Demo Sukmawati, Massa Tergetar Dengar Kumandang Azan
Padatnya massa yang berdemonstrasi membuat Jalan Ahmad Yani tak bisa dilalui oleh kendaraan lain.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, MG1/Pra
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Raya Mujahidin, massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat Bersatu memadati Jalan Ahmad Yani menuju Bundaran Digulis Untan, Jumat (06/04/2018).
Masa melaksanakan aksi, menuntut pengusutan Sukmawati Soekarnoputri yang mereka nilai telah melecehkan Islam melalui puisi.
Baca: Desak Tangkap Sukmawati, Aliansi Umat Islam Kalbar Gelar Aksi Damai
Para pendemo mayoritas mengenakan peci putih dan seragam hitam untuk perempuan ini meneriakkan yel-yel meminta polisi segera memproses hukum Sukmawati yang merupakan putri Presiden Pertama Indonesia, Sukarno.
Baca: Demo Kecam Sukmawati, Kapolda Kalbar Puji Aksi Aliansi Umat Islam Tertib
Padatnya massa yang berdemonstrasi membuat Jalan Ahmad Yani tak bisa dilalui oleh kendaraan lain. Di jalanan, para orator tetap menyampaikan aspirasi tuntutan dengan penuh semangat.
Tak pelak, aksi long march yang dikawal kepolisian ini membuat lalin di Jalan Ahmad Yani macet. Namun begitu pergerakan masa dari Mujahidin menuju Tugu Digulis terlihat tertib.

Sesampainya di Tugu Digulis Untan, satu di antara peserta aksi mengumandangkan azan, pertanda sudah masuk waktu Salat Asar.
Para massa pun juga langsung hening, bahkan ada yang mengaku merasa tergetar ketika dengarkan suara azan. Setelah itu, orator pun melanjutkan orasinya.
Terdengar pula nyanyian-nyanyian seruan aksi bela Islam oleh pemandu aksi dari atas mobil komando.
Tidak lama berselang dilanjutkan dengan Salat Asar berjamaah di area bundaran Untan.

Setelah itu masa tetap menyampaikan aspirasinya di depan umum terkait puisi kontroversi putri Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri.
Setelah Sholat, aksi tuntut Sukmawati Soekarnoputri kembali berlanjut.
