Dua Sosok Inilah yang Jadi Biang Kerok Kekalahan Dramatis Real Madrid
Si kulit bundar kemudian dikirim ke kotak penalti dan disambar melalui tendangan voli Saul Niguez.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pelatih Julen Lopetegui dan Rafael Varane menjadi sosok paling bertanggung jawab atas kekalahan dramatis Real Madrid di ajang Piala Super Eropa, Kamis (16/8/2018) dini hari WIB.
Real Madrid tumbang atas tim tetangga Atletico Madrid dengan skor 2-4.
Julen Lopetegui harus bertanggung jawab atas strateginya.
Sedangkan Rafael Varane sepertinya bakal susah tidur akibat blunder yang ia buat.
Baca: Real Madrid Runtuh Tanpa Ronaldo, Kalah Dramatis di Piala Super Eropa
Baca: Dibalik Kemenangan Fantastis Atletico Madrid, Torehkan Sejarah Baru
Seperti diketahui, El Real mampu melesakkan dua gol hasil karya Karim Benzema pada menit ke- 27 dan penalti Sergio Ramos pada menit ke-63.
Namun, Atletico mampu membalas dengan empat gol lewat Diego Costa (1’ dan 79), Saul Niguez (98’), dan Koke (104’).
Ini merupakan laga final pertama bagi Julen Lopetegui sejak menangani Los Blancos akhir musim lalu.
Kekalahan yang dialami Lopetegui ini sekaligus mencoreng catatan emas yang dibuat pelatih Real Madrid terdahulu, Zinedine Zidane.
Betapa tidak, Zidane mampu menyapu bersih delapan laga final Real Madrid dengan kemenangan. Sementara Lopetegui langsung keok pada final pertama.
Final pertama yang dilalui Zidane sebagai juru taktik Madrid adalah pada 2016 juga melawan Atletico Madrid tetapi di ajang berbeda yakni Liga Champions.
Kala itu El Real menang dengan skor 5-3 atas rival sekotanya melalui babak adu penalti.
Selanjutnya, pelatih beralias Zizou itu juga mengantarkan kemenangan ketika Real Madrid berlaga di final Piala Super Eropa melawan Sevilla dengan skor 3-2 pada 2016.
Baca: TERPOPULER - Dari Artis Cowok Sulam Alis dan Bibir Hingga Persib Bandung Menang Dramatis
Baca: RAMALAN ZODIAK - Akan Ada Kejutan Buat Kamu Hari Ini
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berpose dengan trofi juara Liga Champions bersama istrinya, Veronique, serta anak-anak mereka, Enzo (kanan), Theo, dan Elyaz (bawah), di Cardiff, 3 Juni 2017.JAVIER SORIANO / AFP
Final ketiga yang dilalui Zidane juga dilalui kemenangan setelah menumbangkan Kashima Antlers di ajang Piala Dunia Antarklub 2016.
Pada 2017, Zidane juga memenangi final Liga Champions (vs Juventus), Piala Super Eropa (vs Manchester United), Piala Super Spanyol (vs Barcelona), dan Piala Dunia Antarklub (vs Gremio).
Yang terakhir, Zidane mempersembahkan gelar Liga Champions ketiga secara beruntun bagi Los Galacticos ketika menundukkan Liverpool di partai final dengan skor 3-1 pada 2018.
Kekalahan Lopetegui di partai final pertama bisa jadi karena dipengaruhi oleh kepergian megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, ke Juventus.
Baca: Ternyata Gaya Busana, Bahasa Tubuh dan Ekspresi Nagita Slavina dan Ayu Ting Ting Sama Persis
Baca: Sempat Ditolak, Bocah Difabel Bengkayang Raih 10 Besar di Sekolah
JAVIER SORIANO/AFP
Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya dalam laga Piala Super Eropa kontra Atletico Madrid di Lillekula Stadium, Tallinn, Estonia pada 15 Agustus 2018.
Ulangi Rekor Buruk
Julen Lopetegui, mengulangi rekor buruk yang pernah terjadi 70 tahun silam setelah timnya takluk dari Atletico Madrid dalam laga Piala Super Eropa 2018.
Rekor buruk yang kembali diulangi Julen Lopetegui adalah sebagai pelatih Real Madrid yang mengalami kekalahan pada laga debut di ajang kompetitif dengan kebobolan 4 gol atau lebih.
Terakhir kali hal tersebut terjadi kepada pelatih ke-15 Real Madrid, Michael Keeping, pada Februari 1948 atau lebih dari 70 tahun silam.
Pada saat itu, Michael Keeping memainkan laga debut sebagai pelatih Real Madrid dengan mengalami kekalahan 1-4 dari Celta Vigo.
Kekalahan dari Atletico Madrid ini juga menjadi kegagalan ke-3 Real Madrid dalam 7 pertandingan untuk meraih gelar Piala Super Eropa.
Sebelumnya Real Madrid pernah dua kali gagal menjuarai Piala Super Eropa pada 1998 (vs Chelsea) dan 2000 (Galatasaray).
Blunder Varane
Baru saja mendapatkan titel Piala Dunia 2018 bersama timnas Prancis, Raphael Varane bikin blunder yang membuat Real Madrid kalah dari Atletico Madrid pada laga Piala Super Eropa 2018.
Real Madrid dipaksa menyerah 2-4 oleh Atletico Madrid dalam duel yang berlangsung di Lillekula Stadium, Tallinn.
Gol pertama Los Rojiblancos pada menit pertama yang dicetak Diego Costa tidak lepas dari kesalahan Raphael Varane.
Bek berusia 25 tahun itu tak berusaha menahan tendangan Costa yang mengarah ke gawang.
Ada satu lagi 'dosa' Raphael Varane, yakni pada menit ke-98.
Sang palang pintu kurang sempurna dalam melakukan kontrol sehingga bola dicuri oleh Thomas Partey.
Si kulit bundar kemudian dikirim ke kotak penalti dan disambar melalui tendangan voli Saul Niguez.
"Tim yang membuat kesalahan terbanyak akan sering kalah. Di sisi lain, Atletico ahli dalam memanfaatkan blunder," ucap pelatih Los Blancos, Julen Lopetegui, mengakui kekhilafan pemainnya.
Dengan dua blunder tersebut, setidaknya Real Madrid bisa memetik pelajaran untuk memperbaiki diri dalam menghadapi musim 2018-2019. (*)
Like Tribun Pontianak Interaktif on Facebook: