Liputan Khusus
WASPADA! Oli Palsu Beredar di Kalbar
Tempat usaha penyalur oli diduga palsu ini rupanya berada di kawasan Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Oli palsu kini beredar luas di Kalbar, khususnya di Kota Pontianak.
Tim Tribun yang bekerjasama dengan tim PT Astra International Tbk-Honda Kantor Wilayah Kalimantan Barat menemukan agen besar yang menyalurkan oli diduga palsu dengan merek dagang AHM OIL untuk jenis MPX1 dan MPX2 yang diproduksi PT Idemitsu Lube Techno Indonesia.
Berbekal data dari tim PT Astra International Tbk-Honda Kantor Wilayah Kalimantan Barat, Tribun berupaya melakukan penelusuran pada, Jumat (6/7).
Tempat usaha penyalur oli diduga palsu ini rupanya berada di kawasan Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak.
Menyamar layaknya pembeli, tim Tribun dan Honda Kantor Wilayah Kalimantan Barat bergerak ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Tim lantas mencoba bertransaksi dengan pemilik bengkel bernisial H.
Siapa sangka, H begitu ramah melayani tim. Oli yang dijual H bahkan lebih murah dibandingkan oli yang dijual bengkel resmi Honda.
H menjual oli jenis MPX1 seharga Rp 36.000 padahal di bengkel resmi Honda oli jenis MPX1 dibanderol dengan harga Rp 47.500. Ada selisih harga Rp 11.500.
Sedangkan untuk oli jenis MPX2, H menjual dengan harga Rp 37.500. Padahal, di bengkel resmi Honda oli jenis MPX2 dibanderol dengan harga Rp 42.000.
Terdapat selisih harga Rp 4.500 untuk oli jenis MPX2 ini. Saat berbincang-bincang, H memastikan bisa melayani pembelian dalam jumlah banyak.
"Melayani grosir untuk semua barang," ujarnya singkat.
Dari pengamatan Tribun di lapangan, selain menjual produk oli, tempat usaha H ini juga berfungsi sebagai bengkel motor, bubut mesin dan lain sebagainya.
Dalam hal pelayanan, terlihat mereka sangat ramah, bahkan H mengatakan bisa mengantarkan ke lokasi di mana saja pelanggan berada.
"Siap antar untuk pembelanjaan di atas 6 ribu (Rp 6 juta, red). Melayani untuk wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya seperti Alas, Rasau Jaya, Air Putih," ujar H.
Dari pengamatan Tribun di bengkel tersebut tidak hanya menjual satu merk saja. Melainkan juga beberapa merk lain, seperti Federal Oil dan Top One serta masih banyak lagi. Untuk Federal Oli Supreme XX 30 dijual dengan harga yang cukup murah.
Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 29.000 untuk harga grosir konsumen sudah bisa mendapatkan oli tersebut. Sedangkan di pasaran harga Federal Oli Supreme XX 30 dijual seharga Rp 39.000.
Sedangkan Top One dijual dengan harga Rp 20.000. Di pasaran harga Top One Action Matic 20W-40 pasaran Rp 26 ribu. Namun untuk merek-merek Federal Oil serta Top One belum bisa dipastikan apakah palsu atau oplosan.
Garansi Hangus
Part Sub Dept Head Astra Honda Motor, Agustoni Hioe, memastikan pihaknya akan melakukan beberapa langkah antisipasi terkait maraknya peredaran oli palsu di masyarakat.
Selain legal action oleh Astra Honda Motor guna untuk menangkap pelaku pemalsuan. Honda juga mengimbau kepada konsumen sepeda motor Honda di wilayah Kalbar untuk waspada oli palsu.
"Kita mengimbau konsumen berhati-hati dalam membeli oli untuk perawatan motor. Kenapa? Karena konsumen akan dirugikan, performa motor akan terganggu garansi motor hangus. Untuk toko kita imbau untuk berhati-hati karena ada UU Perlindungan Konsumen dan UU Merek Dagang," ujarnya.
Agustoni mengatakan, kebanyakan konsumen sepeda motor Honda membeli sepeda motor berdasarkan fitur dan harga. Selain itu, mereka mempertimbangkan performa motor sepeda motor Honda sebagai sepeda motor yang terkenal irit dan awet.
Oleh karena itu, lanjutnya, Astra Motor selaku distributor satu-satunya AHM Oil di Kalbar mengingatkan agar konsumen lebih selektif dan berhati-hati terhadap peredaran oli palsu.
"Apabila menggunakan oli palsu, maka hal tersebut akan berdampak buruk pada performa motor, sedangkan apabila mereka menggunakan oli asli (AHM OIL yang sudah dilakukan uji coba sedemikian rupa di Jepang), maka performa sepeda motor tetap terjaga keiritannya maupun keawetannya," ujar Toni.
Bahkan, apabila konsumen secara tidak sengaja mengunakan produk oli palsu ini, maka konsumen akan mengalami kerugian lantaran garansi hangus.
"Dikarenakan semua jenis garansi sepeda motor Honda yang diberikan akan langsung hangus akibat dari pengunaan oli diluar yang direkomendasi pabrik pada masa garansi," ungkap Toni.
Kenali Oli Palsu
Part Sub Dept Head Astra Honda Motor Agustoni Hioe mengatakan, untuk menguji keaslian oli bisa menggunakan money detector infrared. Selain itu, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan masyarakat awam.
"Jadi kita bisa melihat, oli asli selalu ada watermark AHM dibotol oli. Nah, oli paslu biasanya tidak, ada tidak jelas (buram) terbalik tidak beraturan pastinya yang genue font-nya selalu sama. Oli asli harus ada watermark baik di depan maupun di belakang," ujarnya.
Maraknya peredaran oli palsu, kata Toni, sebelum merambah Kota Pontianak sudah terjadi di beberapa kota lain.
"Maraknya pemalsuan oli terjadi hampir di seluruh Indonesia seperti di Mataram, Balikpapan, dan beberapa daerah lain," ujarnya.
Ciri-ciri yang paling mudah di identifikasi diakui Toni, pertama melalui tutup botol. Biasanya jika standar pabrikan tutupnya harus rapat. "Tujuannya agar oli tidak bocor. Kedua, nomor identifikasi di botol dan ditutup botol harus sama dan menggunakan font yang sama," ujarnya.
Ketiga, kode produksi oli asli kualitasnya susah lepas. Oli yang dicurigai palsu bagian bawahnya hanya terdapat tiga cap. Keempat, garis kosong di botol untuk mengidentifikasi oli seperti apa.
"Oli asli biasanya berwarna tidak kekuning-kuningan jika warnanya kekuning-kuningan patut dicurigai," ujarnya.
Selain itu, jelasnya, isi oli palsu lebih sedikit dibanding oli asli lantaran oli palsu menguap. "Oli kualitas kurang baik akan menguap," tegasnya.
Ia mengatakan, botol yang digunakan pada oli palsu dikumpulkan dari para pengepul. "Dari informasi yang didapatkan, satu botol oli bekas dihargai Rp 500 di pengepul. "Bisa jadi didapatkan dari pengepul," tuturnya. (mas/one)