Pilkada Kayong Utara
Semua Palson Bupati Kayong Utara Komitmen Lanjutkan Pendidikan Gratis
Menurut dia, ketiga pasangan calon ini juga memiliki kemauan keras untuk melanjutkan program-program Hildi Hamid dan Idrus yang dinilai baik.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Tim perumus materi debat publik paslon bupati Kayong Utara, A R Muzammil menyebut, semua paslon bupati Kayong Utara memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan dan meningkatkan program pendidikan gratis 12 tahun.
Program pendidikan gratis 12 tahun adalah program unggulan yang dikucurkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara periode 2013-2018, Hildi Hamid dan Idrus.
Baca: Bertengkar Selama 3 Tahun, Indro Warkop Beberkan Penyebab Ribut Besar Dono - Kasino Dulu
"Termasuk program 10 sarjana perdesa itu mereka juga sudah berkomitmen untuk melanjutkannya," kata Akademisi Universitas Tanjungpura ini usai menghadiri debat publik ini di Pendopo Bupati Kayong Utara, Sukadana, Selasa (15/5/2018).
Baca: Operasi Pekat di Sintang, Titik Pertama Polres Sintang Sisir Komplek Merano
Dia juga memandang debat tersebut sudah berjalan dengan baik dan sesuai aturan, meski dia mengakui sebetulnya waktu pelaksanaan debat yang diatur dalam PKPU ini masih tergolong singkat.
Menurut dia, ketiga pasangan calon ini juga memiliki kemauan keras untuk melanjutkan program-program Hildi Hamid dan Idrus yang dinilai baik.
"Kita melihat komitmen yang kuat lah dari semua pasangan calon," imbuhnya.
Adapun, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Kayong Utara antara lain, Masdar-Zulkaslim Pebrata Tamura (1), Citra Duani-H Effendi Ahmad (2), dan Abdul Halim Hasin-Bukhori (3).
Pasangan Masdar-Zulkaslim Pebrata Tamura tiba dengan mengenakan baju koko putih bercorak hijau, setelan keduanya kompak.
Sedangkan pasangan Citra Duani-H Effendi Ahmad juga sama-sama mengenakan baju koko putih polos, keduanya pun kompak melekatkan peci di kepalanya.
Sementara pasangan Abdul Halim Hasin-Bukhori justru mengenakan batik dengan corak berbeda.