Makan Camilan dari Sebuah Maskapai, Ibu Dua Anak Ini 'Sekarat' Sesak Nafas Lalu Pingsan
Makan Camilan dari Sebuah Maskapai, Ibu Dua Anak Ini 'Sekarat' Sesak Nafas Lalu Pingsan.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Makan Camilan dari Sebuah Maskapai, Ibu Dua Anak Ini 'Sekarat' Sesak Nafas Lalu Pingsan
Laporan Wartawati Tribunpontianak.co.id, Mirna
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Makan Camilan dari Sebuah Maskapai, Ibu Dua Anak Ini 'Sekarat' Sesak Nafas Lalu Pingsan.
Sonia Bagga (39) hampir saja tewas gara-gara memakan camilan yang diberikan oleh maskapai penerbangan British Airways.
Camilan yang diberikan pada Sonia tidak memiliki label yang menunjukkan bahan atau alergen | The Sun
Sekitar satu jam dari mendarat di London, awak kabin membagi-bagikan camilan dengan hanya "bungkus shawarma ayam" yang tertulis pada label.
Sonia, dari Wokingham, Berks ini mengatakan bahwa setelah gigitan kedua tenggorokannya menegang dan dia pingsan.
Sonia Bagga berhenti bernafas setelah makan camilan yang berisi pasta yang dibungkus ayam dengan wijen.
Sonia menderita reaksi alergi yang parah terhadap biji wijen yang di bungkus ayam pada penerbangan tersebut.
Ibu dua ini mengatakan dia merasa "seperti terjerat leher".
Saat pendaratan dia dibawa dengan ambulans ke rumah sakit Hillingdon, London Barat Laut.
Staf rumah sakit mengatakan luar biasa dia tidak menderita kerusakan otak.
Dia mengatakan ketika meninggalkan pesawat, awak kabin baru mengkonfirmasi kepada suaminya bahwa bungkus itu berisi pasta Tahini.
Kehidupan Sonia diselamatkan oleh seorang dokter yang merupakan sesama penumpang di penerbangan.
Sonia mengambil tindakan hukum terhadap maskapai tersebut.
Dia mengklaim telah mengatakan kepada staf tentang alerginya.
Sonia telah memberi tahu staf maskapai tentang alergi biji wijennya ketika dia check in di bandara.
Ia sangat marah karena bungkusnya tidak memiliki label yang menunjukkan bahan atau alergen.
"Saya panik, saya mengatakan kepada kru, 'saya tidak bisa bernapas. Saya punya alergi terhadap biji wijen.
Satu-satunya dalam pikiran saya adalah 'saya sedang sekarat, ini adalah reaksi yang akan membunuh saya."
“Seorang dokter wanita muda di atas kapal menyelamatkan hidup saya. Dia memberi saya EpiPen tepat pada saat yang tepat.
"Saya diselamatkan oleh dokter yang luar biasa tetapi saya tidak dapat mengerti mengapa BA tidak dapat memberi label makanan mereka.
"Jika mereka punya saya tidak akan pernah hampir mati, " ujarnya kepada The Sun.
Sonia telah kembali dari liburan di Dubai bersama suaminya Raj dan putra putri mereka.
Sekarang Sonia, yang mengatakan dia "marah dan frustrasi" pada kurangnya permintaan maaf maskapai, telah beralih ke spesialis litigasi perjalanan Hudgell Solicitors. (*)
Yuk Follow Instagram @tribunpontianak.