Citizen Reporter

TABURI, Hasil Kreativitas Mahasiswa Prodi Rekayasa Sistem Komputer Untan yang Dibiayai Dikti

Program tahunan dari Dikti ini merupakan program bergengsi bagi seluruh Mahasiswa di Indonesia dalam berkreativitas dan berkarya.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Satu di antara Produk TABURI, berbentuk Kucing. 

Citizen Reporter
Yakobus Dapi
Mahasiswa Fmipa Untan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mahasiswa Program Studi Rekayasa Sistem Komputer ciptakan Produk TABURI (Tanam Bumbu Sendiri), TABURI ini telah didanai dan merupakan produk dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Dikti 2018, Selasa (10/07/2018).

Program tahunan dari Dikti ini merupakan program bergengsi bagi seluruh Mahasiswa di Indonesia dalam berkreativitas dan berkarya.

Rutin juga, Universitas Tanjungpura mengirim utusannya setiap tahun.

Tercatat sebanyak 25 Proposal PKM dari Universitas Tanjungpura yang berhasil didanai oleh Dikti tahun ini.

Dalam TABURI sendiri ada lima mahasiawa yang terlibat, yaitu Maissy Della Danianty, Hafidza Nur ‘Ainika Rani, Maulidia Utami, Rizka Amalia Ananda dan Syarifah Fatimah Azzahra

Mereka merupakan mahasiswa angkatan 2015 dari Jurusan Sistem Komputer Fmipa Untan.

Maissy Della Danianty, Ketua Tim TABURI menjelaskan bahwa alasan mereka membuat TABURI ini karena meningkatnya jumlah sampah saat musim buah atau musim perayaan hari-hari besar di Kota Pontianak.

Guna menanggulangi limbah tersebut, hal inilah yang mendasari ide gagasan dalam pembuatan TABURI.

“TABURI merupakan pot tanaman bumbu yang terbuat dari limbah serbuk kayu dan botol plastik dengan aneka ragam bentuk yang menarik dan ukurannya cocok diletakkan di tempat yang tidak cukup luas. Media ini bisa digunakan oleh masyarakat yang ingin menanam namun tidak memiliki lahan yang memadai” ujar Maissy.

Ia juga menjelaskan bahwa implementasi TABURI di masyarakat dapat membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan dapur dalam skala kecil.

"Bumbu yang dihasilkan dari tanaman ini bersifat organik, karena ditanam sendiri, serta dapat dipajang sebagai tanaman hias," terangnya.

Maissy juga menerangkan bahwa penanaman dapat di lakukan oleh siapa saja termasuk anak-anak, karena mengajarkan pada anak-anak untuk lebih kreatif, inovatif dan disiplin karena harus menjaga "mainan" barunya yaitu TABURI.

Selain itu, Maissy juga menjelaskan bahwa TABURI ini dapat mengedukasi generasi muda akan pentingnya bercocok tanam.

"Secara teori, bercocok tanam akan menumbuhkan kesadaran pada anak tentang perlunya bersabar menunggu proses dan bertanggung jawab," katanya.

“Usaha TABURI ini mempunyai beberapa keunggul anantara lain dapat dijadikan hadiah karena bentuknya yang sangat unik dan lucu, harga yang ditawarkan sangat terjangkau, produk yang sederhana dan praktis, lebih inovatif dan kreatif dalam berbagai produk” tambahnya.

Edukasi dari Produk TABURI ini ialah mengajarkan cinta dan peka serta peduli lingkungan pada anak, memanfaatkan sisa-sisa industri kayu dan plastik sehingga mengurangi limbah, aman untuk digunakan dan juga bermanfaat untuk pengenalan tanaman rempah-rempah yang ada di Indonesia, sebagai souvernir eco friend dan go green, dan turut ikut dalam memerangi global warming.

Maulidia Utami yang merupakan satu diantara anggota TABURI menambahkan, produk ini terdiri dari 4 jenis bentuknya yaitu singa, monyet, sapi dan kucing yang ilengkapi dengan benih tanaman yang digunakan seperti daun sop, daun bawang dan cabe.

Adapun harga per TABURI yaitu Rp 35 ribu.

Mereka berharap agar produk TABURI ini kedepannya dapat lebih dikenal masyarakat luas dan bisa go internasional serta dapat menginspirasi mahasiswa yang lain dalam berkreativitas serta dapat mengurangi limbah yang ada di Kota Pontianak.

“Kami juga berharap agar saat acara Monev dari Dikti nanti berjalan dengan lancar dan TABURI bisa lolos ke tahap PIMNAS, Pekan Ilmiah Nasional 2018” kata Maissy.

Jika ada yang tertarik untuk memesan TABURI, dapat dilakukan dengan menghubungi anggota langsung melalui nomor masing-masing, Maissy 089694543749, Lidia 089604292441 serta Zahra 08988177618 atau DM ke Instagram taburi @taburi.id.

“Mahasiswa harus berani berkreativitas, buatlah sesuatu yang unik dan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Berani mencoba sesuatu yang kreatif dan inovatif. Jangan menyerah dan takut gagal karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda,” tutup Maissy.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved