Live Streaming

LIVE STREAMING Reuni Akbar 212 di Monas, Saksikan Melalui Link Video Youtube

LIVE STREAMING Reuni Akbar 212 di Monas, Saksikan Melalui Link Youtube

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube
LIVE STREAMING Reuni Akbar 212 di Monas, Saksikan Melalui Link Youtube 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Live Streaming Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12/2018).

Saksikan Live Streaming Reuni Akbar 212 di Monas melalui link berikut:

Live Streaming Reuni Akbar 212 di Monas

Live Streaming Reuni Akbar 212 di Monas

Live Streaming Reuni Akbar 212 di Monas

Pagi ini, jalan menuju Monumen Nasional dari arah Tugu Tani tampak dipenuhi massa aksi Reuni 212.

Menggunakan pakaian Islami didominasi putih dan hitam, massa tersebut juga tampak membawa sejumlah bendera diantaranya bendera merah putih, bendera Palestina, bendera hitam, putih, hijau, dan kuning bertuliskan aksara Arab.

Salawat dan doa tak henti-hentinya dipanjatkan. Saat ini akses jalan menuju Monas telah ditutup.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Ketua Steering Committee Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Al Khaththat, menuturkan peserta yang hadir diperkirakan sekitar 4 juta orang.

Al Khaththat menyebutkan, massa terdiri dari sejumlah komunitas dan ormas Islam yang tersebar di Indonesia.

Selain itu, sejumlah imbauan juga telah diberikan kepada peserta reuni 212.

Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah imbauan untuk massa peserta reuni 212.

1. Bawa bendera berwarna putih dan Merah Putih

Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin menuturkan para peserta hanya boleh membawa bendera yang berwarna putih.

“Tema yang kami bawa adalah putihkan Jakarta, jadi kami harap bendera yang dibawa hanya bendera berwarna putih dan juga hanya bendera Merah Putih," ujarnya, saat ditemui di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/11/2018).

Sebelumnya, Novel Bamukmin mengatakan, panitia 212 telah menyiapkan pengibaran satu juta bendera bertuliskan kalimat tauhid pada reuni akbar 212.

"Kita masih persiapan, karena ini menjadi agenda tahunan, kita betul-betul fokus, di mana adalah kibarkan satu juta bendera kalimat tauhid," ujar Novel Bamukmin saat dihubungi, Senin (26/11/2018).

Lanjutnya, ia mengimbau agar massa yang datang dapat membawa bendera secara sukarela.

"Kita mengimbau kepada masyarakat secara rela membuat bendera sebanyak-banyaknya," kata Novel Bamukmin.

2. Baju berwarna putih

Selain bendera yang berwarna putih, Novel Bamukmin juga meminta peserta aksi memakai baju berwarnha putih.

"Pakaian peserta juga diharapkan serba putih,” jelas Novel Bamukmin

Hal ini lantaran warna putih dengan tagline yang dibawa dalam acara tersebut yaitu putihkan Jakarta.

3. Jangan bawa atribut partai

Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif menegaskan kepada peserta untuk tidak membawa atribut-atribut partai politik, atau terkait capres-cawapres Pilpres 2019.

"Bagi kita enggak perlulah bawa atribut partai mana pun. Orang juga sudah tahu 212 itu bagaimana arah perjuangannya," ujar Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif dalam konferensi pers di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

Lanjutnya, Slamet Maarif mengatakan jika ada yang membawa atribut Pilpres 2019, akan langsung dilakukan pengamanan.

"Sesuai dengan cara yang akhlakulkarimah, kami akan amankan bendera atau atribut partai politik," kata dia

"Entah itu atribut parpol atau wajah salah satu pasangan capres-cawapres," lanjutnya.

Namun, Slamet Maarif menuturkan pihaknya tidak bisa memastikan apakah atribut-atribut tersebut semuanya bakal diamankan, lantaran tim keamanan yang diturunkan jumlahnya berkisar 6 ribu personel gabungan dari laskar-laskar ormas islam.

"Nah, kalau yang hadir nanti ada 10 juta kan lain ceritanya pasti," tambahnya.

"Pasti kami akan upayakan semaksimal mungkin," pungkasnya saat ditanya mengenai sosialisasi.

Imbauan Bawaslu

Diberitakan sebelumnya, imbauan juga diberikan oleh Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja.

Rahmat Bagja memberikan peringatan kepada peserta agar tidak melakukan kampanye.

Hal ini lantaran kampanye dengan cara rapat terbuka hanya dapat dilakukan, pada 23 Maret-12 April 2019.

Kemudian, jika memang akan melangsungkan aksi kampanye terbuka, para peserta aksi hanya boleh melakukan setelah mendapat izin dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Izin ke KPU ada surat tanda. Mereka melakukan pertemuan terbatas. Kalau di arena terbuka jangan, kalau tertutup di gedung boleh silakan," ujar Bagja, kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).

Logo Bawaslu di Gedung Bawaslu (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Bagja juga meminta kepada peserta atau panitia reuni 212 dilarang menghina atau menyampaikan ujaran kebencian yang ditujukan kepada peserta pemilu.

"Pertama, dilarang kampanye, baik capres, parpol, caleg, dan calon anggota DPD, semua nggak boleh. Kedua, menghina atau menyampaikan ujaran kebencian. Kemudian, mengganggu ketertiban juga tak boleh," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya oleh Tribunnews.com, Ustaz Al Khaththat menuturkan jamaah yang hadir diperkirakan sekitar 4 juta orang.

Al Khaththat menyebut massa itu terdiri dari sejumlah komunitas dan ormas islam yang tersebar di Indonesia.

Al Khaththat juga mengatakan kepada massa yang ingin hadir, tidak perlu takut jika ada ancaman.

"Masyarakat tidak perlu takut datang ke Monas meskipun mendapatkan ancaman-ancaman," ujarnya di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

Menyinggung massa yang hadir pada tahun lalu, yakni ada 7 juta jamaah yang hadir. Al Khaththat membantah jumlah tersebut mengalami penurunan.

"Jadi begini, di tahun 2017 yang 7 juta itu, kami tidak pernah memprediksi yang hadir itu berapa, sama halnya dengan yang 4 juta untuk tahun ini," imbuhnya.

Al Khaththat mengatakan acara ini merupakan nikmat Allah yang harus dirayakan.

"Kita berkumpul peringati persatuan umat pada 212 tahun 2016 lalu. Ini nikmat Allah 2 tahun lalu yang efeknya bisa kita rasakan," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Reuni Akbar 212, Ini Imbauan dari Panitia soal Baju hingga Bendera

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved