Lion Air Jatuh

Kisah 3 Pramugari Korban Lion Air! Curhat ke Guru hingga Saksi Inti Kasus 'Bomb Joke' Pontianak

Insiden kecelakan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Alfiani Hidayatul Solikah, Citra Novita Anggelia dan Mery Yulyanda 

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID - Pesawat Lion Air dengan Rute Jakarta-Pangkal Pinang mengalami kecelakaan saat baru beberapa saat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Senin (29/10/2018).

Berikut adalah nama-nama kru yang terdata pada pesawat Lion Air tersebut:

* Pilot: Bhavye Suneja

* Kopilot: Harvino

* Senior Flight Attendant: Shintia Melina

* Flight Attendant: Citra Novita Anggelia

* Flight Attendant: Alfiani Hidayatul Solikah

* Flight Attendant: Fita Damayanti Simarmata

* Flight Attendant: Mery Yulyanda

Dari penelusuran Tribunpontianak.co.id, ternyata Citra Novita Anggelia merupakan satu di antara 9 Saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus Bomb Joke di Pesawat Lion Air beberapa waktu lalu.

Hal ini di benarkan Jaksa Penuntut Umum pada persidangan tersebut yakni Ananto Trisudibyo, Senin (29/10/2018).

"Iya Betul Mas, Citra merupakan satu di antara saksi di persidangan kasus candaan Bom," ujar Ananto.

Citra Novita dijadikan sebagai satu di antara saksi inti dari persidangan Bom Joke yang di gelar pada, Senin (10/09/2018) silam.

Ia menjadi saksi di urutan ke-2, setelah Cindy Veronika Muaya bersaksi di hadapan Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Terdakwa.

Dua orang pramugari Lion Air diperiksa terkait satu orang yang diduga bicara adanya bom di penerbangan Lion Air yang akan terbang dari Bandara Internasional Supadio Pontianak, yang diamankan ke Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (28/5/2018) malam. Akibat omongan pria tersebut membuat panik penumpang yang lain hingga keluar melalui pintu emergency hingga akhirnya mengganggu jadwal penerbangan. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Dua pramugari Lion Air diperiksa sebagai saksi terkait kasus Bomb Joke di Lion Air yang akan terbang dari Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (28/5/2018) silam. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI)
Pramugari Lion Air diperiksa usai insiden Bomb Joke di Bandara Supadio
Pramugari Lion Air diperiksa usai insiden Bomb Joke di Bandara Supadio (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/YouTube)
Postingan Terakhirnya Banjir Doa dan Duka

Pramugari Citra Novita menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018).

Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh.

Data pesawat:

PK LQP

B 738MAX

JT610 CGK PGK STD:06:10LT

ATD:06:10LT

ETA:07:20LT

Data pax: 178/01/02

Plan parkir At PGK: A04

PIC: 142305/BHAVYE SUNEJA (MX)

SIC: 52116928/HARVINO (MX)

SFA: 52127630/SHINTIA MELINA

FA : 52127637/CITRA NOVITA ANGGELIA PUTRI (R)

FA : 181499/ALFIANI HIDAYATUL SOLIKAH

FA : 161013/FITA DAMAYANTI SIMARMATA (R)

FA : 145208/MERY YULYANDA

Postingan terakhir Citra di akun Facebook miliknya banjir oleh komentar duka dan doa.

Terlihat, unggahan terakhirnya itu berada di salah satu bandara dengan senja sebagai latar belakangnya.

Ia juga menuliskan tulisan Allah dan memberi simbol hati yang membingkai tulisan tersebut.

Untuk diketahui, pesawat tersebut membawa 188 penumpang, dengan rincian 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA (Flight Attendant).

Pesawat tersebut berangkat dari Jakarta menuju Pangkalpinang.

Pesawat bertolak dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.10 WIB.

Seharusnya pesawat tersebut tiba di Pangkalpinang, Bangka Belitung pukul 07.20

Pesawat dilaporkan hilang kontak pukul 06.33 WIB.

Telah beredar foto-foto puing dan kepingan pesawat di perairan Karawang.

Foto tersebut dibagikan oleh Sutopo di akun Twitternya @Sutopo_PN.

Tampak ada beberapa tas dengan beberapa dokumen yang hangus dan handphone yang rusak tampak seperti terbakar.

Foto-foto tersebut didapat dari petugas Pertamina Offshore yang berada di sekitar perairan Karawang.

Selain itu petugas pertamina nampak menemukan seperti kain yang berasal dari badan pesawat.

Mery, Pramugari Lion Air Akan Dilamar April 2019, Kekasih Beberkan Percakapan Terakhir

Insiden kecelakan pesawat  Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Duka mendalam juga dirasakan oleh Husni Fadhil.

Husni merupakan kekasih dari salah seorang pramugari yang turut terbang bersama pesawat Lion Air JT 610, Mery Yulyanda.

Ia bahkan akan melamar Mery pada bulan April 2019 mendatang.

Husni masih menyimpan harapan besar sang kekasih bisa kembali dengan selamat.

Harapannya itu diungkapkannya melalui akun Instagram yang diduga miliknya, @apryfadhil.

Ia tampak memposting foto dirinya yang mengenakan kemeja putih dan berpeci hitam berdampingan dengan seorang wanita yang mengenakan mukena bermotif bunga kecil.

Ia mengungkapkan bahwa setiap saat ia selalu mendoakan kekasihnya tersebut dan berharap mereka bisa dipersatukan.

