Liga 1
Lima Pemain Dihukum Komdis PSSI, Persija Melawan
Gede masih ingin mengetahui bukti yang pas apakah pemainnya itu bersalah atau tidak. Untuk sanksi sosial, Gede menerima hukuman tersebut
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan banding terkait hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada lima pemain Macan Kemayoran.
Kelima pemain yang dihukum Komdis PSSI itu adalah Gunawan Dwi Cahyo, Ahmad Syaifullah, Jaimerson Xavier, Asri Akbar, dan Riko Simanjuntak.
Mereka dihukum akibat video viral Persija tentang suporter Persib Bandung, Viking, beberapa waktu lalu.
Selain harus membayar denda Rp 15 juta setiap pemain, mereka juga diberikan sanksi kerja sosial berupaya mengkampanyekan anti rasial di media sosial pribadi atau pun klub Persija.
Baca: Nyanyian Rasis Singgung Viking Persib, 5 Pemain Persija Dihukum Komdis PSSI
Baca: Heboh Sebut Kitab Suci Fiksi, Wasekjen Demokrat Ungkap Sifat Asli Rocky Gerung
"Saya menerima tapi akan melampirkan banding karena tanpa dasar hukuman," kata Gede, Jumat (13/4/2018).
Gede mempertanyakan kembali apakah para pemain Persija yang dihukum benar-benar melakukan hal itu.
Ia pun mengatakan bahwa hukuman tersebut kurang fair, terutama ada denda uang untuk pemainnya.
Kata Gede, seharusnya bukan pemain Persija saja yang harus menghilangkan kata-kata rasial. Akan tetapi semua masyarakat Indonesia, termasuk para suporter yang sering berkata rasial.
"Karena itu tidak mendidik tapi kalau sanksi sosial mungkin bagus, tapi bukan kewajiban lima orang saja, tapi kewajiban seluruh rakyat Indonesia untuk menghilangkan kegiatan rasis," kata Gede.
"Tetapi kalau si pengadil tidak bisa membuktikan siapa yang melakukan lalu dasar denda Rp 15 juta itu apa? Jadi jangan ini dijadikan alat untuk satu arah memutuskan sepihak. Tidak bagus," jelas pengusaha asal Surabaya tersebut.
Baca: Terungkap, Lucinta Luna Dilarang Sang Kakak ke Rumah Mendiang Ibunda! Benar Tak Harmonis?
Baca: Satu Kali Perawatan Wajah, Ayu Dewi Keluarkan Biaya Setara Ongkos Naik Haji
Gede masih ingin mengetahui bukti yang pas apakah pemainnya itu bersalah atau tidak. Untuk sanksi sosial, Gede menerima hukuman tersebut.
Komdis PSSI juga meminta pemain Persija mengampanyekan anti rasis lewat media sosial Macan Kemayoran atau pribadi selama enam bulan.
Padahal menurut Gede, tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa pemain Persija bersalah.
"Di situ kan tidak terbukti, nggak fair. Sebuah hukuman diberikan berdasarkan fakta yang ada," kata Gede.
"Kalau umpamanya faktanya video, saya bisa sampaikan Persija (Jakmania) dijelek-jelekan banyak sekali rekamannya. Namun, saya tidak mau, makanya saya kemarin saya sudah sampaikan permintaan maaf secara terbuka selaku pimpinan tertinggi di Persija."
Baca: Sepele, Menyilangkan Kaki Saat Duduk Ternyata Punya Efek Mengerikan, Stop Mulai Sekarang!
Baca: 5 Fakta Aisyahrani, Sosok di Balik Kesukesan Syahrini di Dunia Hiburan Selama Ini!
"Itu hukuman sosial yang paling tinggi karena saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, saya langsung ambil alih kesalahan itu, saya langsung minta maaf," kata Gede menambahkan.
Lebih lanjut Gede mengatakan bahwa pemainnya sangat keberatan apabila harus membayar denda Rp 15 juta. Sebab, ada pemainnya yang bergaji tidak sebesar uang yang harus dibayarkan ke Komdis PSSI.
"Lha wong ini baru pertama kali kejadian. Buktinya nggak ada sanksinya Komdis PSSI sudah langsung. Yang makai narkoba saja direhabilitasi dulu. Jadi sangat tidak mendidik dan tidak memiliki kemampuan hukum dan saya sangat kecewa karena Komdis PSSI tidak mendidik. Malah semena-mena," kata Gede. (*)