Berita Video

Dua Rekannya di Drop Out, Puluhan Mahasiswa UPB Pontianak Lakukan Aksi Protes di Depan Kampus

Mereka menilai kebijakan DO tersebut terlalu berlebihan, hanya karena kedua mahasiswa tersebut mengonsumsi alkohol.

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Dhita Mutiasari

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anesh Viduka

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan mahasiswa dari 4 Fakultas yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa (KesMa) Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban bekas di depan kampus mereka, Jalan Komyos Sudarso, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (6/4/2018) sekira pukul 21.00 WIB.

Aksi ini merupakan aksi yang kedua kalinya, untuk memprotes SK Rektor UPB atas kebijakan Drop Out (DO) kepada 2 mahasiswa Fakultas Hukum.

Baca: Foto-foto Mahasiswa Universitas Panca Bhakti Gelar Aksi Tolak SK Drop Out dari Rektor

Mereka menilai kebijakan DO tersebut terlalu berlebihan, hanya karena kedua mahasiswa tersebut mengonsumsi alkohol.

"Aksi kawan-kawan dari UPB ini memperjuangkan kawan-kawan yang di DO (Drop Out) secara sepihak oleh rektor UPB dan Dekan Fakultas Hukum, karena ndak sesuai dengan prosedurnya," kata mahasiswa UPB fakultas Hukum semester 8, Simon, disela-sela aksi mereka.

Baca: Medsos Tunjang Promosi Pelaku Ekonomi Mikro

"Di kampus ni kan sebelum kite masuk kan ada yang namanya buku pedoman, di dalam buku pedoman itu terprosedur yang namanya sanksi, ade SP 1, SP 2, SP 3 dan skorsing, dan keputusan lembaga yang kami nilai sepihak ini ya itu, ndak ade SP tiba-tiba udah di DO," ujarnya.

Samudi, mahasiswa fakultas Pertanian menambahkan, kedua rekan mereka yang di DO karena kasus mengkonsumsi alkohol tersebut tidak mengkonsumsi alkohol di dalam lingkungan kampus, melainkan di luar kampus.

"Mereka mengonsumsi alkoholnya diluar bang, cuma karena mereka mau kuliah besok paginya, jadi malam itu mereka ke kampus dan tidur di pendopo kampus, mungkin mereke salah tanggapan, berpikir kalau mereka berdua itu mabuk dikampus," kata mahasiswa semester 8 itu.

Saat mereka melakukan aksi, Pembantu Rektor III bagian kemahasiswaan dan dekan fakultas hukum sempat menemui dan berdialog dengan mahasiswa.

"Tadi dekan sama pembantu rektor bilang akan melakukan audensi dengan pihak lembaga terkait kasus ini," kata Simon.

Mereka menegaskan akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tidak mendapatkan jawaban dari pihak kampus.

"Kita tutup pintunya, kite gembok gerbangnye, ndak ade yang kuliah, semue kite stop," tegas Samudi.

Sekira pukul 22.30 WIB, aksi bakar ban pun dihentikan, mahasiswa kemudian masuk dan berkumpul dihalaman kampus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved