FPIP Gelar Deklarasi Pemilu Damai Lintas Etnis
Ia menambahkan, semua pihak sepakat bahwa pemilu adalah sarana untuk menyediakan Indonesia lebih baik lagi kedepannya.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
FPIP Gelar Deklarasi Pemilu Damai Lintas Etnis
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP) Kabupaten Sambas menggelar kegiatan Deklarasi Pemilu Damai Lintas Etnis di Hotel Pantura Jaya, Sabtu (30/3/2019).
Kegiatan tersebut mengangkat Tema "Melawan Perpecahan, Menolak Politisasi SARA, Membangkitkan Kembali Solidaritas Persaudaraan Putera Bangsa Kabupaten Sambas,".
Ketua penyelenggara kegiatan, Nurhayadi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan berangkat dari rasa cinta dan kasih sayang.
"Berangkat dari rasa sayang dan teramat cinta kepada NKRI, kami dari Forum Peduli Ibu Pertiwi Kabupaten Sambas, menyelenggarakan pertemuan dan deklarasi yang sangat berharga ini," ujarnya.
"Kami percaya Pemilu adalah sebuah proses untuk menyatukan bangsa pada sebuah kesepakatan siapa yang kita percayai untuk menjadi pemimpin negara Indonesia, pemilu juga untuk menentukan siapa saja yang pantas kita percaya menjadi wakil rakyat," tutur Nurhayadi.
Baca: TKN-BPN Saling Klaim Unggul, Umi: Masyarakat akan Menilai Objektif
Ia menambahkan, semua pihak sepakat bahwa pemilu adalah sarana untuk menyediakan Indonesia lebih baik lagi kedepannya. Baik itu dari sisi kesejahteraan, kesehatan hingga pendidikan.
"Dan pastinya kita semua sepakat yakni proses ini semua adalah untuk membawa seluruh rakyat Indonesia menjadi semakin baik, sejahtera, sehat, berpendidikan serta berdaulat," jelasnya.
"Akan tetapi perbedaan pilihan cenderung menggiring banyak pihak dan individu pada sebuah sikap yang tendensional, emosional, bahkan berujung tindakan kriminal," bebernya.
Oleh karenanya, ia katakan perlu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terpolarisasi yang berujung pada perpecahan karena perbedaan pilihan dalam pemilu.
Baca: Raih 17 Piala, Pramuka Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin Juara Umum GCSC III
"Hal ini membuat kita merasa terancam sebagai sebuah bangsa, terancam karena perbedaan pilihan dan pandangan ini kian cantik dipoles oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.
"Pada itu adalah yang enggan melihat bangsa ini aman dan damai, yang kita yakini mereka ini bukanlah dari pihak yang sedang berkompetisi dalam pemilu 2019. Namun adalah pihak yang sebenar-benarnya musuh kita bersama," tegasnya.
Saat ini kata Nurhayadi, tidak jarang isu isu SARA dipolitisasi, Hoax disebar melalui media sosial dan beragam cara lainnya. Yang mungkin saja sengaja dilakukan untuk memecah belah persatuan bangsa.
Dalam kesempatan itu, panitia menghadirkan semua kalangan yang terdiri dari intelektual, Milenial, mahasiswa, dan Forkompimda di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas.
Sebagaimana diketahui, saat ini unsur dari pemuda dan mahasiswa diharapkan sebagai unsur yang sangat penting untuk menangkal tersebarnya isu hoax dan politisasi sara di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini lantaran mereka adalah segmen masyarakat yang sangat aktif dalam penggunaan media sosial.
"Karenanya melalui deklarasi bersama pada hari ini, kita ingin menyatakan bahwa kita semua di Kabupaten Sambas bergandeng tangan bersama, untuk menjalani proses pemilu yang jujur dan adil, tanpa hoax, tanpa politisasi SARA," tutupnya.