Pilpres 2019
Evaluasi Debat Kedua Cawapres, Ali Akbar: Rakyat Butuh Program Konkrit, Bukan Retorika Janji-Janji
Anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) FISIP UNTAN Ali Akbar
Citizen Reporter
Himapol Fisip Untan
Jimmy Abraham
Evaluasi Debat Kedua Cawapres, Ali Akbar: Rakyat Butuh Program Konkrit, Bukan Retorika Janji-Janji
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) FISIP UNTAN Ali Akbar, menyampaikan ada beberapa poin yang perlu di evaluasi pasca debat kedua pilpres 2019 pada Minggu malam (17/2/2019).
Menurut Ali, hal itu karena masih minimnya gagasan serta program konkrit yang di sampaikan kedua calon presiden saat debat kedua itu.
“Di debat ini justru yang terjadi masih banyak retorika-retorika yang disampaikan dengan terdapatnya data yang masih salah. Hal ini sangat aneh, apabila calon presiden masih salah saat menyampaikan data, sehingga esensi debat itu yang seharusnya dapat meyakinkan calon pemilih untuk menentukan pilihan siapa calon pemimpin yang layak untuk mereka pilih, malah menimbulkan persepsi ketidakpercayaan dari calon pemilih tersebut mengenai hal-hal yang disampaikan oleh calon pemimpin baik diatas panggung debat maupun kedepannya” kata Ali.
Baca: Polsek Meranti Berikan Pengamanan Penyaluran Bantuan PKH
Baca: Pangeran MBS Terima Hadiah Kejutan Senjata Berlapis Emas
Baca: Masjid Terbesar di Jepang Ini Ternyata Milik Reino Barack, Desain Ornamennya Sangat Mewah
Kemudian dia juga menilai bahwa dalam debat masih ada beberapa pelanggaran debat yang tidak sesuai dengan aturan mekanisme debat.
“Saya lihat masih adanya serangan-serangan yang bersifat menyerang personal pribadi. Hal ini sangat bertentangan dengan peraturan KPU mengenai mekanisme debat tersebut, Maka dari itu saya minta pasangan calon baik Kubu 01 maupun Kubu 02 untuk dapat mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan“ tegasnya.
Tidak lupa juga Ali mengevaluasi pihak penyelenggara debat yaitu KPU, agar lebih tegas dalam mekanisme pelaksanaan debat terutama soal waktu.
“Perlu di tekankan dalam hal ini ini KPU untuk lebih tegas terkait manajemen waktu, karena yang saya lihat pada saat calon kandidat berbicara masih sering melewati dari waktu yang telah ditentukan. Namun secara sistem, saya apresiasi KPU karena sudah ada kemajuan dibanding debat yang pertama,” katanya.
Ali berharap, kedepan setiap kandidat calon yang akan berdebat seharusnya lebih menyampaikan gagasan, program konkrit berdasarkan data dan fakta yang jelas.
“Kita semua berharap kedepan debat dapat berjalan sesuai substansi dan dapat berjalan dengan baik dan menarik. Karena sejatinya yang ditunggu oleh rakyat adalah program-program konkrit apa yang akan mereka lakukan kedepan, bukan retorika janji-janji, apalagi saling serang personal pribadi, serta esensi debat dapat dirasakan rakyat sehingga rakyat tidak ragu untuk menentukan pilihannya“ harap Ali.
Minta Kader Tak Sembarangan Nyatakan PAN Koalisi ke Pemerintah, Amien Rais : Jangan Kita Rabun Ayam |
![]() |
---|
Moeldoko Takut Terjebak Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo Jadi Negosiasi Kepentingan Satu Kelompok |
![]() |
---|
Pertemuan Jokowi-Prabowo Diharapkan Sejukkan Suhu Politik |
![]() |
---|
Usai Pilpres 2019, Sandiaga Uno Rehat Sejenak dari Politik, Mardani Ali Sera : Sangat Memaklumi |
![]() |
---|
Sedang LIVE ILC TVOne, Karni Ilyas Bahas Tema Setelah Vonis MK: Seperti Apa Wajah Demokrasi Kita? |
![]() |
---|