Selain itu, ia juga mengharapkan sang kekasih bisa kembali untuk melakukan lamaran pada April 2019 mendatang.

"Setiap sujud ak salalu mendoakan kamu sayang,ak memohon dan berharap kpd Allah untk satukan kita,Sampai kmu menjadi penyemangat hidup aku dan untk cita cita kita bersama kedepan,

Kmu ingin jadi istri aku dan aku pun ingin kamu menjadi ibu buat anak kita nnti,tapi Allah berkehendak lain,stiap langkah dan tujuan ak selalu memohon kpda Allah untuk bisa bersama kmu kembali untk kita kedepan.

Kamu hrus kembali bulan april 2019 kita akan lamaran sayang kamu kembali ya sayang,gk ada seorang pun yg bisa menggantikan kmu sayang.bagai mana keadaan mu ak akan tetap trima kmu apaadanya," tulis akun @apryfadhil, Senin (29/10/2018).

Melalui Instagram Story, Husna juga mengunggah foto yang memperlihatkan kebersamaannya dengan Mery.

Ia mengungkapkan bahwa sore tadi seharusnya mereka bertemu di Aceh.

Instagram Story kekasih pramugari Lion Air Mery Yulyanda
Instagram Story kekasih pramugari Lion Air Mery Yulyanda (Instagram/apryfadhil)

"Sayang kamu pasti baik-baik saja, aku tunggu kamu landing di aceh sore nanti sayang, aku yakin kamu baik-baik saja sayang, Allah bersama kita sayang," tulisnya.

Pada unggahan selanjutnya, tampak potret Mery yang mengenakan seragam pramugari dan jilbab merah.

Instagram Story kekasih pramugari Lion Air Mery Yulyanda
Instagram Story kekasih pramugari Lion Air Mery Yulyanda (Instagram/apryfadhil)

"Ya Allah tidak yang tak mungkin atas semua kehendak-Mu ya Allah engkau maha segalanya ya Allah aku mohon kepadaMu ya Allah lindungi Mery beserta yang lain, engkau maha zat segala sat hamba mohon ya Allah lindungi Mery dan yg lainnya, Engkau maha Agung ya Allah, hamba manusia lemah dan hanya padaMu hamba memohon pertolongan ya Allah," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga mengunggah percakapan terakhirnya bersama Mery.

Dalam percakapan tersebut tampak mereka melakukan chat via WhatsApp pada pukul 03.01 dini hari.

Namun, setelah pukul 09.00 WIB, Mery sudah tidak bisa dihubungi kembali.

Mery, Pramugari Lion Air Akan Dilamar April 2019, Kekasih Beberkan Percakapan Terakhir

Instagram Story kekasih pramugari Lion Air Mery Yulyanda
Instagram Story kekasih pramugari Lion Air Mery Yulyanda (Instagram/apryfadhil)

Alfi, Pramugari Lion Air Sempat Curhat ke Gurunya 1 hari sebelum Pesawat Jatuh: Sangat Melelahkan Bu

Alfiani Hidayatul Solikah (19), satu di antaranya 5 pramugari yang bertugas dalam penerbangan pesawat Lion Air JT 610 sempat curhat kepada Rindang Wahyu Wijayanti, guru bahasa Inggris-nya saat SMA.

Tribun-Video.com melansir Kompas.com, Senin (29/10/2018), Alfi curhat kepada gurunya Minggu (28/10/2018) sehari sebelum insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.

Dia curhat kepada gurunya dalam bahasa Inggris melalui pesan WhatsApp.

Alfi mengatakan kepada gurunya, dia merasa lelah.

"So tired mom. Now i realize that work is not easy. Life is not easy dan happy is not easy. sometime behind smile is sadness

(Sangat melelahkan Ibu. Sekarang aku menyadari bekerja tidak gampang. Hidup tidaklah mudah dan gembira tidak mudah. Terkadang di balik senyum adalah duka)," tulis Alfi.

Rindang pun membalas pesan dari mantan anak didiknya di SMAN 1 Dalopo, Madiun tersebut.

"Yeah, sometimes we are forced to smile (Ya, terkadang kita dipaksa untuk tersenyum)," tulis Rindang.

Alfi pun membalas pesan dari gurunya tersebut.

"Yes Mom, actually i need happiness and freedom. I dont like pressure.

(Ya Ibu, sebenarnya aku ingin bahagia dan bebas, aku tidak suka tertekan)," tulis Alfi.

Rindang mengatakan, bukan hanya kali ini, beberapa kali Alfi kerap curhat kepadanya.

Alfi, Pramugari Lion Air Sempat Curhat ke Gurunya 1 Hari sebelum Pesawat Jatuh: Sangat Melelahkan Bu

Namun, Rindang terus memberikan support kepada Alfi.

"Saya terus support. Saya motivasi, teman-teman kamu yang lain saja ingin seperti kamu," katanya dikutip dari Kompas.com.

Diberitakan Tribunnews.com, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Pesawat tersebut sebelumnya dikabarkan hilang kontak Senin (29/10/2018) pukul 06.33 WIB.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat.

"Kami belum berani memastikan apapun sebelum menemukan black box-nya. Kami mengambil data dari menara pengawas. Meskipun ini pesawat modern dan ada data yang diambil dari pesawat tapi yang penting black box-nya," katanya dikutip dari Tribunnews.com. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved