Sutopo Ucap Terimakasih Pada Masyarakat Dayak Karena Permohonan Maafnya Diterima

Ia mengatakan bahwa kedatangan dirinya sebagai bentuk penghormatan kepada tuntutan Aliansi Masyarakat Dayak Kalbar.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Kepala Pusat data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho (tengah) saat diwawancarai awka media usai penuhi panggilan sidang hukum adat Dayak di Rumah Betang Sutoyo, Kota Pontianak, Selasa (4/9/2018) siang 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kepala Pusat data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengucapkan terimakasih kepada masyarakat adat Dayak yang telah menerima permohonan maafnya.

“Terimakasih kepada masyarakat Dayak yang telah memaafkan saya,” ungkapnya saat diwawancarai awak media usai penuhi panggilan sidang hukum adat Dayak di Rumah Betang Sutoyo, Kota Pontianak, Selasa (4/9/2018) siang.

Ia mengatakan bahwa kedatangan dirinya sebagai bentuk penghormatan kepada tuntutan Aliansi Masyarakat Dayak Kalbar.

Baca: Sebanyak 2.248 Orang Ikuti Rekor MURI di Singkawang

“Saya datang ke sini mengikuti segala prosesi dan menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan terkait rilis yang saya sampaikan. Saya tegaskan di sini bahwa tradisi gawai serentak tidak ada kaitannya dengan kabut asap di Kalbar. Terimakasih atas sambutannya yang ramah,” tandasnya.

Saat sidang hukum adat Dayak berlangsung, Sutopo diberikan kesempatan untuk memberikan pernyataan.

Sutopo menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang menyebut tradisi gawai serentak menambah jumlah hotspot di Kalbar berdasarkan keterangan pers sebagaimana dilansir di website https://bnpb.go.id/10-helikopter-waterbombing pada Kamis (23/8/2018). Artikel itu berjudul : 10 Helikopter Water Bombing dan Hujan Buatan Dikerahkan Untuk Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Barat.

Pernyataan ini juga telah viral di kanal-kanal pemberitaan media massa baik nasional dan lokal Kalbar.

Sutopo menimpali bahwa pernyataan yang diberikannya bukan berdasarkan alibi sepihak lantaran berasal dari berbagai sumber. Ia juga tidak bermaksud menyinggung perasaan masyarakat adat Dayak.

Sutopo menambahkan dirinya telah meminta maaf atas pernyataannya melalui media massa baik nasional maupun lokal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved