Pontianak Wiki
TRIBUN WIKI: Permudah Wisatawan, Jalan Keraton Kadariah Pontianak Diperbaiki
Keraton Kadariah merupakan satu di antara objek wisata di Kota Pontianak yang dilalui dengan jalur darat ataupun sungai.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Marpina Sindika Wulandari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keraton Kadariah merupakan satu di antara objek wisata di Kota Pontianak.
Akses ke keraton ini dapat dilalui dengan jalur darat ataupun jalur sungai.
Jika menggunakan jalur darat, Anda dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Sedangkan jika menggunakan jalur sungai, Anda dapat menggunakan perahu atau speedboat dari pelabuhan Senghie.
Tiara Natania, Mahasiswa IAIN Pontianak, melalui karya citizen reporter menginformasikan bahwa saat ini pemerintah sedang dilakukan perbaikan jalan menuju Keraton Kadariah melalui jalur darat maupun jalur sungai.
Perbaikan jalan tersebut sudah dilakukan selama sekira sepekan, tepatnya mulai 4 Januari 2019.
Bagi Anda yang ingin berkunjung, berikut beberapa informasi tentang Keraton Kadariah Pontianak:
1. Dibangun Pada Tahun 1771-1778

Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri adalah sultan pertama yang mendiami Keraton Kadariah Pontianak.
Sebagai cikal-bakal lahirnya Kota Pontianak, Keraton Kadariah menjadi salah satu objek wisata sejarah.
2. Didominasi Warna Kuning

Di dalam keraton seperti halnya keraton-keraton Melayu lainnya didominasi cat warna kuning.
3. Mengalami Renovasi dan Rekonstruksi
Struktur bangunan dari kayu ulin pilihan.
Dalam perkembanganya, keraton ini terus mengalami proses renovasi dan rekrontuksi hingga menjadi bentuk yang sekarang ini.
4. Terdapat 13 Meriam Kuno
Pada bagian depan, tengah, dan kiri depan Keraton kita dapat melihat 13 meriam kuno buatan Portugis dan Perancis.
Keraton Kadariah juga masih memiliki koleksi benda- benda bersejarah yang cukup lengkap seperti beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun, benda-benda kuno seperti benda pusaka dan artefak, barang pecah belah, foto keluarga Sultan dan arca- arca.
Baca: Abdul Somad- Hadir di Istana Kadariah Pontianak, Ini Isi Ceramahnya
Beberapa ruangan pribadi milik keluarga kesultanan juga dibuka untuk umum, walaupun terdapat beberapa larangan ketika pengunjung luar memasukinya.
Satu ruangan berupa mimbar yang menjorok ke depan yang dulunya digunakan Sultan sebagai tempat peristirahatan, atau untuk sekadar untuk menikmati keindahan pemandangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
Dalam ruangan ini juga kita dapat melihat Genta, sebuah alat yang dulunya dipakai untuk penanda adanya marabahaya.
5. Cermin “Kaca Seribu” dari Prancis
Pada aula utama keraton ini juga terdapat cermin cantik dari Prancis yang disebut oleh masyarakat setempat "Kaca Seribu".
Baca: Mahasiswa IAIN Kupas Kiprah Kesultanan Kadariah Pontianak
Hal-hal diatas inilah yang menjadikan kota Pontianak menjadi salah satu objek wisata sejarah.
Lokasi yang berada di pusat kota Pontianak, memudahkan para wisatawan untuk menjangkau Keraton Kadariah. (*)