7 Masalah Tidur yang Merusak Hubungan Asmara! No 3 Kamu Banget

Mereka melaporkan bahwa orang yang kurang tidur malam cenderung tidak menghargai pasangannya saat keesokan harinya.

Editor: Marlen Sitinjak
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi. 

Pasalnya, sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang jarang olahraga lebih rentan terkena insomnia. Selain itu, ajaklah pasangan Anda untuk tidur lebih awal guna mengurangi insomnianya.

Bila Anda sudah melakukan segala cara namun tetap tidak berhasil, mintalah bantuan konselor atau terapis untuk membantu pasangan Anda keluar dari masalah tidurnya.

4. Sindrom kaki gelisah

Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS) adalah gangguan saraf yang membuat seseorang menggerakkan kakinya secara tak terkendali. Kondisi ini biasanya memburuk saat sore dan malam hari.

Saat terjadi di malam hari, penyakit ini biasanya akan mengganggu tidur penderita dan pasangannya.

Pasalnya, sebanyak 80 persen penderita RLS sering kali tidak sengaja menendang orang yang tidur di sebelahnya. Maka tak heran bila kenyamanan tidur pasangan menjadi terancam.

Bila pasangan Anda mengalami RLS, segera temui dokter untuk mendapatkan bantuan medis.

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar dopamin untuk membantu meredakan refleks menendang saat tidur.

Pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup yang sehat, seperti mengurangi kafein dan merokok, olahraga teratur, dan pijat di bagian kaki untuk mengurangi gejala RLS.

5. Sleep apnea

Bukan hanya sekadar mendengkur alias ngorok, penderita obstructive sleep apnea sering kali tiba-tiba terbangun saat tidur karena berhenti bernapas.

 Sleep apnea membuat penderitanya, dan sering kali pasangannya, tidak mendapatkan cukup istirahat.

Sleep apnea dapat meningkat risikonya pada penyakit kronis, seperti diabetes, masalah kardiovaskular, dan obesitas. Bahkan, orang yang mengalami sleep apnea juga dapat mengalami disfungsi ereksi.

Namun jangan cemas dulu. Berdasarkan sebuah penelitian terhadap 80 pria dengan disfungsi ereksi dan sleep apnea, pengobatan dengan alat CPAP setidaknya selama tiga bulan dapat membantu menurunkan tingkat disfungsi ereksi pada pria dan memperbaiki kualitas tidurnya.

6. Beda setelan suhu kamar

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved