Pilpres 2019

Kata Bijak Mahfud MD Kala Ia Didorong Mencalonkan Diri Pada Pilpres 2019

Mahfud sadar bila dirinya masuk ke partai tertentu, dia harus siap dengan segala konsekuensinya, yakni dipuji atau disudutkan.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNNEWS.COM
Mahfud MD 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menanggapi cuitan netizen yang mendorongnya agar maju untuk jadi Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden periode 2019.

Karena sosoknya yang dianggap mengagumkan, seorang netizen bernama Nasib Alamsyah mendorongnya agar mengajukan diri jadi Capres atau Cawapres 2019.

Baca: Sengit! Adu Argumen Mahfud MD dan Fadli Zon soal Indonesia Bubar versi Prabowo Subianto

Baca: Mahfud MD: Mungkin Saja Ada Orang yang Pernah Dilindungi Artidjo Alkostar Masuk FPI

"Itu yg sy lihat pd diri pak Mahfud. Sy sangat mengagumi pak Mahfud. Hebat dlm segala hal. Sepantasnya partai2 politik mengusung pak Mahfud menjadi presiden paling tdk wk presiden. Insya Allah akan banyak kemajuan dicapai negara ini kedepan," tulis seorang netizen dengan akun @NASIBALAMSYAH7.

Rupanya cuitannya dibalas oleh sosok Guru Besar UII tersebut.

Tetap santai dan menanggapinya dengan guyonan, Mahfud hanya berharap dirinya sama-sama bernasib baik.

"Hahaha, mula2 memuji kagum dan hebat kemudian berujung dorongan kpd partai2 utk mengusung jd capres/cawapres. Terimakasih, Mas Nasib; mudah2ankita sama2 bernasib baik," balas Mahfud dalam cuitannya, Sabtu (7/4/2018).

Baca: Akun Twitter Ruhut Sitompul Banjir Kritikan Gara-gara Bela Tsamara Amany

Baca: Jokowi Berapi-api Sindir Prabowo Soal Indonesia Bubar 2030

Tanggapan Mahfud tersebut kembali dikomentari oleh warganet yang banyak juga mendukungnya untuk maju.

‏@Mammuraa: "Kan orang baik harus didorong maju, biar banyk orang baik dan cerdas, biar yg kurang baik pd tersingkir... Dan indonesia jd lebih baik"

@PramonoAhmad: "Semoga saja seumpama masuk ke kubu pemerintah bisa memperbaiki biar ga kebablasan dalam menerapkan kebijakan..dan apabila bergabung dengan oposisi bisa menjadikan oposisi yang santun"

@BMusliem: Klo wapres sih ban serep. Syukur klo presiden ngasi tugas. Ky pemerintah sekarang.... Tugas2 strategis yg presiden g bisa d tangani di handel/ dbantu langsung sama pak luhut. Pak JK cukut jd pengawas yg baik

Namun adapula netizen yang menganggap Mahfud tidak terjun ke politik secara totalitas karena tidak diusung partai manapun.

@antontanjaya15: "Sayangnya prof.tdk total dalam ber politik praktis,kita tahu sistem seakan2 mengharuskan tuk masuk ke parpol prof .setengah hati,maaf."

Sebelumnya Mahfud MD mencuitkan bahwa dirinya sekarang berada di posisi bebas dan tak memihak kubu manapun, di mana ia bisa berbicara dengan nyaman sesuai nurani dan logikanya.

Meski begitu Mahfud juga mengungkapkan jika dirinya pernah dikritik dari berbagai pihak atas sikap dan tindakan yang Mahfud ambil.

"Saya ada di posisi bebas. Tak seorang pun akan bisa membawa saya ke satu pojok tanpa disetyjui oleh logika dan nurani saya. Pemihakan saya hanya kepada kemaslahatan (kabaikan umum bagi rakyat) seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT," cuit Mahfud dalam twitternya, Sabtu (7/4/2018).

Mahfud sadar bila dirinya masuk ke partai tertentu, dia harus siap dengan segala konsekuensinya, yakni dipuji atau disudutkan.

Namun menurutnya hal tersebut memang tak terhindarkan dan tak perlu ditakuti.

"Itu pun sdh sy sadari, Ali. Kita hrs siap dgn watak kehidupan politik. Bgt kita masuk ke permainan (mendukung atau menolak) kelompok politik maka akan muncul orng2 yg memuji kita dan akan ada pula orng yg menyudutkan kita. Itu takkan terhindarkan dan karenanya tak perlu ditakuti," tulis Mahfud dalam cuitannya. (*)

Follow Tribun Pontianak on Twitter:

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved