Kisah Artis Senior El Manik Saat Putuskan Jadi Mualaf, Sempat Menolak Saat Disuruh Puasa
Namun, anggapannya tentang Islam berubah saat melihat temannya yang muslim rajin sholat dan puasa.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawati Tribunpontianak.co.id, Mirna
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - El Manik, siapa yang tak kenal dengan artis senior ini?
Dunia hiburan Indonesia tentunya sudah tidak asing dengan Elmanik sosok artis yang berperan sebagai Ustadz Zakaria di sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji'.
Namun, siapa sangka jika El Manik ternyata sudah lama pindah agama.
El Manik |TRIBUNFILE/IST
Dikutip dari dikutip kabarmakkah.com, awalnya El Manik adalah pemeluk Kristen.
Namun, sejak 1993 silam, El Manik memutuskan masuk Islam dan jadi mualaf.
Keputusannya masuk Islam karena El Manik tidak sreg dengan keyakinan sebelumnya.
Terlebih, istri dan anak-anaknya juga pemeluk Islam yang taat.
Lantas, ia pun berdoa pada Tuhan agar dipilihkan agama yang tepat untuknya.
Uniknya, saat berdoa itu, El Manik meminta agar tidak dipilihkan agama Islam.
Karena, menurutnya Islam merupakan agama yang berat.
El Manik | TRIBUNFILE/IST
Sebelumnya ia bingung karena banyak agama yang ditawarkan.
Ia sebenarnya Kristen, tapi ia tidak sreg dengan beberapa ajarannya.
Berdoa sambil menangis.
Ia meminta kepada Tuhan tolong pilihkan agama yang baik buatnya, asalkan jangan Islam (tersenyum) Islamkan berat menurutnya ketika itu.
"Lagi enak-enak tidur mesti bangun, sholat. Lima kali lagi sholatnya. Belum lagi puasa. Saya jam sebelas sudah gemeter kalau belum makan," tambahnya seperti dikutip kabarmakkah.com.
Namun, anggapannya tentang Islam berubah saat melihat temannya yang muslim rajin sholat dan puasa.
Ia yang mempunyai kolestrol tinggi, diminta temannya untuk puasa dan akhirnya masuk Islam.
"Dia puasa, dia sholat. Satu hari dia ngajak saya buka puasa. Saya tanya dia apa enaknya puasa. Dia tidak menjelaskan pake dalil agama. Dia pake pendekatan kesehatan.
Saat itu kelesterol saya tinggi.
Dia suruh saya puasa. Saya nolak.
Mana kuat?
Jam sebelas saja udah gemeteran.
Trus dia mengusulkan puasa senin –kamis saja.
Akhirnya saya coba. Istri saya heran. Eh, ternyata saya kuat. Pelan-pelan saya tertarik. Saya sering dengar ceramah di TV, radio, sering baca buku. Akhirnya masuk Islam," pungkasnya.
Dapat Hidayah Setelah Perankan Film Titian Serambut Dibelah Tujuh
El Manik | kabarmekkah.com
El Manik mendapat hidayah dan memutuskan untuk menjadi mualaf.
Ia berperan sebagai seorang guru agama bernama Ibrahim di film Titian Serambut Dibelah Tujuh yang disutradarai Chaerul Umam di tahun 1982.
Skenarionya ditulis oleh Asrul Sani yang meraih Piala Citra sebagai Penulis Skenario Terbaik di ajang FFI 1983.
Seperti dilansir dari blog KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, El Manik dalam salah satu adegan harus membaca ayat Kursi.
El Manik yang waktu itu masih non-muslim butuh waktu sekitar dua minggu untuk bisa membaca dan menghafal ayat Kursi tersebut.
Ia pun harus take selama 12 kali untuk adegan membaca ayat Kursi.
Inti cerita dalam film tersebut menurut El Manik masih sangat relevan dengan situasi saat ini, dimana para ulama banyak yang dekat dengan pejabat (umaro) sehingga rentan menjadi ulama hipokrit atau munafik.
El Manik sepertinya begitu terkesan dengan perannya sebagai orang Islam hingga akhirnya memutuskan menjadi seorang mualaf.
Pernah Jadi Wartawan
Dilansir dari wikipedia, El Manik juga sempat menjadi wartawan di sejumlah media, seperti Aktuil (1978-1982), Variasi (1982-1984), harian Pelita (1985-1986), dan Vista (1988).
Meski begitu, dunianya adalah seni peran.
Bahkan saat industri film nasional 'pingsan' pada tahun 1990-an, El Manik tetap setia dengan seni peran dengan membintangi beberapa sinetron.
Sinetron yang pernah dibintanginya, antara lain "Abad 21", "Terpesona", "Senandung", "Cintaku Terhalang Tembok", "Benar Benar Cinta", dan "Titipan Illahi".
El Manik pun sempat menjajal kemampuannya sebagai sutradara, antara lain di film televisi "Pacar Dunia Akhirat" (1996), sinetron "Panggung Sandiwara" dan "Shakila".
Saat dunia perfilman Indonesia bergeliat lagi, El Manik tak ketinggalan turut serta.
Film yang didukungnya antara lain "Beth" (2002), "Biarkan Bintang Menari" (2003), "Berbagi Suami" (2006), "Maskot" (2006).
Bahkan El Manik terpilih sebagai pemeran pendukung pria terbaik Festival Film Indonesia 2006 dalam film "Berbagai Suami", arahan sutradara Nia Dinata.
Yuk Follow Instagram @tribunpontianak.