lihat database KPU di seluruh Indonesia. Jadi bisa lihat nama dan NIK di DPT," ujarnya.

Ia langsung mengadukan temuannya tersebut kepada Badan Siber dan Sandi Negara untuk disampaikan ke developer situs KPU.

Beberapa hari kemudian, Putra kembali menemukan celah di situs KPU.

Namun, kali ini, ia tidak mau menelusuri database dari lembaga tersebut.

Baca: Shazam, Seorang Remaja yang “Terjebak” Dalam Tubuh Seorang Superhero

Ia segera melaporkan celah tersebut ke anggota Polri yang sempat mengunjunginya ketika prestasi Putra mulai dikenal orang.

"Kalau ke Polri karena kontak pribadi terus langsung disampaikan ke developer KPU. Jadi lebih cepat tuh tanggapannya," kata Putra. 

Bungsu dari empat bersaudara itu kemudian menjelaskan bahaya apa yang bisa diterima KPU jika bug tersebut dimanfaatkan Black Hat Hacker.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved