Citizen Reporter

Impor Beras : Solusi atau Masalah ?

Oleh sebab itu, Pemerintah menjaga cadangan beras nasional sebagai cadangan pangan untuk stabilisasi ekonomi nasional.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Dhita Mutiasari
zoom-inlihat foto Impor Beras : Solusi atau Masalah ?
beras
beras

Cara lain yang dapat dilakukan Pemerintah ketika Pemerintah tidak dapat menyerap gabah atau beras hasil produksi dalam negeri untuk cadangan beras nasional yaitu dengan impor.

Ketakutan masyarakat khusus petani dari adanya impor yang dilakukan oleh Pemerintah adalah, terjadi penurun harga sehingga petani akan mengalami kerugian atas biaya usaha taninya.

Kondisi ini harusnya tidak dialami petani di Indonesia. Karena menurut data yang dirilis Kementerian pertanian yang bersumber dari kementerian perdagangan.

Rata-rata harga beras ditingkat konsumen perkotaan dari tahun ketahun terus meningkat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,67 %. Pada kondisi ini, Pemerintah bukan tidak melakukan impor.

Sehingga petani tidak perlu  khawatir selama harga masih diatur oleh mekanisme pasar. Impor beras yang dilakukan pmerintah selama ini tidak berdampak pada penurunan harga beras di tingkat konsumen.

"Namun secara agregat adanya impor akan berdampak pada nilai Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Karena impor merupakan variabel pengurang dari ekspor untuk mendapatkan nilai ekspor bersih pada PDB suatu Negara," tuturnya.

Petani tidak perlu khawatir dengan adanya impor yang dilakukan pemerintah, karena dengan ada atau tidaknya impor harga beras yang diatur mekanisme pasar terus meningkat dari  tahun ke tahun.

Harusnya peningkatan harga ditingkat konsumen dapat tertransmisikan ke  tingkat petani, sehingga petani dapat ikut serta merasakan keuntungan yang lebih dari kenaikan harga yang berlaku di tingkat konsumen.

Ketika pemerintah memutuskan untuk menambah impor, hal yang harus dipertimbangkan adalah menjaga stabilitas nilai PDB melalui investasi, konsumsi, pengeluaran pemerintah dan  ekspor bersih atau net exports (neraca perdagangan).

"Neraca perdagangan diperoleh dari selisih ekspor dan impor. Ketika ekspor lebih besar dari impor, maka suatu Negara mengalami surplus  perdagangan. Begitu pun sebaliknya, jika impor lebih besar dari ekspor maka suatu Negara mengalami defisit perdagangan," tutupnya (*).

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved