Rocky Gerung Bakal Diperiksa, Budminan Sudjatmiko dan Dedi Mulyadi Angkat Suara
Rocky Gerung Bakal Diperiksa, Dedi Mulyadi Minta Hentikan Kriminalisasi Intelektualitas...........
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pengamat politik Rocky Gerung mendapatkan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya, hari ini, Kamis (31/1/2019).
Rocky Gerung dipanggil untuk memberikan klarifikasi terkait ucapannya soal 'Kitab Suci adalah fiksi'.
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko angkat suara terkait hal ini.
Menurut Budiman di akun twitternya, Rocky Gerung tidak perlu diperiksa.
"Tidak perlu (diperiksa)..Meski aku sering dirugikan oleh Rocky yang jika talk show denganku enggak pernah serius menyerangku, aku anggap bangsa ini harus bisa rileks dengan retorika sbh pendapat selama ada argumentasinya. Tugas mereka yang gak setuju adalah mematahkannya dengan argumen juga," tulis Budiman.
Budiman menambahkan argumennya soal pemeriksaan pada Rocky Gerung tersebut.
"Kita (seluruh umat manusia) sedang memasuki zaman yang serba baru, zaman disruptif (inovatif & mengacak-acak segala yang tidak bisa beradaptasi). Itulah #Revolusi40.
Jangan sampai yang baru & serba mengagetkan ini nanti dipidanakan karena panik.
Nanti kita bisa terpelanting zaman.
Tanpa pernah mendengar argumen lawan, kita tak kan pernah belajar yang baru.
Berargumen lah agar lawanmu juga belajar. Begitulah peradaban dibangun," tulis Budiman.
Tak hanya Budiman Sudjatmiko, ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk Jokowi-Ma'ruf Amin, Dedi Mulyadi, meminta semua kalangan untuk mengentikan budaya lapor melapor karena perbedaan gagasan pemikiran yang bersifat intelektual atau akademis.
Pendapat itu terkait dengan pelaporan terhadap Rocky Gerung kepada kepolisian atas dugaan penistaan agama.
Dedi menyebutkan bahwa apa yang disampaikan Rocky Gerung itu adalah bersifat pemikiran intelektual dan akademis.
"Bagi saya, saya tidak menyepakati siapa pun, baik dari kubu 01 atau 02 memidanakan gagasan atau pikiran akademis. Beda antara gagasan pemikiran akademis dengan ujaran kebencian," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).
Budayawan Jawa Barat itu menilai, kriminalisasi ide atau gagasan hanya akan membangkrutkan khasanah intelektual.
"Oleh karena itu, saya minta hentikan budaya kriminalisasi ide atau gagasan tersebut. Apakah kepada Pak Rocky Gerung atau siapa, tolong hentikankriminalisasi gagasan atau intelektual. Itu hanya akan membangkrutkan khasanah intelektual," tandas mantan bupati Purwakarta dua periode ini.
Dedi juga meminta kepada pendukung capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga untuk menghentikan berbagai laporan dengan tuduhan penistaan agama kepada siapapun.
"Mari hormati kebebasan berpikir. Kalau ada yang tidak sepakat dengan gagasan dan pikiran itu, lawanlah dengan ide dan pikiran itu sendiri. Hentikan kriminalisasi intelektualitas karena akan menjadi masyarakat bodoh," tandas Dedi.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kekuatan logika dalam menyelesaikan probelm bangsa, buka logika kekuatan.
"Karena logika kekuatan dengan kerumunan itu hanya akan melahirkan kebodohan baru," katanya.