Jarang Tersentuh Pembangunan Jadi Alasan BBRGM ke-15 Dilaksanakan di Ketungau Hilir

Karena dalam kehidupan harus melibatkan semua element bangsa, budaya, dan agama guna bersatu-padu mendukung pembangunan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ WAHIDIN
Bupati Sintang Jarot Winarno membuka kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 tingkat Kabupaten Sintang di Desa Semajau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir, Rabu (1/8/2018) kemarin. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Bupati Sintang Jarot Winarno beberapa waktu lalu telah membuka kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 tingkat Kabupaten Sintang di Desa Semajau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir.

Menurut Jarot, BBGRM merupakan kegiatan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur bangsa. Melalui semangat gotong-royong, tentu akan menjadi medium yang tepat untuk dapat membangun bangsa.

Baca: 141 Calon Jamaah Haji Sintang Besok Akan Berangkat ke Pontianak

Baca: Lepas Rombongan Haji Sintang, Jarot Minta Jemaah Jaga Kesehatan dan Kekompakan

"Karena akan tercipta musyawarah mupakat dalam menentukan kebijakan dan gotong royong dalam bekerja sehingga ini harus terus diajarkan kepada masyarakat," ujar Bupati Sintang, Jarot Winarno, Rabu (1/8/2018) pagi.

Lanjutnya bahwa masyarakat tidak bisa bergotong-royong kalau tidak bisa inklusif.

Karena dalam kehidupan harus melibatkan semua element bangsa, budaya, dan agama guna bersatu-padu mendukung pembangunan.

Menurutnya gotong-royong yang merupakan inti sari dari Pancasila sebagai warisan leluhur saat ini sudah mulai luntur, karena masyarakat yang dulunya agraris dan masyarakat pedesaan bergeser menjadi masyarakat perkotaan.

"Sifat-sifat individualistik dari perkotaan itu meresap sampai ke desa rupanya. Dengan kemajuan jaman ni kan, kalau tidak selalu kita ingatkan nanti luntur," katanya.

Oleh karena itu, BBGRM menurutnya menjadi contoh yang bagus, dimana organisasi perangkat daerah, lembaga swasta, lembaga keuangan, dan pihak-pihak terkait lainnya bersama-sama membantu Desa Semajau Mekar.

Dipilihnya Desa Semajau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir sebagai tuan rumah Pencanangan BBRGM ini, menurut Jarot karena desa tersebut merupakan terasnya Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Sekadau.

Selain itu, diakuinya bahwa untuk pembagian alokasi pembangunan Kecamatan Ketungau Hilir ini selalu ditinggalkan sehingga inilah mengapa tujuan BBGRM ini di laksanakan di Desa Semajau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir.

"Saya sebagai bupati merasakan bahwa di Ketungau Hilir ini selalu ditinggalkan. Karena di sini bukan perbatasan, jadi kue pembangunan kawasan perbatasan tidak dapat, bahkan dari pembangunan umum juga tidak dapat," jelasnya.

Untuk itu, tegas Jarot dengan adanya kegiatan BBGRM di Desa Semajau Mekar inilah pemerintah Kabupaten Sintang akan memulai kembali mengutamakan pembangunan di Kecamatan Ketungau Hilir.

"Mulai sekarang inilah kita utamakan, saya pergi ke Semuntai liat pembangunan disana. Ketika kita singgah di Ratu Damai kita kasi jembatan gantung ya, nah Semajau Mekar sekarang ini BBGRM," pungkas Jarot.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved