Buang Hajat ke Laut, Turis Heran Toilet di Kepulauan Karimata Tak Dilengkapi Septic Tank

Sarana buang hajat milik penduduk di Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara dinilai belum memadai.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALI ANSHORI
Pemandangan laut di pulau Karimata yang sangat eksotis belum lama ini. Kawasan pulau karimata bisa menjadi destiasi wisata bahari yang akan memuaskan anda. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Sarana buang hajat milik penduduk di Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara dinilai belum memadai.

Turis asal Rumania, Lili mengaku heran ketika harus menggunakan toilet yang tidak dilengkapi septic tank disana.

Hajat dari si pemakai toilet langsung jatuh ke laut.

Bagi Lili, persoalan itu tak bisa dianggap sepele. Hajat yang terbuang ke laut berpotensi mencemari lingkungan serta dapat mengganggu kesehatan penduduk setempat.

Baca: Deretan Artis Keturunan Pahlawan, Nomor 5 Cucu Presiden Soekarno

Adapun, Lili bersama empat rekannya merupakan tim survei pariwisata yang bekerja secara sukarela untuk Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Kepulauan Karimata ialah satu diantara objek wisata yang mereka datangi untuk diulas.

"Toilet di desa yang kecil untuk kami aneh karena langsung ke laut, dan ya ini kalau orang asing lihat tidak baik, tidak baik untuk ikan-ikan, tidak baik untuk orang disana, ini penting untuk kesehatannya," katanya saat ditemui di Desa Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Jumat (26/10/2018).

Lili menekankan, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara harus mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan tersebut. Terutama bila wilayah itu ingin dijadikan sebagai destinasi wisata.

Lili mengungkapkan, turis asing umumnya tidak menyukai hal-hal yang dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan.

Pemkab, kata Lili, bisa saja mengajak penduduk setempat membuat toilet ramah lingkungan, misalnya toilet yang dilengkapi filter dan septic tank.

"Jadi bisa buat sesuatu, tetapi (kotoran) tidak langsung (dibuang) ke laut," imbuh wanita yang sudah sekitar 1,5 tahun tinggal di Bali ini.

Kendati demikian, Lili mengaku kagum dengan suguhan panorama di Kepulauan Karimata. Kecamatan yang terbagi atas Desa Padang, Betok Jaya, dan Pelapis itu menurutnya sangat cocok dijadikan sebagai kawasan ekowisata.

"Tapi (Pemkab Kayong Utara) harus memperbaiki, lebih penting sampah dan transportasi," tutup Lili.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved