Fadli Zon Sorot Intimidasi, Pemilu Amburadul hingga Indonesia Lebih Buruk dari Timor Leste

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyoroti persoalan demokrasi di Indonesia di hari pertama Tahun 2019.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
KOMPAS.COM
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon 

Faldi Zon Sorot Intimidasi, Pemilu Amburadul hingga Indonesia Lebih Buruk dari Timor Leste

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menyoroti persoalan demokrasi di Indonesia di hari pertama Tahun 2019.

Pada, Selasa (1/1/2019), ia mencuit tentang kondisi demokrasi di Tanah Air.

Menurutnya, pada tahun lalu, isu yang tak menggembirakan mewarnai politik dalam negeri.

“Sepanjang 2018 hingga menjelang penyelenggaraan pemilu serentak 2019, politik Indonesia ternyata masih saja diramaikan sejumlah isu tak menggembirakan,” tulis Fadli Zon di akun Twitter miliknya, @fadlizon.

Baca: Pemerintah Tutup 5 Tempat Hiburan dan Karaoke, Ini Pelanggarannya

Baca: Bawaslu Minta KPU Segera Buat Jadwal Pembentukan KPPS

Baca: BPN Kayong Utara Serahkan 5.227 Sertifikat Kepada Warga

Baca: Kehadiran Tommy Soeharto di Kalbar, Pengamat: Mempercantik Wajah Parpol

Politisi Gerindra ini pun mencatata ada beberapa persoalam politik krusial di tahun lalu.

“Sy mencatat bbrp persoalan politik sepanjang thn 2018,” tulisnya lagi.

Persoalan itu antara lain soal kebebasan berkumpul.

“Mulai dari jaminan kebebasan berkumpul dan berserikat yang menurun, intimidasi terhadap lawan politik, hingga manajemen Pemilu yg amburadul,” tulisnya lagi.

Persoalan-persoalan itu menurut Fadli Zon, membuat publik harus rela menunda keinginan punya demokrasi yang berkualitas.

“Harapan publik untuk melihat wajah demokrasi Indonesia yg semakin berkualitas, tampaknya harus tertunda kembali,” tulisnya.

Baca: Cegah Hal Negatif di Malam Pergantian Tahun, Paskas Mempawah Gelar Khataman Quran 30 Juz

Baca: Nilai BPBD Belum Maksimal Tangani Banjir, Sutarmidji: Pak Nyarong Jangan Tidur

Baca: Petaka di Malam Tahun Baru, Satu Warga Landak Meregang Nyawa Alami Laka Lantas

Baca: Banser dan Polri Amanakan Ibadah Malam Pergantian Tahun di Kuala Behe

Sebab saat ini, peringakat demokrasi Indonesia anjlok 20 peringkat.

“Secara umum, tahun lalu, menurut data The Economist Intelligence Unit (EIU), peringkat demokrasi kita anjlok 20 peringkat dibandingkan 2016,” tulisnya lagi.

Baca: TERPOPULER - Dari Cek Poin Telkomsel, Fadli Zon Dibully Netizen, Hingga Fakta Lee Sun Bin

Baca: Fadli Zon: Negara Ini Bisa Ambruk! Posting 30 Catatan Akhir Tahun 2018 Sektor Pertanian

Baca: Said Didu Diberhentikan sebagai Komisaris PT Bukit Asam, Fadli Zon: Ini Berkah

Baca: Fadli Zon Ungkap Fakta Kegagalan Presiden Jokowi Maknai Peran Indonesia di Panggung Internasional

Ia menjelaskan pada 2016, Indonesia masih masih berada di peringkat 48.

“Tahun lalu peringkat kita anjlok ke 68. Lebih menyedihkan lagi, peringkat demokrasi kita bahkan lebih buruk dari Timor Leste yg ada di urutan 43 secara global,” tulisnya.

Baca: Bahaya!Diet Air Putih Bisa Sebabkan Hipotensi Ortostatik dan Dehidrasi

Baca: RS Polri Ungkap Hasil Autopsi, Ini Luka Yang Menyebabkan Kematian Bripka Matheus

Baca: Penampilan Sederhana Jokowi Saat Rayakan Tahun Baru Jadi Sorotan, Bukan Seperti Presiden

Baca: Om Pink, Pelapak Inspiratif 2018 di Buka Lapak

Potret serupa menurut Fadli Zon juga terekam dalam data Freedom House.

“Meningkatnya ancaman kebebasan sipil, menurut Freedom House, telah mendorong Indonesia turun status dari negara 'bebas' (free) menjadi negara 'bebas sebagian' (partly free) di tahun 2018,” cuit Faldi Zon. 

Baca: Lindungi Hak Pilih Masyarakat, KPU Gelar Sosialisasi DPTb dan DPK Pemilu 2019

Baca: Tempat Wisata Baru Sanggau, Menikmati View Tepi Sungai Kapuas di Kampung Santana

Baca: Warga Digegerkan Penemuan Mayat Pasangan Suami Istri Dalam Kios

Baca: Gara-gara Siarkan Adegan Seks di Film Jackie Chan Tanpa Sensor, Pejabat Ini Sampai Dipecat

Kinerja Jokowi

Fadli Zon ungkap fakta kegagalan Presiden Jokowi maknai peran Indonesia di panggung Internasional.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, Senin (31/12/2018).

Menurut politisi Gerindra ini, politik luar negeri Indonesia yang dipimpin oleh Jokowi dinilai bukan semakin jelas melainkan justru semakin memudar.

Menurut catatan Fadli, terdapat tiga pilar penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam politik luar negeri Indonesia.

Tiga pilar tersebut antara lain pilar keamanan dan perdamaian, diplomasi ekonomi, serta pilar diplomasi maritim.

Follow Instagram Tribun Pontianak:

Baca: Wanita Muda Tewas Diterkam Singa Saat Bekerja di Kebun Binatang

Baca: Sule Unggah Foto Lagi Genggam Tangan Bersama Seseorang, Netizen: Kenalin Dong?

Baca: Kemeriahan Pesta Kembang Api pada Pergantian Malam Tahun Baru di Pontianak

Baca: Produksi Fashion Lokal Om Pink Collection Miliki Banyak Pilihan di Bukalapak

Namun menurutnya, ketiga pilar itu tidak menunjukkan perkembangan progresif di pemerintahan Jokowi.

Fadli menuturkan pilar keamanan dan perdamaian itu terwujud dengan terpilihnya Indonesia menjadi anggota dewan tidak tetap Dewan Kemanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pada periode 2019-2020.

Menurutnya, peran tersebut merupakan suatu hal yang membanggakan namun saat ini peran tersebut justru memudar.

Fadli menyebut, hal itu lantaran pemerintah Indonesia tak ikut bersuara terutama dalam isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang menerpa etnis Rohingya di Myanmar dan Muslim Uighur di Xinjiang, China.

Fadli juga menyinggung soal pudarnya arah politik luar negeri juga terjadi pada pilar diplomasi ekonomi.

Wakil DPR asal Jakarta itu menyebutkan bahwa perekonomian bangsa semakin menurun dengan ditandai meningkatnya utang luar negeri.

Baca: Kemensetneg Umumkan Seleksi Akhir CPNS, Buka Linknya di Bawah Ini

Baca: Jangan Sampai Tantangan Jadi Ancaman, Ini 3 Pesan Gusti Ramalan Bagi Kaula Muda

Baca: Edukasi Berjualan di Market Place, Biaya Lebih Hemat

Baca: Edukasi Berjualan di Market Place, Biaya Lebih Hemat

Selain itu, Fadli menuturkan bahwa memudarnya peran Indonesia di tingkat internasional juga tampak dari ketidakhadiran Jokowi selama empat tahun berturut-turut dalam sidang majelis umum PBB.

Fadli juga menyinggung masalah perbatasan maritim Indonesia dengan negara tetangga yang menurutnya belum tuntas. (*)

Subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved