Usai Ditanggapi Hinca Panjaitan, Nafa Urbach Hapus Postingan yang Sebut SBY Jual 38 BUMN

Postingan Nafa Urbach yang menyebut SBY menjual 38 BUMN selama 10 tahun, mendadak hilang di akun Instagramnya @nafaurbach.

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Instagram/@nafaurbach

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Postingan Nafa Urbach yang menyebut SBY menjual 38 BUMN selama 10 tahun, mendadak hilang di akun Instagramnya @nafaurbach.

Mulanya, Nafa Urbach mengunggah beberapa data BUMN yang dituding dijual SBY hingga pencapaian dari Joko Widodo (Jokowi) melalui Instagram @nafaurbach.

Terdapat 9 grafis yang diunggah Nafa, antara lain soal BUMN, Tenaga Kerja Asing (TKA), pembangunan infrastruktur, BBM, transportasi, pariwisata, perdagangan, pertanian serta indeks harga konsumen.
Namun, Nafa mematikan fitur komentar pada unggahannya tersebut.
Setelah beberapa jam diposting, sontak postingan tersbut hilang.
Instagram Nafa Urbach
Instagram Nafa Urbach (Screenshot INSTAGRAM/@nafaurbach)

Sebelumnya, dilansir dari Tribunwow.com, Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan memberikan komentar terkait unggahan gambar dari calon legislatif Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Nafa Urbach.

Hal ini dikemukakan Hinca melalui Twitter miliknya, @Hincapandjaitan, Selasa (28/8/2018).

Mulanya, Nafa Urbach mengunggah beberapa data BUMN yang dituding dijual SBY hingga pencapaian dari Joko Widodo (Jokowi) melalui Instagram @nafaurbach.

Terdapat 9 grafis yang diunggah Nafa, antara lain soal BUMN, Tenaga Kerja Asing (TKA), pembangunan infrastruktur, BBM, transportasi, pariwisata, perdagangan, pertanian serta indeks harga konsumen.
Namun, Nafa mematikan fitur komentar pada unggahannya tersebut.
Menanggapi hal itu, Hinca Pandjaitan pun kembali mengunggah satu di antara grafis yang diunggah Nafa Urbach.

Gambar yang diunggah Hinca adalah soal BUMN.

Unggahan itu bertuliskan 'yang sebenarnya terjadi adalah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah menjual saham atau memprivatisasi 38 BUMN selama berkuasa 10 tahun'.

Pada gambar itu juga terdapat nama-nama BUMN seperti PT. Perkebunan Nusantara III, Bank Mandiri, Adhi Karya, dan lain-lain.

Atas gambar itu, Hinca mengatakan jika sebagai caleg, seharusnya Nafa Urbach dapat memahami istilah-istilah seperti menjual saham hingga right issue.

"Untuk nafaurbach. Saya harap sebelum "meneruskan" gambar2 seperti ini, karena saya kira bukan anda yg membuatnya.

Sebaiknya anda mengetahui dulu makna dari menjual saham, privatisasi, spin off, rights issue dll.

Apalagi sdri menjadi caleg.
Kritik silakan, sebar kebencian jangan," tulis Hinca Pandjaitan.

Hinca juga mempertanyakan alasan Nafa Urbach mematikan kolom komentar pada unggahannya itu.

"Sebenarnya waktu saya tak ingin habis utk membahas ini, tapi sebagai sesama caleg rasanya fatal ketika persoalan menyuarakan kebenaran dan kebaikan saja sulit.

Bisa dilihat, dalam postingan instagram ini, kolom komentar di non-aktifkan. Sudah banyak kritik pada post ini," tambahnya.

Kicauan dari Hinca ini mendapatkan komentar dari sesama politikus Demokrat, Zara Zettira.

"Ini bisa menjadi fitnah adek @nafaurbach15," jawab Zara Zettira.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, kondisi BUMN era SBY pernah mendapatkan pujian dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Pujian itu Prabowo lontarkan saat memberikan keterangan pers seusai pertemuan dengan SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono di kediaman pribadi SBY, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam.

Pertemuan tersebut membahas saat peluang koalisi antara Gerindra dan Demokrat dalam Pilpres 2019.

"Pak SBY memiliki pengalaman yang sangat besar. Sepuluh tahun beliau memimpin dengan baik republik kita. Yang jelas waktu beliau memimpin, BUMN-BUMN dalam keadaan baik," ujar Prabowo.

Sementara Prabowo menilai, kondisi BUMN saat ini merisaukan.

Padahal, kata mantan Danjen Kopassus itu, BUMN merupakan pertahanan terakhir ekonomi negara Indonesia.

Menurut dia, jika kondisi BUMN terancam, situasi nasional negara juga ikut terancam.

"Sekarang kita risau karena BUMN-BUMN, menurut pendapat saya, BUMN adalah pertahanan terakhir ekonomi republik indonesia. Jadi kalau BUMN terancam, negara kita terancam," kata Prabowo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved