Warga Desa Buduk Sempadang Mengaku Siap Angkut Tiang Listrik

Sudah sekian tahun tidak merasakan listrik, dusun saya Gayung Bersambut ada 101 KK, sudah bertahun-tahun bejuang tapi tidak pernah di gubris

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Foto bersama Masyarakat Desa Buduk Sempadang, setelah menandatangani kesepakatan bersama terkait dengan kondisi terkini di Desanya. 

Warga Desa Buduk Sempadang Mengaku Siap Angkut Tiang Listrik

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS,- Warga Desa Buduk Sempadang, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas mengaku siap untuk membantu mengangkut peralatan dan tiang listrik milik PLN.

Hal itu disampaikan dalam sebuah surat pernyataan yang ditanda tangani oleh tiga Kepala Dusun di Desa tersebut, yakni Dusun Gayung Bersambut, Dusun Slobat dan Dusun Sempadang.

Makmur Yanto, Warga Desa Buduk Sempadang mengatakan, pihaknya sangat berharap pada 2019 ini Desamya akan menikmati listrik.

"Sudah sekian tahun tidak merasakan listrik, dusun saya Gayung Bersambut ada 101 KK, sudah bertahun-tahun bejuang tapi tidak pernah di gubris, kita harapkan tahun ini segera dialiri listrik," ujarnya, yang juga Kepala Dusun Gayung Bersambut itu, Senin (18/2/2019).

Baca: Debat Pilpres Direkam Mesin Pemindai Suara Bernama Notula Engine

Baca: Apresiasi Relasi Basis Komunitas, Anyim: Bagus dan Efektif Bagi Masyarakat

Baca: Resmikan SMPN 13 Simpang Hilir, Wabup Effendi Harap Pendidik Mampu Berinovasi

Baca: TAIB Laporkan Jokowi ke Bawaslu, Pelapor Tuding Langgar Pasal 280

Sementara itu, Juanda pemuda dusun Sempadang juga menyampaikan harapan yang sama. Menurutnya, saat ini antusias masyarakat sangat tinggi dan sangat menginginkan listrik masuk Desa.

"Ini adalah perjuangan yang kesekian kali, antusias masyarakat menginginkan listrik dengan hadirnya masyarakat hari ini dalam musyawarah kesepakatan masyarakat tiga dusun," ungkapnya.

Sedangkan Nawardi tokoh masyarakat Dusun Selobat mengatakan listrik adalah impiannya dan masyarakat. Untuk itu, ia menargetkan tahun ini wajib hukumnya listrik masuk Desa.

"Selama ini listrik memang kami idam-idamkan maka hari ini kami buktikan bahwa kesunguhan kami persoalan listrik sangat butuh, sudah puluhan tahun maka tahun ini kami harapkan wajib hukumnya listrik masuk ke desa kami," tegasnya.

Untuk itu ia berharap, agar Oesman Sapta Odang bisa memperjuangkan listrik masuk ke Desanya.

"Kami harapkan bapak Oesman Sapta bisa memperjuangan listrik kami ini, besar harapan Desa Buduk Sempadang kepada bapak Oesman Sapta," harap Nawardi.

Untuk diketahui, dalam surat pernyataan yang ditandatangani bersama oleh masyarakat. Terdapat empat poin pernyataan yang disampaikan warga.

Pertama, Berharap agar segera dibantu listrik PLN segera terpasang di Desa Buduk Sempadang. Kedua, menyatakan apabila PLN mengalami kesulitan mengangkut material dan peralatan, masyarakat Desa siap secara swadaya mengangkat material tiang listrik dan peralatan lainnya sampai ke lokasi.

Dan yang ketiga adalah masyarakat menyatakan tidak akan meminta ganti rugi, jika dalam upaya pemasangannya mesti ada lahan dan tanah masyarakat serta bangunan yang mesti digunakan PLN.

Serta yang ke-empat masyarakat Desa akan melakukan aksi jika permohonan mereka tidak direalisasikan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved