Citizen Reporter

Beralih Tanam Kangkung, Petani Peroleh Banyak Untung

Awalnya, para petani di desa tersebut sempat menggeluti budidaya lobak, sawi dan tanaman hortikulura...

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Kangkung varietas mahar. 

Citizen Reporter
Sumber : Suwardi (Poktan Gogo Rancah Tanjung Gundul)
Penulis : M. Khoirul Anwar, PP Cap Panah Merah
Fasilitator : Januardi (PPL Karimunting Kecamatan Sui Raya Kep)

TRIBUNPONTIANANK.CO.ID, SINGKAWANG - Jika selama ini banyak petani beranggapan bahwa kangkung bukanlah tanaman menguntungkan karena harga pasarnya saat ini, tidak demikian dengan dengan yang dirasakan warga Kelurahan Tanjung Gundul, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Justru setelah mereka beralih membudidayakan kangkung, keuntungan mereka berubah 180 derajat.

Maka mereka pun meninggalkan budidaya tanaman hortikultura selain kangkung.

Awalnya, para petani di desa tersebut yang tergabung dalam kelompok tani ‘’Gogo Rancah’’ sempat menggeluti budidaya lobak, sawi dan tanaman hortikulura lainnya.

Baca: Daniel Johan: Jika Mampu Kembangkan Tanaman Unggulan, Indonesia Naik Kelas

Namun, saat ini mereka memutuskan beralih menanam kangkung sejak awal 2000-an hingga saat ini.

"Bukan sembarang kangkung, melainkan varietas Mahar LP1 dan Bangkok yang mereka tanam. Karena, memang benih tersebut merupakan varietas kangkung PT. East West Indonesia atau biasa akrab disebut Cap Panah Merah memiliki kualitas yang bisa diuji jika dibandingkan varietas lainya," kata M. Khoirul Anwar, SP (24), salah satu petugas lapangan PT. East West Indonesia, Selasa (21/2/2018).

Dibanding varietas lainya, benih kangkung varietas Mahar sebenarnya lebih mahal.

Akan tetapi, pembudidayaan Mahar sedikit lebih mudah karena memiliki daya tumbuh >80% dan memiliki prospek pasar yang baik karena tergolong jenis kangkung daun sempit-sedang dan batang renyah, sehingga diminati pasar Singkawang dan sekitarnya Bp. Suwardi, Petani dan Ketua kelompok tani Gogo Rancah, Selasa (2/2/2018).

Petani mendapatkan bibit kangkung varietas itu dari kios dan toko pertanian terdekat.

Petani juga tidak kesulitan dari segi pemasaran karena petani langsung menjual dipasar singkawang.

Hasil panen kangkung dalam kemasan 1 kg memiliki potensi hasil 800-1000 ikat, harga dipasaran Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per ikat.

Jika 800 ikat dikali Rp 1200 = Rp. 960.000, Harga tersbut dapat naik turun dan harus dijual sendiri di pasar karena pembeli yang datang langsung membeli dipasar Hongkong Singkawang. Bp. Suwardi, Petani dan Ketua kelompok tani Gogo Rancah, Selasa (26/2/2018).

Para petani itu mengatakan, kangkung yang mereka hasilkan itu tersebut dipasarkan ke wilayah sekitar Singkawang seperti Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved