Alumni Instiper Sebut LSM Asing Sengaja Lakukan Kampanye Hitam Terhadap Perkebunan Sawit

Sebagai daerah tropis, Indonesia menjadi lokasi tumbuh suburnya tanaman sawit.

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
Kolase
Buruh Perempuan di Perkebunan Sawit 

"Sekarang ini dapat dikatakan bahwa lebih dari 100 negara, bergantungpada pasokan minyak sawit asal Indonesia," katanya.

Besarnya kontribusi pasokan minyak sawit asal Indonesia, sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan perdagangan minyak sawit global," ujar Priyanto PS.

Saat ini, berbagai aksi dilakukan LSM dan NGO asing tidak mendukung kemajuan perkebunan sawit di indonesia, bahkan mereka selalu melakukan aksi sepihak dan menghadang perdagangan minyak sawit Indonesia.

Padahal selama ini, menurutnya industri minyak sawit yang beroperasi di Indonesia, selalu patuh terhadap regulasi pemerintah yang berlaku di Indonesia.

"Namun NGO asing melecehkan martabat bangsa Indonesia, dengan berbagai kampanye tentang kerusakan lingkungan dan juga masalah HAM," tegasnya.

Indonesia memiliki keseriusan yang tinggi dalam menata perkebunan sawit melalui penerapan mandatori Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Namun moratorium perizinan baru serta mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan berbagai regulasi pemerintah lainnya yang dilaksanakan dan dikeluarkan pemerintah seolah tak berarti.

Hal ini disebutnya terjadi karena LSM anti minyak sawit, dan kroni-kroninya, yang juga tidak menyukai minyak sawit Indonesia.

Ia menuding, LSM selalu memanfaatkan kampanye gelap,isu lingkungan yang selalu dimanfaatkan dan digunakan untuk merusak miyak sawit dengan leluasa.

Keluarga Alumni Instiper j mengajak MPR, DPR, Pemerintah Indonesia dan seluruh komponen bangsa, untuk menunjukan nasionalisme dan patriotismenya dalam menghadapi berbagai tekanan dari bangsa asing.

Dimana tindakannya, akan menjerumuskan bangsa ini kedalam jurang kehancuran.

Sebagai Keluarga Alumni Instiper Yogyakarta yang beranggotakan 14.000 orang dimana sebesar 60 persen lebih, bergerak di bidang kelapa sawit, sangat mengutuk tindakan yang dilakukan Greenpeace.

"Kami mengutuk, karena berdampak langsung pada industri kelapa sawit dan sekaligus melecehkan pemerintah Indonesia. Untuk itu kami menyerukan untuk melakukan perlawanan terhadap LSM asing yang sengaja melakukan kampanye hitam," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved