Milenial
Ini Masalah Yang Dihadapi Para Generasi Berencana di Era Digital
Disampaikan oleh Ketua Forum Genre Nasional, Nurdianto, Generasi berencana atau di singkat GenRe
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Disampaikan oleh Ketua Forum Genre Nasional, Nurdianto, Generasi berencana atau di singkat GenRe, merupakan tagline dari program ketahanan remaja yang memberikan informasi ramah remaja dan membantu mengarahkan remaja menuju kehidupan yang lebih baik atau terencana.
"Melalui GenRe, remaja diharapkan mampu terhindar dari tiga masalah remaja atau TRIAD KRR yaitu seksualitas, NAPZA, dan HIV/AIDS," katanya.
Baca: Asisten Setda Sintang Buka Sosialisasi OJK Terkait Investasi Keuangan yang Aman
Selain itu juga remaja diarahkan agar dapat melewati 5 transisi kehidupan remaja yaitu melanjutkan pendidikan, melanjutkan pekerjaan, membangun keluarga kecil bahagia sejahtera, melakukan sosialisasi di masyarakat, dan mempraktikan pola hidup sehat.
Keberadaan GenRe Indonesia, juga mendukung pelaksanaan nawacita dalam upaya peningkatan kualitas SDM manusia dan membentuk karakter bangsa melalui revolusi mental.
GenRe Indonesia, menjadi wadah bagi remaja untuk menyongsong Indonesia emas 2045 dan mempersiapkan remaja dalam meningkatkan kemampuan ekonomi bagi remaja dalam bonus demografi.
Pada tahun 2018, keberadaan genre dengan anggota berjumlah kurang lebih 3 juta remaja yang tersebar dari sabang hingga marauke dan dari miangas sampai pulau rote telah sah menjadi sebuah lembaga independen yaitu YAYASAN GenRe Indonesia.
Hadirnya Yayasan GenRe Indonesia ini, diharapkan mampu menjadi wadah kolaborasi dan wadah partisipasi bagi remaja untuk mengembangkan minat dan bakat nya.
Menurutnya, saat ini, selain masalah kesehatan reproduksi remaja, perkawinan usia anak, kehamilan yang tidak di inginkan dan masalah sosial lainnya adalah masalah lain yang juga muncul bersama dengan hadirnya sosial media.
Remaja Indonesia, yang saat ini sangat dekat dengan dunia digital atau jaringan internet juga dekat pada situasi yang menguntungkan maupun merugikan.
Satu diantara bahaya yang mengancam remaja Indonesia, disampaikan oleh Nurdianto adalah mudahnya menjadi target berita hoax dan ikut menyebarkannya, selain itu ada hal yang tidak kalah berbahaya bagi remaja Indonesia, yaitu pola konsumtif remaja yang berlebihan dan tidak di imbangi dengan kemandirian ekonomi oleh remaja itu sendiri.
Sehingga, banyak generasi muda yang bangkrut dan harus hidup dengan menutupi hutang-hutangnya.
Hal ini terjadi karena tuntutan akan aktualisasi diri dimana remaja menjadi over konsumtif hanya untuk di akui oleh kelompok atau kalangannya.
"Sebagai generasi berencana, remaja harus merencanakan hidup yang baik bagi dirinya, agar dimasa yang akan datang tidak ada penyesalan," ungkapnya.
Melalui genre, remaja diberikan ruang tumbuh, belajar dan juga berproses menjadi seorang individu yang tangguh dan dapat bertahan dari kerasnya arus globalisasi.
Melalui kegiatan yang ramah remaja dan juga kegiatan fun learning, remaja diajak untuk memahami informasi dengan cara-cara atau metode yang menyenangkan.
Sehingga informasi yang diterima dapat tertanam dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat disampaikan kepada remaja lainnya.