Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Mempawah Terus Berikan Pemahaman Kepada Kader

untuk mematangkan kualitas Anggota kita genjot dengan berbagai kegiatan baik disikusi ringan (Ngopi) , kajian rutin

Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Kader Kopri Cabang Mempawah saat foto bersama usai kegiatan sekolah islam gender (SIG), Jumat (15/02/2019) Malam. 

PMII Cabang Mempawah Terus Berikan Pemahaman Kepada Kader

Citizen Reporter Kader PMII Cabang Mempawah, Astif

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mempawah, terus memberikan pemahaman kepada kadernya dalam segala hal.

"Dalam dinamika proses untuk mematangkan kualitas Anggota kita genjot dengan berbagai kegiatan baik disikusi ringan (Ngopi) , kajian rutin (kantin) dan kegiatan-kegiatan formal yang memang di atur didalam ADART PMII," ujar Ketua KOPRI PMII Mempawah, Diana Lopita, Jumat (15/02/2019) Malam.

Selain diskusi dan kajian, sambung Diana PMII juga melaksanakan berbagai kegiatan lainnya yang menunjang pengetahuan dan keilmuan. Satu diantaranya dengan kegiatan sekolah islam gender (SIG).

Baca: Korps PMII Mempawah Laksanakan Sekolah Islam Gender

Baca: Jelang Debat Kandidat Capres-cawapres, Ini Harapan Masyarakat Kapuas Hulu

Baca: Kalbar 24 Jam - Tertangkapnya Pelaku Pemerkosaan, Laka Maut Wajok, Hingga Dahlan Iskan di Pontianak

Diana menjelaskan Kegiatan SIG ini pada dasarnya bertujuan menjalankan amanah aturan yang tertuang dalam aturan organisasi, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya anggota lebih khusus anggota perempuan (kopri).

"Karena kita sadari bahwa kebanyakan anggota perempuan yang menjadi anggota pengurus rayon tidak memahami batas gerak yang tidak lepas dari koridor-koridor yang diatur dalam islam," ungkapnya.

Secara terpisah, Ketua Panitia Suci Adriarti mengatakan SIG dilaksankan dalam rangka penguatan intelektual anggota PMII terhadap fenomena kekinian, yang akan membawanya kearah yang tak diinginkan.

"Seperti Isu-isu gender dan sensitifitas gender di masyarakat. Tujuan Sekolah Islam  Gender secara umum, anggota diharapkan menjadi anggota yang berkualitas dan mampu membentengi dirinya dari arus global yang menyesatkan,  isu-isu gender dan sensitifitas gender di lingkungan sekitarnya," ujar

Lanjut Suci, secara khusus tujuannya bagi anggota yang sudah mengikuti SIG juga diharapkan
memiliki keyakinan bahwa PMII dan KOPRI merupakan organisasi kemahasiswaan yang tepat, untuk dijadikan wadah pengembangan diri mahasiswa islam.

"Memiliki keyakinan bahwa PMII dan KOPRI adalah organisasi kemahasiswaan yang tepat untuk memperjuangkan idealisme dan memperjuangkan kaum orang-orang tertindas tanpa memandang jenis kelamin, baik itu laki-laki maupun perempuan," tegasnya.

Kegiatan SIG dilaksanakan selama dua hari satu malam, dari hari jumat hingga hari sabtu.

"Pesertanya selain dari rayon opu daeng menambon, ada juga dari rayon habib Husen," pungkas Suci. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved