Keracunan Dalam Kapal
Keluarga Ungkap Firasat Sebelum Mursidi Jadi Korban Tewas Petaka Zat Kimia di Dalam Kapal
Subandi mengungkapkan bahwa Mursidi meninggalkan seroang istri yakni Siti Jawiah dan seorang anak perempuan bernama Vanesa Salsa Nabila.
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Keluarga Ungkap Firasat Sebelum Mursidi Jadi Korban Tewas Petaka Zat Kimia di Dalam Kapal
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kabupaten Kapuas Hulu kemarin diheboh kan dengan di temukannya 12 orang ABK kapal yang keracunan didalam sebuah kapal, dan dari ke 12 orang tersebut 10 di antaranya adalah warga Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
Dari ke 10 korban warga Pontianak tersebut 1 dinyatakan meninggal dunia bernama Mursidi.
Hari ini, Jenazah Mursidi sudah di makamkan di Desa Kelahiran nya di Desa Pasak Tiaang, kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

Baca: Korban Tewas Keracunan Zat Kimia di Putusibau Sudah Dimakamkan di Tanah Kelahiran
Baca: Daftar Korban Keracunan Zat Kimia di Kapal Motor Sri Rejeki Semitau: Korban Tewas Warga Jeruju
Baca: 10 dari 12 Orang Keracunan di Kapuas Hulu Warga Pontianak Barat, Ini Nama-namanya
Hal ini di ungkapkan oleh Subandi (44) Adik ipar Korban saat di temui Tribun di rumah duka yang terletak di Komplek UK, Jalur 2, Kecamatan Pontianak Barat.
Subandi mengungkapkan bahwa Mursidi meninggalkan seroang istri yakni Siti Jawiah dan seorang anak perempuan bernama Vanesa Salsa Nabila.
Subandi mengatakan bahwa saat jenazah hendak di makamkan teman Mursidi yang menjadi korban pun turut hadir mengantarkan kepergian jenazah Mursidi.
"Tadi kawan - kawanny pun ada datang juga, tapi keadaannya mereka pun masih keliatan ngambang - ngambang,"ujarnya.
Baca: Zat Kimia Dalam Kapal Jadi Petaka 12 Penumpang, Keracunan dan 1 Tewas! Asal Pontianak dan Kubu Raya
Baca: BREAKING NEWS: 12 Penumpang Kapal Keracunan Zat Kimia, 1 Tewas dan 1 Kritis
Baca: Kapolres Turunkan Tim DVI Polres ke TKP Keracunan Zat Kimia
Ia menceritakan bahwa almarhum bekerja sebagai buruh angkut pupuk tersebut sejak 6 bulan terakhir, dan telah 3 kali berangkat ke daerah putusibau.
"Setiap kali berangkat ni sebulan sekali Balek,"tuturnya.
Sebelum kepergiannya untuk bekerja kali ini, pihak keluarga telah merasakan firasat dan sesuatu yang aneh dari almarhum.
Almarhum kerab terlihat termenung, dan tak nafsu makan.
Baca: 4 Tempat Nongkrong di Pontianak yang Paling Instagramable
Baca: Link Live Streaming Debat Pilpres 2019 di TVRI, Kompas TV dan RTV Mulai Pukul 19.00 WIB
Baca: Vanessa Angel dan Kisah Pilu Masa Lalu! Sang Kekasih Pun Ungkap Hal Ini
"Memang udah ninggalkan kesan yang berbeda gitu lah, beliau ni suka menyendiri, biasanya kumpul begurau, tapi semenjak mau berangkat yang ketiga ini banyak diam,"ungkapnya.
"Biasanya juga kalau dia makan inikan banyak, Indomie 2 bungkus habis nasi,tapi ini Ndak habis, dan yang biasanya sayur yang dak dia suka, malah dia makan, dan sore sebelum dia berangkat dia manjat pohon kelapa dulu metik kelapa,"imbuhnya
Mursidi sendiri dikenal sebagai pribadi yang baik dan berjiwa sosial yang tinggi, sehingga keluarga mengaku sangat kehilangan atas kepergian almarhum.
