Kodim Laksanakan Upacara Tujuh Belasan, Ini Pesan Panglima TNI

Dalam upacara, Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto membaca langsung amanat dari Panglima TNI.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SAHIRUL HAKIM
Upacara tuju belasan, bertindak sebagai Irup Dandim 1206 Putussibau, Letkol Inf. Muhammad Ibnu Subroto SIP, di Halaman Kodim 1206 Putussibau, Selasa (17/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kodim 1206 Putussibau telah mengelar upacara tujuh belasan, yang bertindak sebagai Irup Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf.

Muhammad Ibnu Subroto SIP, di Halaman Kodim 1206 Putussibau, Selasa (17/7/2018).

Upacara tersebut dihadiri seluruh anggota Kodim, PNS, dan pelajar tingkat SMA dari SMA Kristen Setia.

Dalam upacara, Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto membaca langsung amanat dari Panglima TNI. 

Baca: Air Sofgun Meriahkan Kelam FestInvest 2018 di TWA Bukit Kelam

Baca: Kapolsek Ketungau Hilir Beserta Tim Cek Lahan yang Terbakar

Baca: Dinkes Kota Pontianak Target 95 Persen Anak 9 Bulan - 15 Tahun Dapat Imunisasi MR

"Memasuki bulan Juli 2018, berarti kita telah menyelesaikan program dan anggaran Semester l. Selanjutnya kita memulai program dan anggaran Semester ll tahun 2018. Saya ucapkan terima kasih atas terlaksananya program kerja dan anggaran Semester l. Saya perintahkan setiap Kepala Satuan Kerja (Kasatker) untuk mengevaluasi kinerja yang sudah dicapai dihadapkan kepada perencanaan strategis (Renstra) yang telah dibuat oleh masing-masing Satker. Pelaksanaan program selanjutnya harus lebih baik lagi, optimal, efektif dan efisien," ujar Panglima TNI yang dibacakan oleh Dandim 1206 Putussibau.

Menurutnya, semua patut bersyukur bahwa agenda politik nasional berupa pilkada secara serentak di wilayah di lndonesia, yang tersebar di 17 Provinsi, 39 Kota dan 115 Kabupaten telah berjalan dengan tertib dan aman, tanpa ada gejolak kericuhan yang berarti.

Hal ini menjadi momentum yang sangat baik dalam berdemokrasi di negara kita sekaligus menunjukkan bahwa, masyarakat sudah semakin dewasa dalam menerima berbagai perbedaan dalam menyalurkan aspirasinya.

"Kelancaran pelaksanaan Pilkada tersebut tentu juga tidak terlepas dari peran serta para Prajurit dan PNS TNI sekalian. Saya menyampaikan apresiasi yang setinggitingginya atas kerja keras saudara-saudara sekalian yang telah ikut bekerja menjaga kelancaran setiap proses pentahapan pilkada," ucapnya.

Meskipun secara individu prajurit TNI tidak melaksanakan hak pilih, namun itu tidak menjadi halangan untuk senantiasa menjaga dan mengawal pelaksanaan pesta demokrasi ini sehingga dapat berjalan sukses dan Iancar.

"Saya juga mengucapkan terima kasih atas komitmen netralitas yang telah ditunjukkan prajurit TN l, dimana
netralitas tersebut menjadi salah satu kunci pesta demokrasi yang berlangsung dengan damai," ujarnya.

Disamping pelaksanaan Pilkada serentak yang lalu, program nasional yang perlu menjadi perhatian TNI selanjutnya adalah perhelatan akbar Asian Games ke-18, yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus sampai dengan 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.

"Asian Games ini mempunyai nilai yang sangat strategis sebagai ajang penting untuk mempromosikan budaya dan pariwisata lndonesia, sekaligus sebagai national branding Indonesia di panggung internasional," ucapnya.

Untuk itu Panglima TNI perintahkan kepada segenap Prajurit dan PNS TNI untuk turut serta mendukung dan mensukseskan jalannya perhelatan akbar yang berskala internasional ini, dengan membantu mempromosikan kepada seluruh komponen bangsa dan masyarakat pada umumnya, sesuai ajakan Bapak Presiden Joko Widodo.

"Hal penting lain yang cukup memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian kita bersama adalah peristiwa
kecelakaan pelayaran, selama bulan Juni dan Juli tahun 2018," tuturnya.

Peristiwa demi peristiwa kecelakaan pelayaran terjadi di Tanah Air, mulai dari tenggelamnya kapal tradisional KM Arista di perairan Makassar, tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba yang menelan ratusan korban yang dinyatakan hilang, serta yang terakhir terjadi di awal bulan Juli adalah Kapal Feri Lestari Maju
yang tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

"Peristiwa ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk benar-benar melaksanakan prosedur yang
telah digariskan dengan baik dan disiplin," jelasnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, telah muncul kelompok baru yaitu "Cyber Narcoterorism". Kelompok ini menggunakan dunia maya sebagai wahana untuk mengedarkan dan menyalahgunakan Narkotika yang hasilnya digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme.

Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.

"Kelompok "Cyber Narcoterorism" menggunakan beragam situs terkemuka seperti youtube, twitter dan facebook untuk tujuan merebut pangsa pasar, penyebaran pemikiran, dorongan, perekrutan dan berbagai informasi. Hal ini menjadi sebuah cara yang paling efektif dalam melakukan aksi yang diinginkannya. Kita harus mewaspadai dan mengantisipasi serta mencegah secara dini "Cyber Narcoterorism" yang menjadi musuh bersama bangsa lndonesia saat ini, bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia," ucapnya.

Maka dari itu kata amanat Panglima TNI, harus siap mengantisipasi perkembangan situasi agar tidak
terdadak menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks.

Sekecil apapun peran dan tugas yang miliki merupakan penentu keberhasilan setiap tugas yang di emban oleh TNl, karena berada dalam satu kesatuan sistem.

"OIeh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI dimanapun berada, yang telah melaksanakan tugas dengan baik, penuh rasa tanggung jawab dan penuh dedikasi," ujarnya.

Berkaitan dengan tugas-tugas TNI yang emban dan perkembangan dinamika situasi nasional, beberapa atensi dan harapan, sebagai pegangan dalam mengemban tugas ke depan sebagai berikut, pertama, senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, Allah SWT, sebagai landasan moral, etika dan kepribadian dalam rangka mengemban tugas sebagai Prajurit dan PNS, TNl, serta sebagai warga dalam kehidupan bermasyarakat.

"Kedua, amalkan secara nyata setiap butir nilai "Delapan Wajib TNI" dalam pelaksanaan tugas di tengah kehidupan
masyarakat yang sedang mengalami banyak cobaan. Hormati setiap nilai "kearifan lokal" di manapun para Prajurit dan PNS TNI bertugas dan berada, demi semakin mantapnya "kemanunggalan" TNl-Rakyat, di atas semangat Bhinneka Tunggal lka," ucapnya.

Ketiga, jaga dan tingkatkan soliditas, solidaritas Prajurit dan PNS TNl, baik internal satuan maupun antar Angkatan sebagai pondasi tenruujudnya soliditas dan solidaritas nasional. Tingkatkan semangat dan jiwa
korsa yang tinggi.

Namun tidak dalam arti sempit, terutama dalam menyikapi perbedaan pendapat atau bentuk-bentuk kesalahpahaman yang tidak perlu.

Keempat, bagi setiap komandan satuan agar meningkatkan pembinaan satuan dengan mengedepankan "kepemimpinan lapangan" yang penuh simpati, keteladanan danpengayomanterhadap anak buah.

"Kelima, budayakan tradisi belajar dan berlatih secara terencana serta mandiri, guna meningkatkan kualitas, kapasitas, dan wawasan, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai bidang tugas masing-masing, sejalan dengan perkembangan tuntutan tugas," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved