Tewas Ditembak Polisi, EF Lama Jadi Target Operasi
"Kita justru ingin tidak ada tindakan tegas jika dia kooperatif. Tapi saat penggerebekan kemarin, EF berusaha kabur," kata Dir Resnarkoba.
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun, Hadi Sudirmansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombes Pol Purnama Barus menjelaskan, pihaknya terpaksa melumpuhkan EF karena melakukan perlawanan saat digerebek.
"Kita justru berkeinginan tidak ada tindakan tegas jika dia kooperatif. Tapi saat penggerebekan kemarin, EF berusaha kabur dan mencoba menghilangkan barang bukti," kata Dir Resnarkoba yang memastikan jika EF tak melawan maka pihaknya mendapatkan bukti yang lebih besar, Rabu (25/04/2018).
Baca: Tersangka Narkoba Tewas Ditembak, Dewan Pertanyakan Prosedur
Dir Narkoba menegaskan, kedua tersangka kakak adik ini telah lama menjadi Target Operasi (TO).
"Mereka ini sudah lama jadi TO, pengedar yang memiliki jaringan bandar besar," terangnya.
Selain itu, Dir Narkoba memastikan saat penggerebekan dan pencarian barang bukti juga disaksikan masyarakat dan pihak keluarga, yakni orangtua.
"Dari barang bukti yang diamankan, kita menduga masih ada barang bukti lain yang sudah dihilangkan atau dibuang oleh tersangka," tukasnya.
Ia memastikan angkah ini merupakan langkah tindakan tegas kepolisian terhadap pelaku narkotika. "Terlebih kepada mereka yang berani melawan petugas," pungkasnya.
Baca: Tersangka Narkoba Tewas Tertembak, Polsek Pontianak Timur Siap Siaga
Sambut Hangat
Sementara itu, suasana duka sangat terasa di kediaman EF tersangka narkoba yang tewas ditembak. Rumah tinggalnya di Gg H Ashari, Jalan Tritura, dipenuhi keluarga dan para pelayat.
Beberapa anggota kelurga menyiapkan perlengkapan untuk melakukan tahlilan. Kedatangan Tribun Pontianak disambut hangat keluarga EF yaitu ibu mertua dan kerabat istrinya, Rabu (25/04/2018) sore.
Namun mereka enggan berkomentar mengenai kejadian menewaskan EF lantaran lokasi penggerebekan terjadi di kediaman orangtua EF yakni di Gang Kelinci.
Keluarga istri EF menyarankan untuk menemui pihak keluarga EF di sana.
Namun saat Tribun hendak memasuki Gg Kelinci, beberapa warga yang tak jauh dari gang menyarankan untuk berbalik arah, karena situasi sedang tidak memungkinkan untuk masuk ke dalam gang.