Sudah Sepekan Lebih Mandala Shoji di Penjara, Tidur di Lantai dengan 8 Tahanan Lainnya
Sudah Sepekan Lebih Mandala Shoji di Penjara, Tidur di Lantai dengan 8 Tahanan Lainnya
Sudah Sepekan Lebih Mandala Shoji di Penjara, Tidur di Lantai dengan 8 Tahanan Lainnya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sudah Sepekan Lebih Mandala Shoji di Penjara, Tidur di Lantai dengan 8 Tahanan Lainnya.
Sudah seminggu lebih Presenter Mandala Shoji mendekam di lapas Salemba sejak Jumat (8/2/2019).
Baca: Ini Alasan KPU Coret Mandala Shoji dari DCT DPR Pemilu 2019
Baca: Mandala Shoji Mantan Kekasih Vanessa Angel Jadi Buronan Polisi, Menghilang Tanpa Jejak!
Baca: PAN: Pengacara Berjuang Agar Mandala Shoji Tak Dicoret KPU
Maridha Deanova Safriana, istri Mandala Shoji pun nampaknya sudah mulai ikhlas dengan musibah yang sedang menimpa suami serta keluarganya.

Beberapa kali Deanova menjenguk Mandala Shoji ke lapas Salemba untuk memastikan kondisi suaminya.
Deanova menceritakan seputar kehidupan baru Mandala Shoji ketika menjadi tahanan lapas Salemba.
Ia mengaku salut dengan ketegaran suaminya selama hidup di dalam lapas Salemba.
Mandala Shoji tak pernah mengeluh dengan menu makanannya setiap hari di dalam lapas.
Ia justru bersyukur masih diberi makan secara rutin meski tak senikmat dan tak sebanyak ketika makan di rumah.
Deanova pun menceritakan nasi dan lauk pauk yang selama ini dikonsumsi Mandala Shoji selama di lapas.
"Dia (Mandala Shoji) mah kuat, dia luar biasa, dia nggak ngeluh sama sekali. Padahal aku tanya ' Gimana sih kondisi di lapas?' Dia bilang 'Aku makan seadanya' nasi lapas kan tahu sendiri lah kayak apa, lauk cuman segini (seruas jari), daging segini," kata Deanova dalam tayangan Silet (19/2/2019).
Mandala Shoji juga sempat bercerita kepada istrinya bahwa banyak sekali tahanan di lapas Salemba yang kelaparan.
Tetapi, mereka tak bisa berbuat apapun karena semua yang disediakan dan diatur di dalam lapas Salemba sudah sesuai SOP.
"Kata Mandala banyak yang kelaparan, tapi ya mau gimana? memang seperti itu SOP-nya," ujar Deanova.

Selain itu, Deanova juga menceritakan kondisi kamar lapas Mandala Shoji yang dihuni sebanayak 9 orang.
Deanova mengatakan kalau Mandala Shoji dan 8 orang di dalam lapas itu hanya tidur di lantai.
"Kalau Mandala itu luar biasa aku akuin, dia ini biasa itikaf di masjid. Jadi kalau sekarang sekamar ramai-ramai 9 orang tidur di lantai bagi dia udah biasa dan malah seru," tambahnya.
Tapi, Mandala Shoji justru sangat menikmati hari-harinya menjadi tahanan yang hanya tidur beralaskan lantai dengan 8 orang lainnya.
Ia justru mengambil sisi positif bisa mengenal berbagai macam orang dengan berbagai macam kasus kejahatan.
"Jadi dia bilang 'Kalau biasanya aku tidur sama kamu dan anak-anak, sekarang aku tidur ramai-ramai sama saudara di lapas' dari mulai orang yang tatoan, orang yang mantan pembunuh, yang pencuri, preman ya macam-macam," lanjutnya.
Deanova mengatakan Mandala Shoji justru banyak mengajarkan dan menyebarkan kebaikan kepada tahanan lainnya.
Setiap kali Deanova datang menjenguk, Mandala Shoji hanya meminta dibawakan Al Quran untuk mengajarkan para tahanan mengaji.
Bahkan Mandala Shoji bertekad ingin membagikan banyak Al Quran untu para tahanan di dalam lapas agar tetap mengamalkan kebaikan meski sedang menjalani hukuman.
"Dia (Mandala Shoji) minta dibawain Al Quran, dia bilang kalau ada yang mau bagi-bagi Al Quran kasih tahu ke aku ya nanti aku bawa ke lapas. Dia mikirnya cuman itu sesuatu yang akan dia bagikan di dalam lapas," tuturnya sambil menangis.
Meski begitu, Deanova sedikit lebih tenang melihat keamanan di lapas tempat Mandala Shoji ditahan cukup ketat.
Mereka bisa memastikan tidak ada tindakan premanisme di dalam lapas seperti cerita-cerita yang tentang kehidupan di dalam penjara yang beredar selama ini.
"Tapi terhitung sudah diperlakukan sangat baik sih daripada di lapas lain. Katanya di lapas lain ada premanisme, kalau di lapas Salemba katanya nggak ada premanisme, semua diperlakukan sama," tuturnya.
Bahkan sipir di lapas tempat Mandala Shoji ditahan pun sangat ketat dan tegas jika ada tahanan yang berbuat jahat.
Sehingga tak ada tahanan yang berani berbuat kejahatan dengan tahanan lainnya selama di dalam lapas.
"Terus kalau di lapas biasanya ada yang suka ngerjain temannya, di situ enggak. Sipirnya benar-benar tegas, jadi kalau ada yang macam-macam maka semuanya kena hukuman. Jadi nggak ada yang berani macam-macam," ujarnya.