Smart Woman

Campak dan Rubella Hanya Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

Namun Yuli, sapaan akrabnya, mengaku sedih dan kecewa karena masih saja ada masyarakat yang lebih percaya terhadap isu-isu

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA
Dayang Yuliani SKM,MPH, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit, Dinas kesehatan kota Pontianak. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hingga saat ini, Penyakit campak dan rubella hanya bisa dicegah dengan imunisasi MR, tidak ada cara lain.

Itulah mengapa, Kepala seksi Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Dayang Yuliani menghimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berbagai black campaign mengenai bahaya imunisasi.

Baca: Naluri Seorang Ibu, Membuat Dayang Tak Ingin Anak Indonesia Terkana Campak dan Rubella

Baca: Fokus Perbatasan, Waskita Sebut Pembangunan Jalan Negara ‎di Aruk Capai 95 Persen

"Tidak bisa dengan makanan, tidak bisa. Karena imunitas itu dibentuk dari sesorang yang mendapat vaksin," katanya.

Namun Yuli, sapaan akrabnya, mengaku sedih dan kecewa karena masih saja ada masyarakat yang lebih percaya terhadap isu-isu yang belum tentu kebenarannya.

Tetapi ia tidak putus asa, bersama tim nya, ia tetap getol mensosialisasikan mengenai pentingnya imunisasi MR untuk cegah penyakit campak dan rubella.

"Berbagai upaya kita lakukan. Masyarakat anti vaksin mau bilang apa ya kami tidak perduli, karena kami bertujuan untuk kebaikan masyarakat. Bagaimana menyadarkan masyarakat yang terpancing atau terpesona dengan isu-isu negatif," kata peraih paramedis perawatan terbaik tingkat Kota Pontianak tahun 2001 itu.

Kepada masyarakat, Yuli mengajak, apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, atau information yang belum jelas kebenarannya, maka tanyakanlah kepada pihak yang kompeten utk menjelaskan.

"Jangan curhat-curhat di medsos yang akan membuat ibu-ibu semakin galau, kalau anak-anaknya sudah imunisasi, misalnya terjadi entah demam atau apa cepat segera melapor ke puskesmas mana dia diimunisasi, itu pasti akan cepat dibantu oleh petugas kesehatan," himbaunya.

Karena tidak dapat dipungkiri, selama ini Yuli sadar betul bahwa satu diantara hal yang menghambat dalam sosialisasi mengenai imunisasi, adalah black campaign yang dilakukaan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

"Kendala kita sebenarnya black campaign, isu-isu yang mengatakan kalau imunisasi mengakibatkan kesakitan pada anak, padahal itu sebenarnya tidak begitu," katanya.

Karena Yuli juga percaya bahwa vaksin MR adalah vaksin yang aman, karena lebih dari 141 negara di dunia menggunakan vaksin MR dalam mencegah campak dan rubella.

Bahkan dari 141 negara itu, 50 adalah negara Islam yang juga menggunakan vaksin MR untuk mencegah penyakit campak dan Rubella.

"Malah di Arab Saudi, tahun 2015 mereka sudah melaksanakan kampanye seperti kita, itu sasaran nya lebih besar lagi kita 9 bulan sampai 15 tahun, mereka sampai 18 tahun, jadi jauh lebih besar sasarannya," katanya.

Jadi, apabila masyarakat masih ragu, apalagi masih termakan isu-isu yang hanya "katanya" maka Yuli ingin mereka sesekali membuka mata, bahwa semua yang "katanya" belum pasti terbukti, sedangkan dampak dari penyakit campak dan rubella ini sudah jelas ada.

Mereka adalah anak-anak tidak berdosa yang kehilangan masa kecilnya, bahkan mengalami kecacatan hingga berujung kematian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved