Ledakan Bom di Surabaya
5 Fakta Aloysius Bayu Rendra Wardhana, Pahlawan yang Meninggal saat Menghadang Teroris di Gereja
Bayu Rendra adalah koordinator relawan keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB).
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aloysius Bayu Rendra Wardhana, korban ledakan bom Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Bayu Rendra adalah koordinator relawan keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB).
Sesaat sebelum kejadian Bayu Rendra diketahui menghadang motor yang digunakan teroris untuk masuk ke dalam gereja.
Saat dihadang Bayu itulah teroris itu meledakkan diri. Tubuh Bayu hancur tak bersisa.
Baca: Paus Fransiskus Sampaikan Pesan Terkait Ledakan Bom 3 Gereja di Surabaya
1. Pengorbanan Bayu
Jika tak dihalau oleh Bayu, korban di gereja kemungkinan akan bertambah besar.
Diketahui, saat itu pelaku naik sepeda motor berboncengan dan langsung belok kiri masuk ke halaman gereja.
Namun dihalau oleh Bayu agar pelaku bergerak ke arah tempat parkir.
"Maunya terus kedepan gereja, tapi dihalau kekiri oleh Bayu ke arah parkir motor. Saat itulah bom meledak," ungkap salah seorang penjenguk korban ledakan di di Rumah Sakit Bedah Surabaya.
Bayu juga disebut berada di titik terdekat dengan pelaku bom bunuh diri.
Para jemaat gereja tidak tahu kondisi Bayu saat ini.
Namun dipastikan Bayu menjadi korban bom dan meninggal dunia.
"Kalau tidak dihalau ke kiri, mungkin pelaku sudah meluncur masuk ke dekat gereja dan korban semakin besar," tambah penjenguk yang menolak namanya disebutkan.
Bayu tercatat sebagai aktifis gereja sekaligus jemaat yang taat.
Baca: Sementara, Lima Orang Dilaporkan Jadi Korban Ledakan Bom Rusunawa di Sidoarjo
2. Aktivis gereja
Bayu tercatat sebagai aktifis gereja sekaligus jemaat yang taat.
Atas pengorbanannya, Bayu dinobatkan sebagai pahlawan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya.
"Mas Bayu sudah dianggap pahlawan bagi umat gereja sini (Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, red) karena kalo tidak dihadang Mas Bayu, mungkin kejadiaannya beda lagi, karena itu mau mendekat pintu gereja yang ramai jemaat," ungkap Hermanto Dwi, salah satu teman Bayu yang juga merupakan petugas keamanan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Surabaya.
3. Sosok yang baik dan bertanggungjawab
Menurut Hermanto, Bayu dikenal sebagai sosok yang sangat baik, dan penuh tanggung jawab, utamanya pada seluruh enggota keamanan gereja, Bayu sangat perhatian.
"Baik banget, sangat perhatian pada tim keamanan Gereja sini, orangnya juga sangat disiplin," ungkap Hermanto yang sudah mengabdikan dirinya menjadi petugas keamanan sejak empat tahun lalu.
Ditambhakannya, Bayu selalu hadir pagi menjelang semua jemaat datang untuk memastikan tim keamanan bekerja dengan baik.
"Disiplin, tiap minggu pagi dia selalu datang lebih awal, dan baru pulang setelah ibadah selesai, sekitar pukul, 08.30 WIB," terangnya.
Hermanto juga menyebut, Bayu sudah menjadi kepala keamanan sekitar dua tahun lebih, selama itu Bayu dikenal sangat bertanggung jawab menjalankan tugasnya tersebut.
"Menjadi kepala keamanan sekitar dua tahunan, selama itu Maz Bayu sangat disiplin, sebelumnya dia juga memang sudah aktif di gereja sini," tutur Hermanto.
Bayu sudah mengabdikan dirinya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, sejak masih kecil hingga sekarang, bahkan Bayu dikenal sebagai Muda-mudi gereja yang dangat aktif.
"Mas Bayu dari kecil sudah aktif di gereja sini, aktif menjadi muda-mudi katolik," tambah Hermanto.
Baca: Setelah Surabaya, Bom Meledak di Rusunawa Milik Terduga Teroris di Sidoarjo
4. Hobi fotografi
Hermanto juga menyebut, Bayu juga dikenal sangat menyukai Fotografi.
"Dia juga sangat menyukai fotografi mas, sayang orang baik seperti Mas Bayu harus pergi sangat cepat, tapi bagi kami kepergian Mas Bayu menjadi pahlawan," tegasnya.
5. Tinggalkan dua putera
Bayu meninggalkan dua putera. Putranya pertamanya berusia sekitar tujuh tahun dan putra keduanya berusia sekitar satu tahun.
Monic, istri korban, belum banyak berbicara kala dijumpai di rumah duka.
Hingga saat ini, rumah duka ramai dengan para sanak saudara.
Mereka menantikan jenazah Bayu yang masih diotopsi di RS Bayangkara. (*)
* Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul