Liga 1 Indonesia

Bonek Tampilkan Koreo "Jangan Jual Harga Dirimu dengan Uang" di Laga Persebaya Vs PSIS

Bonek Tampilkan Koreo "Jangan Jual Harga Dirimu dengan Uang di Laga Persebaya Vs PSIS

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Instagram Liga 1
Bonek Tampilkan Koreo "Jangan Jual Harga Dirimu dengan Uang" di Laga Persebaya Vs PSIS 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beragam kreativitas Bonek ditampilkan saat laga Persebaya Vs PSIS, Sabtu (8/12/2018).

Ribuan fans Persebaya, Bonek tampak memenuhi stadion. Meragam tulisan mereka tunjukkan dalam spanduk raksasa.

Pun demikian dengan beragam bendera dan yel-yel yang disuarakan sepanjang laga.

Satu di antara yang ditampilkan Bonek, adalah koreo dengan tulisan "Jangan Jual Harga Dirimu dengan Uang".

Dalam koreo itu, tampak ada tiga orang yang mereka tampilkan. Dua di antaranya bertulis DN dan BS.

Sebelumnya, mereka memang sudah menyiapkan beragam koreo.

Hal itu seperti disampaikan Dirigen Tribun Kidul, Cak Tessy.

Dikutip BolaSport.com dari laman Surya, Sabtu (8/12/2018), dari setiap sudut-sudut tribune penonton akan pamer kreativitas berupa koreo.

Seperti halnya yang akan dilakukan oleh Bonek Tribun Kidul, mereka telah menyiapkan pesta flare dan koreo.

"Semua tribune punya koreo, dari sisi kidul (selatan) ada koreo ofisial Persebaya dan rencananya ada pesta flare selesai pertandingan," ujar Cak Tessy.

Baca: LIVE STREAMING Babak II Persebaya Vs PSIS di Indosiar: Hasil Babak Pertama Imbang

Baca: LIVE STREAMING Persebaya Vs PSIS: Link Live Streaming Indosiar Liga 1: Berlangsung Pukul 15.30 WIB

Koreo dan pesta flare akan menjadi hiburan tersendiri yang akan ditunjukan oleh Bonek.

Mengingat pertandingan Persebaya melawan PSIS merupakan laga penutup pada Liga 1 2018.

Pertandingan Persebaya Surabaya kontra tamunya, PSIS Semarang pada pekan ke-34 Liga 1 2018 di Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (8/12/2018), saat ini masih berlangsung.

Kedua tim saling jual beli serangan. Saksikan Persebaya Vs PSIS berikut:

Tentang Bonek

Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (Bondho dan Nekat).

Mengutip wikipedia, biasanya ditujukan kepada suporter kesebelasan Persebaya Surabaya.

Juga terdapat istilah Bonita (Bonek Wanita).

Serta memiliki slogan "Salam Satu Nyali WANI!!!"

Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989.

Khususnya untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya 1927 yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar.

Baca: H2H Persib Bandung Vs Barito Putera: Posisi Maung Bandung Rawan di Klasemen Liga 1 Indonesia 2018

Baca: LIVE STREAMING Bola Persib Vs Barito Putera di Indosiar: Amankan Posisi di Klasemen Liga 1 2018

Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang menggambarkan fenomena
away supporters.

Away supporters adalah pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertanding ke kota lain seperti di Eropa.

Saat dulu memang belum ada suporter yang away dengan sangat terorganisir seperti Bonek.

Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan.

Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis.

Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya 1927 - Persija, tidak ada kerusuhan apapun.

Baca: Gocekan Maut Cristiano Ronaldo Kelabui Bek Inter Milan Seharga Rp 1 Triliun, Ini Videonya

Baca: Jadwal Liga Champion Matchday 6: Juventus, Inter Milan, Barcelona, Real Madrid, Liverpool hingga PSG

Bonek juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan Viking Persib Club supporter klub Persib Bandung.

Bagi kebanyakan masyarakat, Bonek cenderung memiliki catatan negatif jika dilihat dari kisah masa lalu.

Namun seiring berjalannya waktu, perlahan Bonek menunjukkan kedewasaanya dengan mendukung klub kebanggannya dengan tertib, terorganisir, kompak dan tidak anarkis.

Tidak hanya para remaja, mulai balita sampai yang tua baik laki-laki maupun wanita pun ada untuk menyaksikan klubnya bertanding.

Hal ini menunjukkan stigma Bonek yang semakin hari semakin lebih baik.

Eksistensi Bonek tidak hanya di Surabaya, melainkan juga di beberapa daerah di Indonesia bahkan sampai mancanegara.

Baca: Mario Mandzukic Bawa Juventus Menang Atas Inter Milan, Ini Cuplikan Golnya

Baca: Prediksi Line Up Pemain Persebaya Surabaya Vs PSIS Semarang: Siaran Langsung (Live) Indosiar Liga 1

Kelompok suporter ini terkenal dengan loyalitasnya mendukung tim kesayangan dengan selalu menghadirkan ribuan suporter dimanapun klubnya berlaga.

Mengutip http://noenk69.blogspot.com, sekitar Agustus 2006, Bonek dijatuhi sanksi lima kali tidak boleh mendampingi timnya saat pertandingan away.

Ini menyusul ulah oknum Bonek yang memasuki lapangan pertandingan sewaktu Persebaya menghadapi Persis Solo di final divisi satu.

Ironisnya, tahun 2005, Persebaya justru rela dihukum terdegradasi ke divisi satu gara-gara mundur di babak 8 besar.

Pihak klub beralasan untuk melindungi Bonek agar tidak disakiti.

Baca: Hujan Gol, Arsenal Tahan Imbang Manchester United di Old Trafford

Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris - Liverpool dan Tottenham Hotspur Perkasa, MU Imbang, Chelsea Kalah

Namun tidak selalu Bonek bertindak anarkis ketika kesebelasan Persebaya kalah.

Tahun 1995, saat Ligina II, Persebaya dikalahkan Putra Samarinda 0 - 3 di Gelora 10 November.

Tapi tidak ada amuk Bonek sama sekali.

Para Bonek hanya mengeluarkan yel-yel umpatan yang menginginkan pelatih Persebaya mundur.

Saat masih di Divisi I, Persebaya pernah ditekuk PSIM 1 - 2 di kandang sendiri.

Saat itu juga tidak ada aksi kerusuhan.

Padahal, jika menengok fakta sejarah, hubungan suporter Persebaya dengan PSIM sempat buruk, menyusul meninggalnya salah satu suporter Persebaya dalam kerusuhan di kala perserikatan dulu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved