Aplikasi Ojek Sampah Karya Mahasiswa IKIP PGRI Bakal Ikut Lomba Tingkat Nasional
Empat mahasiswa IKIP PGRI sukses menciptakan aplikasi Ojek Sampah atau Ojeksampah.com.
Penulis: Jovanka Mayank Candri | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Iin Sholihin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Empat mahasiswa IKIP PGRI sukses menciptakan aplikasi Ojek Sampah atau Ojeksampah.com.
Ketua Tim Ojek Sampah Pebriyandi bersama tiga rekannya, Sahidin, Desi Natalia dan Madan tergerak membuat aplikasi ini.
"Kami ingin memudahkan masyarakat dalam mengatasi masalah pembuangan sampah khususnya di Kota Pontianak dan sekitarnya," jelas Pebriyandi.
Saat ini, jelasnya, Kota Pontianak termasuk kategori kota besar dengan pertumbuhan penduduknya cukup pesat.
"Gaya hidup masyarakat yang semakin meningkat otomatis volume sampah yang dihasilkan semakin tinggi dan tentunya masyarakat akan sangat membutuhkan jasa pengangkutan sampah dengan berbasis aplikasi supaya mempermudah dalam bertransaksi," jelasnya.
Baca: Sebelum Meninggal, Presiden Soekarno Minta Dikuburkan Dengan Wanita Cantik Ini, Siapakah Dia?
Ojeksampah adalah sebuah jasa pembuangan sampah berbasis online dengan menggunakan website dan applikasi dalam bertransaksi.
"Dikemas secara menarik serta modern sesuai dengan kebutuhan zaman sehingga memudahkan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah," pungkas Ketua Tim Ojek Sampah Pebriyandi kepada Tribun, Jumat (20/7/2018).
Aplikasi ini, lanjut Pebriyandi, akan mereka bawa pada tahap akhir pelaksanaan PKM. Nantinya akan dipilih untuk mengikuti lomba tingkat nasional pada kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diselenggarakan pada 27 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.
Aplikasi ini, katanya, sangat efektif, efisien serta ekonomis karena berbasis teknologi informasi. "Kita juga berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat memilah sampah dengan baik dan benar dalam menjaga serta melestarikan lingkungan agar tetap bersih dan sehat," paparnya.
Sampah yang didapat dari pelanggan, paparnya, akan diolah untuk kemudian dijual kembali.
"Lalu keuntungan yang didapat dari sampah tersebut akan kami donasikan sebagian hasilnya kepada lembaga sosial yang bekerja sama dengan kami nantinya" kata pria yang akrab disapa Pebri ini. (*)