Surat Rekomendasi Adalah Surat Sakti Dalam Penanganan Bencana Alam
Surat sakti yang ia maksud ialah surat rekomendasi dari pihak-pihak terkait, misalnya kalau untuk status bencana daerah
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Koordinator Operasi Bencana Komunitas Kalbar Perduli, Gusmardi Nelson atau yang akrab disapa Agus Agoy, mengatakan bahwa dalam penanganan bencana selain keterlibatan semua pihak, juga adanya surat sakti dari pihak terkait.
Surat sakti yang ia maksud ialah surat rekomendasi dari pihak-pihak terkait, misalnya kalau untuk status bencana daerah surat tersebut diberikan langsung oleh Gubernur.
Baca: BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Kalbar Berawan
Baca: Kalbar Perduli, Wujud Kepedulian Masyarakat Kalbar Terhadap Korban Bencana Alam
"Dalam setiap misi kemanusiaan, khususnya bencana alam sebenarnya yang paling dibutuhkan ialah semacam surat sakti (rekomendasi) yang didukung pemerintah. Agar setiap wadah yang menjalankan misi kemanusiaan ini bisa berjalan lancar," kata Agus.
Hal itu telah ia buktikan sendiri, ketika terjun langsung sebagai relawan saat Tsunami Aceh tahun 2004.
Dengan mengantongi surat rekomendasi tersebut, Agus mengaku ia bisa bebas mendapatkan akses untuk masuk ke wilayah bencana tanpa hambatan untuk melakukan pertolongan.
"Melihat kondisi di Lombok saat ini, pasti ada masyarakat di Kalbar yang pengen terjun langsung, namun terhambat akses dan wadah," katanya.
"Setiap wilayah yang ingin mbantu" lanjutnya, "pasti kendalanya di akses angkutan, karna bukan hanya barang tapi bantuan tenaga relawan yang ahli,"
Maka dari itu, mereka juga saat ini sedang melakukan upaya untuk dapat memperoleh surat sakti dari Gubernur, sehingga dapat segera membantu keberangkatan relawan serta mengirimkan bantuan.
Mereka juga telah berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, terutama pihak transportasi seperti Pelni dan Lanud.
Selain surat sakti, hal yang tidak kalah penting juga bagi kondisi bencana alam ialah orang-orang yang punya kesiapan fisik, mental dan jiwa.
Koordinator Tim Pelaksana Operasi, Komunitas Kalbar Perduli, Ian, mengatakan bahwa tiga hal itu juga penting.
"Intinya kalu untuk relawan harus dengan hati yang tulus, karena ia harus siap dengan kondisi apapun, lapar dan lelah atau bahkan terhadap musibah yang akan menimpa dia. Intinya harus siap, minimal harus dipersiapkan fisik, mental dan kejiwaan," kata Ian.
Maka kedepannya nanti, Kalbar Perduli juga akan mempersiapkan hal tersebut, yaitu mempersiapkan fisik, mental dan kejiwaan bagi siapa saja yang ingin terlibat sebagai relawan bencana alam.
"Kedepan akan ada pembekalan, karena yang diharapkan bukan yang hebat tapi yang siap," katanya.
Dengan kesiapan tersebut, nantinya Kalbar akan selalu siap terjun langsung ke lapangan setiap ada bencana alam yang terjadi, baik lokal maupun Nasional.
"Hal itu tentunya dapat mengangkat derajat anak muda dan berbagai kalanga masyarakat Kalbar," kata Ian.