Dewan Kalbar Ingatkan Program Pendidikan, Midji Siap Realisasikan Tahun Ini
MArkus Amid menimpali jika suatu daerah punya SDM kuat, walaupun infrastrukturnya lemah maka masih bisa bersaing ke depan.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
“Program terwujud tergantung kepada yang digantung. Ya, tergantung kepada siapa yang punya wewenang. Saya kira pasti terwujud, selama orientasi tidak berubah. Karena kuasa keuangan kan di Beliau sebagai Gubernur,” ujarnya.
Pihaknya juga sambut baik kebijakan gratiskan biaya pendidikan tingkat SMA/SMK Negeri Tahun ajaran baru 2019 sebesar uang iuran. Termasuk kebijakan beasiswa bagi siswa dan siswi SMA/SMK swasta kategori miskin. Kebijakan ini guna meningkatkan mutu sekolah dan anak-anak dapat sekolah.
“Dengan program itu, kita harap tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Kita apresiasi lah, tentu hal bagus karena ini cita-cita baik Pak Gubernur dan Wakil Gubernur kita. Kita harus dukung,” tandasnya.

Realisasikan 2019
Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji tegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat alokasikan lebih dari 40 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalbar untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Tahun 2019, beberapa program siap diimplementasikan.
“Tahun 2019 ini telah meningkatkan anggaran pendidikan dan kesehatan dua instansi ini sudah menyerap lebih 40 persen dari APBD Kalbar. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih besar. Ini merupakan terobosan,” ungkapnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menimpali pemerintah punya fokus bangun Sumber Daya Manusia (SDM) guna tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Titik fokus belanja atau kegiatan tahun 2019 pada peningkatan Sumber Daya Manusia. Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” terangnya.

Midji sapaannya memaparkan beberapa program yang siap jalan itu diantaranya biaya pendidikan tingkat SMA/SMK Negeri Tahun ajaran baru 2019 gratis sebesar uang iuran. Termasuk kebijakan beasiswa bagi siswa dan siswi SMA/SMK swasta kategori miskin.
“Apapun kondisi dan keadaan keluarganya, semua anak-anak kita harus sekolah. Sudah kita anggarkan di APBD. Melalui pendidikan, kita akan menciptakan SDM yang punya keterampilan dan wawasan luas,” katanya.
Tak hanya itu, Pemprov juga akan memulai pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unggulan di tingkat kabupaten/kota pada tahun 2019. Lokasi pertama pembangunan berada di Kabupaten Sambas.
“Luas lahannya sekitar 5 hektare. Kabupaten Sambas dipilih karena generasi muda Sambas banyak memilih bekerja di luar Kabupaten Sambas. Perkembangan usia produktif di sana lambat,” paparnya.
Selain pembangunan sekolah unggulan, pihaknya juga ambil kebijakan revitalisasi dan pembangunan baru untuk jurusan-jurusan yang dibutuhkan oleh daerah setempat dan sekitarnya.
“Hal ini agar anak-anak tamatan SMK nantinya dapat ditampung pada lapangan kerja yang tersedia,” tandasnya.