Promenade Hampir Rampung, Wali Kota Minta Semua Bangunan Hadap ke Sungai Kapuas

Laporan Wartawan Tribun Pontianak: Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Proyek pembangunan promenade oleh pemerintah pusat di Kelurahan Benua Melayu Laut (BML) hampir tuntas. Proyek mempercantik tepian Sungai Kapuas ini diharapkan bisa menjadi magnet perekonomian dan kawasan wisata Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, sampai saat ini proses pembangunan tinggal tahap finishing yang masih diupayakan untuk diselesaikan. Sementara total panjang keseluruhan promenade sepanjang 826 meter.

Sisa yang masih dikerjakan, memang agak terlambat karena ada sedikit masalah berkaitan dengan kesiapan lahan. Namun secara umum Edi mengatakan promanade yang terbentang dari Pelabuhan Senghie sampai Parit Tokaya itu, kondisi fisiknya sudah mencapai 90 persen. "Tinggal finishing, pot-potnya, lampu-lampu taman, penerangan jalan, pintu gerbang, taman gantung, tempat parkir, sudah hampir selesai,” katanya, Jumat (4/1/2019).

Promenade ini dikatakan selain berfungsi sebagai penahan badan sungai juga menjadi ruang terbuka hujau (RTH). Di sana bakal dilengkapi dengan taman dan pepohonan, sehingga membuat kawasan pinggiran sungai menjadi lebih sejuk dan rindang.

Baca: 1.005 Personel Polda Kalbar Naik Pangkat, Irjen Arif: Tanggung Jawab Makin Besar

Jika nantinya sudah selesai secara keseluruhan, masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya bisa memanfaatkan sebagai tempat untuk berwisata. Termasuk aktivitas sosial lainnya seperti berolahraga, memancing dan lain sebagainya.

Dengan berubahanya lokasi tersebut menjadi tempat yang menarik bagi warga untuk berkunjung, Edi berharap dapat memberikan dampak positif terhadap warga sekitar. Paling tidak ada peningkatan terhadap nilai aset serta menumbuhkan perekonomian warga.

“Warga setempat jadi mempunyai semangat inovasi untuk menjadi wiraswasta, misalnya paling sederhana kuliner, warung kopi atau kerajinan-kerajinan yang bisa meningkatkan pendapatan," Imbuh Edi.

Wali Kota menjelaskan Promenade pembangunannya dianggarkan Rp 45 miliar dengan sistem multy years selama dua tahun, 2017-2018 oleh pemerintah pusat. Panjang promenade 826 meter dengan lebar 10 meter. Selain itu enam meter di tengah akan difungsikan untuk taman dan penghijauan.

Seiring dengan penataan dan pembangunan waterfront city dan promenade, otomatis bangunan yang ada di pinggir sungai dimintanya harus menghadap ke sungai.

"Kalau tidak, maka bangunan yang ada membelakangi itu jadi kumuh. Sungai adalah wajah depan dan secara otomatis kalau mereka mau dua hadap, silakan. Tapi harus dalam kondisi bagus," imbuh Edi untuk pemilik bangunan.

Ia merasa hal tersebut tidaklah berat, karena pemilik ruko dimintanya untuk menambah dan merehap sedikit. Kemudian terkait kelanjutannya promenade atau waterfront city ia memastikan telah direncanakan tahun ini, mulai dari Pelabuhan Senghie ke Kapuas Indah. Di lokasi itu yang belum dibuat.

Dari Alun-alun Kapuas-Kapuas Indah sudah selesai, Senghie ke Parit Tokaya juga selesai.

"Hal itu kita lakukan agar waterfront dan promenade ini terkoneksi dari Alun Kapuas hingga Kampung Bansir nantinya," ucap Edi.

Untuk itu, pemkot pada tahun ini akan membuat desain kelanjutan pembangunan tersebut. Terkait anggaran akan dilakukan di Anggaran Perubahan, apabila mencukupi. “Kalaupun anggaran tidak mencukupi, maka akan kita bangun 2020 mendatang atau mengajukan proposal pada pemerintah pusat,” pungkasnya.