Desa Merapi Targetkan Tak Ada Lagi BAB Sembarangan Pada 2019

Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir pada tahun ini ditargetkan tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MADROSID
Seorang anak sedang menggunakan air sungai untuk MCK, Rabu (15/2/2017). Perilaku hidup bersih dan sehat mutlak dilaksanakan masyarakat agar terhindar dari kerawanan penyakit. 

Desa Merapi Targetkan Tak Ada Lagi BAB Sembarangan Pada 2019

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir pada tahun ini ditargetkan tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar (BAB) sembarangan atau open defecation free (ODF).

Langkah yang dilakukan pemerintah desa Merapi bersama pihak kecamatan, yaitu membongkar jamban-jamban warga. Saat ini di Dusun Merapi I, tidak ada lagi jamban warga di Sungai Kapuas.

Kepala Desa Merapi, Saleh Sy menuturkan, pemerintah desa juga memberikan bantuan kepada warga yang tidak memilikiwater closet (WC) di rumah. Bantuan tersebut, yaitu closet, paralon dan semen yang bersumber dari dana desa.

Baca: Sampah di TPS Liar Menggunung, DLH Bawa Eksavator dan Lima Truk Membersihkannya

Baca: Sampah di TPS Liar Menggunung, DLH Bawa Eksavator dan Lima Truk Membersihkannya

Baca: Panwascam Belitang Bersama Masyarakat Deklarasi Pemilu Damai 2019

“Target pembongkaran jmaban itu dimulai akhir Februari. Desember kami bantu masyarakat yang tidak memiliki wc di rumah. Jadi, 1 hingga 15 Maret, bagi masyarakat yang sudah memiliki wc di rumah, maka jambannya dibongkar,” ujarnya, Rabu (27/3).

Saleh tak menampik tantangan yang dihadapi saat akan dilakukan pembongkaran jamban. Banyak alasan yang kemukakan oleh masyarakat.

Pihak desa tidak ujuk-ujuk membongkar jamban warga. Terlebih dahulu, pihak desa memberikan pemahaman kepada msayarakat.

“Ada warga yang nanya, apakah itu program desa atau dari pusat? Apakah di kabupaten lain juga sama? Kami berikan penjelasan hingga akhirnya warga merelakan jambannya dibongkar,” ungkap Saleh.

“Memang tantangannya yaitu mengubah kebiasaan masyarakat secara turun-temurun. Itu yang agak berat. Kami berikan penjelasan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan dan ini juga demi kemajuan desa Merapi agar menjadi yang terbaik,” sambungnya.

Ia mengatakan, Desa Merapi merupakan satu diantara sembilan desa di Kecamatan Sekadau Hilir yang ditargetkan ODF pada 2019. Artinya, tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar di Sungai Kapuas.

Ia mengaku, saat ini di Dusun Merapi I sudah tidak ada lagi jamban. Sedangkan, di Dusun Merapi II, masih ada jamban warga. Hal itu lantaran anggaran yang terbatas, sehingga tidak semua bantuan untuk pembangunan wc bisa terakomodir.

Baca: TRIBUN WIKI: Bingung Cari Kantor KPP Pratama Sanggau, Disini Alamatnya

Baca: Bagi Yang Belum Tahu, Ini Alamat RSU Sentra Medika Sanggau

Baca: Pernikahan Lucinta Luna Dituding Setting-an, Sosok Ini Beberkan Kebenarannya!

“Jumlah warga yang belum memiliki wc terdata sebanyak 292. Nyatanya ada 300 lebih. Kami upayakan secara bertahap untuk di Dusun Merapi II,” tuturnya.

Selain itu, kata Saleh, pihaknya juga menyampaikan permohonan untuk bantuan sarana air bersih. Mengingat, adanya permohonan masyarakat yang tidak mampu membeli mesin pompa air, tapi jambannya dibongkar.

“Kami sudah sampaikan kepada pemkab untuk bantuan sarana air bersih. Bahkan Wahana Visi Indonesia (WVI) Sekadau juga berkomitmen membantu pembangunan sarana air bersih. Insya Allah, April nanti dibangun,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved