Citizen Reporter

Kaper BkkbN Berikan Materi E-Visum kepada Puluhan PLKB Ketapang

Sebagai manusia sosial, seorang individu didalam bermasyarakat tentu tidak dapat berdiri sendiri.

Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham

Citizen Reporter
Dina Prihatini Wardoyo
Humas BkkbN Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sebagai manusia sosial, seorang individu didalam bermasyarakat tentu tidak dapat berdiri sendiri.

Demikian pula dengan mereka yang mengemban tugas negara.

Tanpa dibantu tanpa membantu dan saling toleran, tak akan tercapai seluruh program terutama yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Baca: Miliki Tujuan di Masyarakat, BKKBN Kalbar Peringati Hari Kependudukan Dunia dan Hari Lansia

Demikian pula tugas serta kewajiban. sebagai penyuluh Keluarga Berencana.

"Mereka harus saling bermanfaat dalam menjalankan tugas dan kewajiban," ungkap Kepala Perwakilan BkkbN Kalbar, Kusmana saat Evaluasi Visum Penyuluh Keluarga Berencana di depan puluhah PKB Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut Kusmana, bahwa penyuluhan merupakan komunikasi dan komunikasi adalah silaturahim.

"Jangan pelit dengan ilmu harus berbagi dan semua mitra kerja diajak menjadi penyuluh KB," cetusnya.

Kalau komunikasinya terputus, rendah dan berkurang maka jangan berharap ada rejeki yang datang dengn baik dalam menjalankan program kerja.

"Komunikasi tidak sebatas tufoksi tetapi juga dalam bentuk silaturahim dengan nilai yang efektif. Semua dapat dimulai dari hal-hal yang kecil," jelasnya.

Memberikan pemahaman kepada para petugas lapangan keluarga berencana (PLKB), agar tidak ada kesenjangan sehingga dapat berkomunikasi dengan pemaparan pengalaman dilapangan dilakukan Kusmana selaku Kepala Perwakilan dalam memberikan beberapa materi untuk direnungi.

"Terkait bantuan tentu akan diberikan terutama mereka yang membutuhkan terlebih kepada mereka yang ada di lapangan. Karena ini bentuk komunikasi dan sesuai dengan norma yang ada," urainya.

Pria yang hobby minum kopi ini kembali menegaskan jika terdapat kekurangan maka sama-sama untuk diperbaiki.

"Beberapa PLKB terkadang melakukan pelaporan sesuai dengan PLKB lainnya sehingga berusaha 100 persen namun tidak sesuai dengan kenyataan," katanya mengingatkan.

Terkait deskripsi kegiatan, tipe kegiatan, kegiatan dibuat dengan nilai penyuluhan, e-visum penting dilakukan lebih rinci dengan catatan pribadi yang telah dilakukan.

"Semua harus dibuat sesuai perincian dengan fakta dilapangan," jelasnya.

Iskhaq, salah satu PLKB di Ketapang mengakui jika binaannya ada 11 kawasan dengan beberapa desa dan dusun dimana telah melaksanakan penyuluhan kepada KIE anggota Posyandu kemudian ke PPKBD.

"Di Bulan Juni melakukan penyuluhan di 5 Desa dengan 11 Posyandu kepada penduduk materi terkait alat kontrasepsi seperti MKJP dan Non MKJP seperti ayudi, susuk dengan tim medis bidan desa," paparnya.

Susi, salah satu PLKB di Ketapangpun menyampaikan rasa bahagianya dengan pemberian materi serta penjelasan oleh Kaper BkkbN kepada puluhan PLKB di kota ale-ale itu.

"Senang karena kita bisa mengetahui kekurangan dan bagaimana solusi yang dapat lakukan saat penyuluhan kepada masyarakat," pungkasnya.

Capt; Kepala BkkbN Kalbar, Kusmana (kiri) saat memberikan materi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved