Berita Video
Pernah Dianggap Teroris di China, Aswandi, Mantap Gunakan Kopiah Sebagai Identitas
Temannya tetap menggunakan Bahasa Jepang, karena bahasa bukan alat komunikasi semata, melainkan bahasa adalah identitas bangsa.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Rektor Satu Universitas Tanjungpura Pontianak, Dr. Aswandi membeberkan kebiasaan dirinya menggunakan kopiah .
Bahkan sampai pengalaman diperiksa intensif diluar negeri, karena orang yang menggunakan kopiah identik dengan seorang muslim dan yang lebih ekstrem dianggap teroris.
"Saya berkopiah ini ada latar belakangnya, bukan karena saya muslim. Saya terkesan pertama ketika saya di Jepang. Saat itu semua orang mempertahankan identitas Jepang pakai kimono dan saya tidak ada mengenakan identitas bangsa kita," ucap Aswandi.
Baca: Harga Sejumlah Komoditas di Pasar Normal
Baca: Lusi: Gay di Pontianak Banyak Terjangkit HIV-AIDS
Selain itu, saat di Jepang, Aswandi bersa temannya yang warga Jepang, padahal bisa berbahasa Indonesia tapi dia tidak mau berbahasa Indonesia.
Temannya tetap menggunakan Bahasa Jepang, karena bahasa bukan alat komunikasi semata, melainkan bahasa adalah identitas bangsa.
"Makanya kemana-mana saya berkopiah dan ternyata tidak mudah ketika saya di China. Saya di periksa, karena ada pemahaman orang terhadap orang berkopiah ini orang Islam," tucap Aswandi.
"Terkadang ada yang mengkaitkan ini dengan teroris. Saya pernah di periksa di suatu tempat di China hanya karena dia mendugga saya ini teroris. Tetapi saya tidak melepaskan kopiah saya karena saya bukan teroris," tandas Aswandi.