Baca: Artis Cantik Ini Berjuang Habis-habisan Lepas Status Jomblo, Sampai Lakukan Ritual Khusus
Baca: Manfaat Tak Terduga Buah Rambutan, Dari Bisa Tingkatkan Kualitas Sperma Hingga Basmi Kanker
Baca: Wujudkan Pemilu Damai, Bupati Citra Minta Tiga Pilar Desa Saling Sinergi
Zat Kimia Dalam Kapal Jadi Petaka 12 Penumpang
Sebelumnya diberitakan sebanyak 12 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Sri Rezeki diduga menjadi korban keracunan zat kimia.
Satu di antaranya meninggal dunia, satu korban masih kritis dan 10 korban lainnya dalam perawatan intensif.
Penumpang yang merupakan karyawan sebuah perusahaan pupuk dan (ABK) Kapal Motor Sri Rezeki ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, di Dermaga CPO, Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (16/1/2019) pukul 07.00 WIB.
Satu korban yang dinyatakan meninggal dunia adalah Mursidi alias Kacong (30).
Baca: Bupati Citra Hadiri Apel Tiga Pilar Desa
Baca: Tahukah Kamu? Lima Kabupaten Terancam Keluar dari Kalbar
Baca: Nyantai di Cafe Anta Menjadi Pilihan Akhir Bulan
Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko, mengatakan Mursidi alias Kacong merupakan warga Jalan Kom Yos Sudarso, Kompleks UK Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalbar.
"Dia bekerja sebagai buruh lepas di lokasi tersebut. Ciri-ciri korban, tinggi 160 cm, kulit hitam, rambut hitam pendek, dan memakai celana dalam warna biru. Ditemukan tanpa mengenakan baju," ujar Siko.
Siko menjelaskan, selain korban meninggal dunia ada juga korban selamat yakni Dandi (32), Uul (26), Johan (25), Ian (30), Akang (30), Budi (30), Mono (30), Heri (30), Arifin (30), Muklis, dan Asep.
"Mereka rata-rata warga Pontianak dan Kubu Raya. Satu orang korban yaitu Asep dalam kondisi kritis dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Sintang," katanya.
Baca: Duo Manjakani Turut Meriahkan Acara Syukuran Kompas Gramedia Kalbar 2019
Baca: Daerah Penghasil Kopi Liberika Kayong Utara, Berikut Profil Kecamatan Seponti
Kronologi
Pada Rabu 16 Januari 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, saksi bernama Arifin berangkat menuju Kapal Motor yang terletak di Dermaga CPO Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau.
Setelah itu saksi melihat karyawan sebuah perusahaan pupuk dan ABK di dalam kapal motor.
Kemudian saksi masuk ke dalam kapal motor dan melihat karyawan pupuk pingsan, tidak sadarkan diri.
Bahkan ada yang sudah meninggal dunia dalam posisi terlungkup.
"Saksi membawa karyawan yang pingsan ke Puskesmas Semitau, untuk diberikan pertolongan. Atas peristiwa tersebut saksi melaporkan kejadian ke Polsek Semitau," katanya.
Baca: Daerah Penghasil Kopi Liberika Kayong Utara, Berikut Profil Kecamatan Seponti
Baca: Organisasi Pemuda dan Mahasiswa di Mempawah Gelar Nobar Debat Capres-cawapres Peserta Pilpres 2019
Terjunkan Tim DVI Polres
Kapolres Kapuas Hulu, AKBP R Siswo Handoyo, mengutus tim DVI dari Polres untuk melakukan olah TKP tempat kejadian keracunan zat kimia di dalam Kapal Motor Sri Rejeki.
"Ada 12 korban, 1 orang tewas dan 1 orang dengan kondisi koma hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Sintang," ujarnya kepada wartawan.
Kapolres menjelaskan, korban semua adalah karyawan di pupuk dan ABK Kapal Motor Sri Rezeki.
"Kita harus mengetahui mengapa di dalam kapal motor itu ada zat kimia, sehingga memakan korban jiwa," ucapnya.
Adapun korban selamat dan sekarang dirawat di Puskesmas Kecamatan Semitau yakni, Dandi, Uul, Johan, Ian, Akang Budi, Mono, Heri, Arifin, dan Muklis.
Sedangkan Asep dengan kondisi kritis dirujuk ke rumah sakit Sintang.
"Sejauh ini kami sudah memeriksa sejumlah saksi, yang mengetahui pertama kejadian ini. Khusus korban yang meninggal dunia, masih menunggu keluarga korban dari Pontianak," katanya.