Forward Pesan di WhastApp Dibatasi 5 Kali Sehari, Ini Alasan Pihak WhatsApp Melakukannya!
Forward Pesan di WhastApp Dibatasi 5 Kali Sehari, Ini Alasan Pihak WhatsApp Melakukannya!
Forward Pesan di WhastApp Dibatasi 5 Kali Sehari, Ini Alasan Pihak WhatsApp Melakukannya!
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Forward Pesan di WhastApp Dibatasi 5 Kali Sehari, Ini Alasan Pihak WhatsApp Melakukannya!
Penyedia layanan pengiriman pesan WhatsApp (WA) membatasi berapa kali seorang pengguna meneruskan satu pesan terusan menjadi lima kali saja sebagai upaya mencegah penyebaran informasi palsu.
Baca: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Jadi Korban Penipuan Kepala Sekolah Palsu, Berawal dari WhatsApp
Baca: Waspada Ganti Nomor WhatsApp, Pesan Anda Bisa Terbaca Orang Lain
Baca: 27 Merek Ponsel Yang Tak Lagi Bisa Gunakan WhatsApp, Ada Yang Harganya Sampai Ratusan Juta
Sebelum ketentuan terbaru yang berlaku bagi pengguna di seluruh dunia dan yang diumumkan dalam suatu acara di Jakarta, Senin (21/1/2019), satu pesan terusan WhatsApp dapat dikirim sebanyak 20 kali ke pengguna invididu atau pengguna grup.

Keputusan pembatasan yang kini berlaku bagi seluruh pengguna di dunia mulai Senin (21/01/2019), menurut pemilik WA kepada BBC, diambil setelah "secara cermat mengevaluasi hasil uji coba selama enam bulan di negara itu (Indonesia)."
"Langkah maju pembatasan secara signifikan mengurangi pesan-pesan yang diteruskan di seluruh dunia," kata Victoria Grand, wakil presiden bidang kebijakan dan komunikasi WhatsAppdalam acara di Jakarta, Senin (21/01).
Pantau konten tapi ada sistem enkripsi.
Satu grup WA dapat terdiri dari 256 pengguna.
Dengan pembatasan ini, secara teori seorang pengguna sekarang hanya dapat meneruskan satu pesan terusan kepada maksimal 1,280 pengguna lain, bukan lagi 5.120 orang yang dimungkinkan dengan sistem sebelumnya.
Kendati demikian, tidak ada yang menghalangi bagi sang penerima pesan terusan untuk mengirimkan pesan tersebut lebih dari lima kali.
Pembatasan ini diumumkan ketika WhatsApp, yang dimiliki Facebook, dan layanan-layanan lain milik Facebook menjadi pusat perhatian atas peran mereka dalam penyebaran propaganda dan konten-konten bohong di internet.
Pekan lalu, Facebook mengumumkan telah menghapus 500 laman dan akun yang diduga terlibat menyebarkan berita palsu di Eropa Tengah, Ukraina dan negara-negara lain di Eropa Timur.
Baru-baru ini Facebook juga mengumumkan pembentukan tim pengecekan data di Inggris untuk menyaring konten di platformnya.
Tetapi dengan adanya penggunaan sistem enkripsi yang dihadirkan WhatsApp di mana hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membaca pesan, maka kemampuan pengelola WhatsApp untuk mengetahui laporan palsu terbatas.
Penggunaan sistem enkripsi ini di masa depan mungkin akan diperkarakan setelah pada akhir tahun lalu pemerintah India dilaporkan mempertimbangkan untuk mengubah peraturan yang akan mengharuskan Facebook mengawasi WhatsApp untuk konten yang "melanggar hukum".
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs http://style.tribunnews.com/ dengan Judul:
Chatt WhatsApp Makin Tak Nyaman, Forward Pesan Kini Dibatasi 5 Kali Sehari, Ini Alasan di Baliknya
Trik Whatsapp Yang Banyak Tak Tahu, Centang Satu 'Seolah Offline' Meski Sudah Dibaca

Cara whatsapp centang satu meski sudah dibaca mungkin adalah trik Whatsapp yang tak banyak dipakai.
Baca: Lacak Lokasi Seseorang Via WhatsApp Dijamin Tak Akan Ketahuan, Caranya Seperti Ini!
Baca: Trik Bikin Status WhatsApp Sedang Mengetik Tak Terlihat, Download Aplikasi Ini!
Baca: Jangan Kesal! Begini Cara Mudah Atasi Pesan WhatsApp Tak Terkirim
Cara whatsapp centang satu meski sudah dibaca ini dapat berguna jika Anda tidak ingin terlihat sedang online.
Biasanya, saat kita sudah membaca chat dari orang maka orang tersebut akan mendapat laporan berupa centang dua atau centang biru.
Namun pengirim akan tetap mengetahui bahwa kita online.
Dengan menggunakan trik membuat chat Whatsapp centang satu walaupun sudah dibaca Anda tidak perlu khawatir dengan hal tersebut.
Karena orang tersebut tidak akan mengetahui bahwa Anda sebenarnya sedang online dan sudah membaca chat yang dikirimkan.
Baca: Download Aplikasi Anonytun, Anda Bisa WhatsApp Gratis Tanpa Kuota Selamanya
Baca: Waspada! Seorang Pemuda Berusia 21 Tahun Dipenjara Setelah Diangkat jadi Admin WhatsApp
Di bawah ini adalah langkah-langkah cara whatsapp centang satu meski sudah dibaca.
1. Klik titik tiga di bagian pojok kanan atas
2. Klik privasi
3. Klik blue ticks (centang biru)
4. Pilih hide for contacts (sembunyikan untuk kontak)
5. Klik titik tiga di bagian pojok kanan atas
6. Pilih second ticks (centang dua)
7. Pilih Ok
Perlu dicatat bahwa jika Anda menyembunyikan status laporan pesan Anda, Anda juga tidak akan tahu bahwa orang tersebut sudah membaca pesan Anda.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cara Whatsapp Centang Satu Meski Sudah Dibaca, Seolah Offline, http://jateng.tribunnews.com/2018/12/22/cara-whatsapp-centang-satu-meski-sudah-dibaca-seolah-offline?
Ternyata Daftar WhatsApp Bisa Tanpa Pakai Nomor HP, Begini Caranya!
Ternyata pengguna handphone bisa mendaftar WhatsApp (WA) tanpa nomor handphone (HP).
Berikut cara mudah mengaktifkan akun WhatsApp tanpa verifikasi nomor HP.
Pertama, install WhatsApp dan verifikasi dengan nomor palsu.
Baca: Curiga Pasangan Suka Rahasiakan Chat WhatsApp, Begini Cara Mudah Mengetahuinya!
Baca: Soal Gosip Perselingkuhan Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad, Akhirnya Nagita Slavina Angkat Bicara
Baca: Mengaku Kekasihnya, Dua Wanita Ini Perang Mulut di Instagram Ariel Noah
Cara buat nomor palsu pakai TextNow yakni dengan instal aplikasi TextNow.
Setelahnya, kamu akan dapat nomor dari aplikasi tersebut.
Gunakan nomor itu untuk verifikasi akun WhatsApp.
Tenang aja, verifikasi pasti akan gagal karena nomor tersebut gak bisa menerima SMS verifikasi.

Setelah muncul seperti gambar di atas, tekan "Call Me".
Kamu akan menerima telepon dari operator yang ngasih tau kode verifikasi.
Akun WhatsApp kamu selesai dibuat.
Instal aplikasi TextNow di sini
Ini 5 Aplikasi Penyadap WA Terbukti Berfungsi
WhatsApp (WA) merupakan salah satu aplikasi chatting populer di Indonesia.
Tak hanya di Tanah Air, aplikasi pesan ini juga banyak digandrungi pengguna telepon pintar di dunia.
Meski begitu bukan jaminan aplikasi ini 100% aman.
Pasalnya aplikasi ini bisa dihack seperti menyadap pesan yang masuk.
Banyak aplikasi penyadap WA beredar di dunia maya.
Sekilas menyadap pesan memang terkesan negatif.
Namun aplikasi ini bisa digunakan pada kegiatan personal.
Salah satunya mengetahui kejujuran pasangan chatting dengan siapa saja.
Berikut 5 aplikasi penyadap WA yang terbukti berfungsi seperti dilansir Tribunstyle.com dari berbagai sumber pada Kamis (13/9/2018).
1. Whatsapp Sniffer

Aplikasi ini dapat mengakses WhatsApp target secara real time.
Meski bisa digunakan tanpa hp si target tetapi mengaktifkan menjalankan aplikasi ini harus jarak dekat.
Target yang tersadap pun acak atau random.
2. Whatdog

Keunggulan aplikasi ini yakni dapat mengakses WhatsApp target secara real time.
Selain itu aplikasi ini bisa diaktifkan dari jarak jauh.
Tetapi aplikasi ini tak dapat berkerja jika si target log out all device.
Aplikasi ini punya potensi terdeteksi target tinggi.
3. Whats Web Plus

Kelebihan aplikasi sada WA ini adalah memanfaatkan jalur resmi.
Selain itu tidak bisa ketahuan oleh Whatsapp dan bisa mengintai target kapan pun.
Kelemahannya jika target teliti, bisa ketahuan lewat login device.
4. Air Droid

Kelemahan aplikasi sadap WA ini adalah instalasi cukup rumit.
Selain itu membutuhkan verifikasi lebih dari satu HP korban.
Baca: Lacak Lokasi Seseorang Via WhatsApp Dijamin Tak Akan Ketahuan, Caranya Seperti Ini!
Baca: Trik Bikin Status WhatsApp Sedang Mengetik Tak Terlihat, Download Aplikasi Ini!
5. Labalabi

Aplikasi ini dikenal sebagai pengirim bom pesan.
Tetapi aplikasi ini bsia digunakan untuk menyadap WA.
Kelemahannya aplikasi ini membutuhkan akun WhatsApp khusus.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Cara Daftar WhatsApp Tanpa No HP, Buat Akun WA Baru Pakai Nomor Palsu, http://style.tribunnews.com/2018/09/14/cara-daftar-whatsapp-tanpa-no-hp-buat-akun-wa-baru-pakai-nomor-palsu?
Yuk Follow Instagram @tribunpontianak.