Ramadan 1439 H

Dahsyatnya Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Ini Ciri-cirinya

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
net
LAILATUL QADAR 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.

Baca: Tata Cara Salat Lailatul Qadar, Niat, Bacaan Lengkap dan Tuntunan Doa Setelah Salat

Baca: Salat Lailatul Qadar, Jangan Keliru, Berikut Bacaan Doa, Niat dan Tata Caranya, Lengkap!

Keistimewaan

Dalam Al Qur'an, tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu, bulan .97:1 Pada malam ini juga dikisahkan Al Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad Dukhan ayat 3-6

Waktu

Menurut berbagai riwayat, malam yang digadang-gadang oleh seluruh umat Islam di dunia ini datang pada 10 hari terakhir bulan ramadan, khususnya di tanggal-tanggal ganjil.

Namun, datangnya malam lailatul qadar tidak seorang pun yang mengetahui tepatnya kapan.

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.

Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan  " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda"

Yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatul Qadar kemungkinan akan diwujudkan oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dapat mencarinya setiap malam.

Agar kita yang menghendaki mendapatkan Lailatul Qadar, maka berbuka puasalah "sekadarnya" saja agar badan tidak menjadi berat dan malas serta menjadi sebab ngantuk dan mudah tertidur, sehingga yang kita inginkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar tidak membuahkan hasil.

Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita untuk berdo'a dan beribadah saat Lailatul Qadar.

Karena isnyaallah doa di malam Lailatul Qadar akan diijabah dan dosa­dosa kita diampuni.

Dari Aisyah. Ia berkata, “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya dapat mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan di malam itu?” jawab beliau, “ucapkanlah olehmu: ya Allah, sesungguhnya engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku.” (Muttafaq Alaih).

Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat yang membawa rahmat turun ke bumi termasuk malaikat Jibril. Ini mengindikasikan bahwa Lailatul Qadar benar­-benar malam penuh keberkahan, malam penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.

Dimana setan tidak bisa berbuat jahat dan manusia hanya bergelut dengan nafsu dirinya sendiri untuk bisa memanfaatkan momentum ini.

Tanda Tanda Datangnya Malam Lailatul Qodar

Lalu bagaimana kita bisa tahu jika Lailatul Qadar telah tiba? Rasulullah SAW pernah bersabda tentang tanda­tanda datangnya Lailatul Qadar.

Dilansir Kabarmakkah.comBila kita merasakan keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita jumpai.

Keempat tanda dan ciri tersebut antara lain:

1. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, teduh, seperti tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah­olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)

2. Keesokan hari malam Lailatul Qadar, sinar matahari tampak cerah namun teduh.

3. Di malam Lailatul Qadar, udara tidaklah dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai.

4. Malaikat akan menurunkan ketenangan sehingga manusia bisa merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari­hari yang lain. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved