Citizen Reporter
TABURI, Hasil Kreativitas Mahasiswa Prodi Rekayasa Sistem Komputer Untan yang Dibiayai Dikti
Program tahunan dari Dikti ini merupakan program bergengsi bagi seluruh Mahasiswa di Indonesia dalam berkreativitas dan berkarya.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Rizky Zulham
“Usaha TABURI ini mempunyai beberapa keunggul anantara lain dapat dijadikan hadiah karena bentuknya yang sangat unik dan lucu, harga yang ditawarkan sangat terjangkau, produk yang sederhana dan praktis, lebih inovatif dan kreatif dalam berbagai produk” tambahnya.
Edukasi dari Produk TABURI ini ialah mengajarkan cinta dan peka serta peduli lingkungan pada anak, memanfaatkan sisa-sisa industri kayu dan plastik sehingga mengurangi limbah, aman untuk digunakan dan juga bermanfaat untuk pengenalan tanaman rempah-rempah yang ada di Indonesia, sebagai souvernir eco friend dan go green, dan turut ikut dalam memerangi global warming.
Maulidia Utami yang merupakan satu diantara anggota TABURI menambahkan, produk ini terdiri dari 4 jenis bentuknya yaitu singa, monyet, sapi dan kucing yang ilengkapi dengan benih tanaman yang digunakan seperti daun sop, daun bawang dan cabe.
Adapun harga per TABURI yaitu Rp 35 ribu.
Mereka berharap agar produk TABURI ini kedepannya dapat lebih dikenal masyarakat luas dan bisa go internasional serta dapat menginspirasi mahasiswa yang lain dalam berkreativitas serta dapat mengurangi limbah yang ada di Kota Pontianak.
“Kami juga berharap agar saat acara Monev dari Dikti nanti berjalan dengan lancar dan TABURI bisa lolos ke tahap PIMNAS, Pekan Ilmiah Nasional 2018” kata Maissy.
Jika ada yang tertarik untuk memesan TABURI, dapat dilakukan dengan menghubungi anggota langsung melalui nomor masing-masing, Maissy 089694543749, Lidia 089604292441 serta Zahra 08988177618 atau DM ke Instagram taburi @taburi.id.
“Mahasiswa harus berani berkreativitas, buatlah sesuatu yang unik dan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Berani mencoba sesuatu yang kreatif dan inovatif. Jangan menyerah dan takut gagal karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda,” tutup Maissy.