Liga Indonesia
Kekecewaan Berujung Kisruh Suporter, Kondisi Aremania Mirip dengan The Jakmania dan Bobotoh
Apa yang dilakukan Aremania itu hampir sama dengan The Jakmania dan bobotoh. Mereka merasa kecewa karena tim kebanggaannya belum memetik kemenangan
Kejadian itu membuat Persija harus menerima kekalahan 0-3 dari Sriwijaya FC sesuai keputusan Komdis PSSI. The Jakmania juga dijatuhkan hukuman tidak boleh menyaksikan laga kandang Persija sampai ISC A 2016 selesai.
Paulo Camargo pun memilih mundur dari Persija dan dilanjutkan oleh Jan Saragih lalu Zein Al Haddad. Di akhir kompetisi, Persija yang harus bermain bukan di SUGBK karena sudah tahap renovasi Asian Games 2018 harus puas duduk di posisi ke-14.
Kerusuhan laga Persija melawan Sriwijaya FC musim 2016 diharapkan menjadi yang terakhir. Namun demikian, kerusuhan suporter hingga masuk ke dalam lapangan terulang lagi.
Kali ini ketika laga Liga 1 2017 yang mempertemukan Bhayangkara FC melawan Persib Bandung di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat. Meskipun tuan rumah Bhayangkara FC, akan tetapi banyak suporter Persib, bobotoh, yang datang.
Kerusuhan datang ketika laga memasuki menit ke-81 usai Ilham Udin Armaiyn memperlebar keunggulan Bhayangkara FC menjadi 2-0 atas Persib. Oknum bobotoh yang berada di tribune timur tiba-tiba masuk ke dalam lapangan untuk menghampiri pemain Persib.
Mereka masuk sambil membawa petasan yang dinyalakan. Sontak pemain Bhayangkara FC langsung masuk ke dalam ruang ganti.
Suporter Persib itu dengan mudah masuk dikarenakan tidak ada pihak kepolisian yang menjaga di pinggir lapangan. Kejadian itu dikarenakan suporter Persib kecewa dengan performa tim asuhan Djadjang Nurdjaman yang tampil tidak sesuai harapan.
Suporter Persib dikenakan sanksi berupa larangan memakai atribut ke dalam stadion sebanyak tiga kali dan denda Rp 45 juta oleh Komdis PSSI. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu akhirnya mundur dan diteruskan oleh Herrie Setiawan lalu Emral Abus hingga mengakhiri kompetisi dengan duduk di posisi 13.
Harapan agar sepak bola Indonesia bisa berjalan dengan damai masih belum terwujud. Setelah The Jakmania dan bobotoh, kini giliran Aremania yang masuk ke dalam lapangan Stadion Kanjuruhan saat Arema FC bemain imbang 2-2 melawan Persib, Minggu (15/4/2018).
Apa yang dilakukan Aremania itu hampir sama dengan The Jakmania dan bobotoh. Mereka merasa kecewa karena tim kebanggaannya belum memetik satu kemenangan dari empat pertandingan sehingga membuat Arema FC duduk di posisi buncit dengan mengemas dua poin.
Komdis PSSI sejauh ini belum bisa memberikan hukuman kepada Arema FC dan Aremania. Sebab, harus dilihat terlebih dahulu bukti-bukti fakta di lapangan.
Anggota Komdis PSSI, Dwi Irianto, hanya mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil perwakilan Arema FC dan Persib untuk membahas bersama. Rencananya dijadwalkan sidang itu akan dilakukan pada minggu-minggu ini.
"Kami belum bisa memberikan tanggapan apa-apa karena belum ada laporan dari pihak di lapangan," kata Dwi Irianto saat dihubungi BolaSport.com, Senin (16/4/2018).
Meskipun belum bisa diputuskan hukumannya apa, disinyalir Arema FC dan Aremania siap menerima sanksi berat dari Komdis PSSI. Media Officer Arema FC, Sudarmadji, mengaku timnya siap menerima hukuman berat yang akan datang ke klub berjulukan Singo Edan tersebut.
"Kami sadari sanksi tidak akan bisa dihindari. Kami juga akan jelaskan ke operator. Kami siap menerima apapun sanksinya. Semua juga harus sepakat ini momentum untuk lebih baik," kata Sudarmadji.