Culvis Media Gathering - Dari Candi Borobudur Hingga Basah-Basahan di Sungai Elo
Sekitar beberapa menit perjalanan, tibalah rombongan Culvis Media Gathering di kawasan Candi Borobudur.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah sarapan dengan kenyang di Hotel Ibizz yang berada di Kawasan Jalan Malioboro Jogja. Perwakilan media dan EO yang diboyong PT. Djarum dari seluruh Indonesia melanjutkan perjalanan ke satu diantara keajaiban dunia, yakni Candi Borobudur.
Walaupun memang, saat hendak berangkat para rombongan tak bisa berangkat sesuai jadwal karena ada dua diantara rombongan dari Kota Pontianak tertidur pulas dan harus dibangunkan panitia.
Baca: Culvis Media Gathering - Andong, Pengamen dan Geliat Ekonomi Malioboro
Baca: Culvis Media Gathering - Explore Candi Prambanan dan Tebing Breksi
Sekitar beberapa menit perjalanan, tibalah rombongan Culvis Media Gathering di kawasan Candi Borobudur.
Ketika baru saja tiba, para rombongan langsung diserbu oleh para pedagang souvenir yang berjualan disekitar Borobudur. Para peserta pun seolah berebut untuk berbelanja, selain dari harga yang murah, juga untuk keperluan berswafoto seperti tongsis.
Setelah masuk dari pintu loket, para peserta langsung menuju arah Candi Borobudur. Dan benar saja satu diantara keajaiban dunia ini tampak besar dan megah diantara gunung-gunung yang ada disekelilingnya.
Ada satu hal yang perlu diingat saat hendak naik Candi Borobudur, selain diperlukan tenaga, para tamu atau pengunjung juga tidak diperbolehkan menggunakan pakaian yang pendek, atau celana diatas lutut. Karena jika masih menggunakan yang tidak dianjurkan para pengunjung akan diarahkan menggunakan kain untuk menutupi.
Setelah puas naik turun berkeliling di Candi Borobudur serta berswafoto, perjalanan dilanjutkan untuk Rafting atau wisata Arung Jeram di sungai Elo.
Untuk yang pertama kali, tentu rafting atau arung jeram menjadi hal yang sedikit mengerikan, namun bakal menyenangkan jika mendapat pemandu yang ramah dari CitraElo.
Untuk arung jeram kali ini, PT. Djarum menyewa sekitar 20 kapal yang masing-masing kapal diisi maksimal 5 orang.
Dalam pertualangan menempuh jarak 12,5 KM di Sungai Elo, kekompakan dan kebersamaan menjadi kunci penting agar kapal yang dinaikki tidak tersangkut apalagi terbalik didalam perjalanan.
Satu diantara pemandu, Dimas mengatakan jika menjadi pemandu merupakan pekerjaan pokoknya.
"Di sini perkapalnya Rp. 750 ribu untuk 5 orang, umumnya akan ramai ketika hari-hari libur," bebernya
Saat sedang asik ngobrol, "brrrrrrr" hempasan air dan ombak membuat perahu yang ditumpangi harus menjaga kekompakan dan kebersamaan agar sampai ditempat tujuan.
Perjalanan menempuh jarak 12,5 KM bisa sampai 2 jam. Dan melewati beberapa yang memacu adrenalin, bahkan dalam sungai Elo ada lembah yang dinamai Lembah Perawan.
Menurut Dimas pula, arung jeram sangat diminat oleh para wisatawan luar negeri dan paling umum dari Negara Belgia.
Walaupun menjadi tempat para pelancong berarung jeram, di Sungai Elo masih rawan akan longsor jika terjadi hujan yang lebat. Banyak rumah masyarakat yang terkikis akan longsor diatas bukit sungai Elo.